25-Sendu

6.4K 252 7
                                    

ANGELA menutup mukanya malu-malu dengan bantal, lalu menggeliat di atas kasurnya bak seekor cacing tanah. Senyum malu-malu terbentuk di bibirnya, mukanya juga mulai memerah.

Angela baper.

Tatapan matanya terfokus kepada akting Kim Jung Hyun—aktor asal Korea yang tengah memainkan perannya sebagai Tae Woon di drama Korea berjudul School 2017.

"Angela, keluar." suruh Mama sambil membuka pintu kamar. "Bantuin Axel beresin motornya, jangan di kamar mulu nonton drakor," nasihat beliau dengan sabar.

Angela mengerucutkan bibirnya, menatap ibunya kesal. "Mama, aku kan lagi nonton oppa aku tersayang, Mama jangan ganggu dong!" gerutu Angela kesal tanpa melirik ibunya.

"Kamu keluar, bantuin Kakak kamu, atau Mama gak langganan wifi lagi nih!" ancam Mama.

Sontak, Angela langsung menoleh ke ibunya, dan segera mematikan laptop. "Ah, Mama. Dede kan cuma bercanda, maaf ya, Mama. Nih, aku keluar bantuin Axel deh," ucap Angela dengan nada manja.

Mama menatap putrinya yang berjalan keluar kamar sambil geleng-geleng kepala, "Dasar anak gadis sekarang, tiap hari nontonnya oppa Korea mulu," keluhnya kesal.

Angela menoleh, "Ampun, deh, Ma!" katanya sambil mengancungkan dua jari membentuk huruf V.

"Angel, cepat!" teriak Axel dari teras rumah.

Dengan malas, Angela duduk di sebelah kakaknya yang tampak sedang memperbaiki mesin motornya. "Kenapa, Kak?" tanya Angela jutek.

"Temenin,"

"Manja banget sih lo, kayak anak kecil," ketus Angela kesal.

Sebuah jitakan langsung mendarat di dahi Angela, "Ngomongnya yang sopan dong sama kakaknya!" tegur Mama, membuat Angela manggut-manggut.

"Jadi, kakak mau aku bantuin apa?" tanya Angela dengan nada sok manis—setelah ibunya pergi.

"Kamu tau Galdys di kelas kakak gak?"

"Tau. Dia kan, kakaknya Vian juga,"

"Nah, kemarin katanya kamu dibopong sama Vian ke UKS, kan?"

"Kok kamu tau?!" seru Angela setengah berteriak.

"Vian cerita ke kakaknya di kelas. Terang-terangan banget. Kan aku sekelas sama Galdys, ya aku dengerlah. Terus, Vian juga bilang kalau dia suka sama kami, dek! Mereka juga nunjuk-nunjuk aku, karena mereka tau kita saudara," jelas Axel panjang lebar.

"Beneran, Kak?"

"Suer. Kakak gak bohong,"

"Astaga, mampus."

"Kenapa?"

"Harus lapor Ethan."

* * *

KACAMATA hitam tersebut ia buka, kemudian diletakkannya ke atas meja taman. Rambut cokelat mudanya ia acak, menandakan ia frustasi.

Lelaki itu menghembuskan napasnya kencang, lalu berjalan masuk ke ruang tamunya—berharap para pembantunya akan menyiapkan es campur di hari Minggu yang panas ini.

Senyum lebar terukir di bibir lelaki itu. Benar saja, semangkuk es campur telah dihidangkan oleh pembantunya. Dengan lahap, ia segera menghabiskan es campur tersebut.

"Den Ethan," panggil seseorang di sebelahnya. "Non Wendy datang," sambungnya, sambil menunjuk seorang gadis cantik di belakangnya.

Ethan mendengus kesal menatap gadis itu, namun ia tetap mempersilahkan gadis itu untuk duduk di seberangnya. "Jadi, mau lo apa lagi, Wendy?" tanyanya sambil menaikkan satu alis.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang