32-Kencan

4.8K 234 1
                                    

ANGELA tersenyum, memeluk gulingnya sambil memegangi selembar foto dirinya dengan Ethan, di depan wahana kora-kora sambil memeluk boneka yang tadi dimenangkan Ethan. Angela merasa bahagia dan senang hari ini, puas. Otaknya kembali mengingat harinya tadi.

[flashback on]

Angela memeluk bonekanya erat-erat, dan terkadang menyiumi bonekanya. Sampai, Ethan menatapnya dengan tatapan bingung.

"Kenapa peluk dia erat banget? Pake acara dicium segala?" tanya Ethan bingung.

"Soalnya dari oppa, aku suka." senyum Angela kegirangan.

Ethan tertawa, "Aku juga mau dong."

"Mau apa?"

"Dicium."

"GAK!" tolak Angela langsung. "Kamu gak fluffy."

Ethan cemberut menatap Angela. "Aku ajak kamu main yang serem ya, biar mampus."

Ethan menarik Angela untuk mengantre di salah satu wahana terseram—tornado. Angela tampak meringis di belakang Ethan.

"Kamu mau aku mampus? Ih aku takut beneran, oppa." ringis Angela.

"Bercanda, kok. Tapi katanya wahana ini seru." jawab Ethan.

"Tunggu, ini kamu pertama kali ke dufan?"

"Hehe-iya." cengir Ethan.

"Aku juga sih,"

Hingga akhirnya mereka menduduki kursi pilihan mereka di tornado. Jantung Angela maupun Ethan berdebar kencang. Tanpa sadar, Angela menggengam tangan Ethan erat.

"Kalo aku pingsan di atas, bopong aku ya!" pesan Angela panik.

"Haha-iya." ucap Ethan takut.

Keduanya hanya diam sepanjang wahana-begitupun setelah mereka turun. Mereka berjalan dengan sempoyongan keluar wahana dan makan di sebuah restoran fast food ayam.

"Ethan, kamu gapapa?" tanya Angela sembari menatap Ethan yang tampak terbaring di atas mejanya setelah melahap porsi makannya.

Ethan tidak menjawab, dan dengan tenang terbaring di atas meja.

"Ethan?" ulang Angela.

HOEEEEEK!

Ethan terbatuk-batuk setelah memuntahkan makanannya.

"Ini gara-gara tornado." jelasnya sambil kembali menelungkupkan kedua tangan itu atas meja, dan berbaring di atas kedua tangannya.

Angela menatap Ethan prihatin. Jujur, ia ingin tertawa karena pertama, Ethan yang memaksanya bermain wahana seram itu. Kedua, malah Ethan yang sakit hingga muntah. Ketiga, Angela sebagai perempuan malah yang tidak takut lagi dan tidak apa-apa. Namun, ia sadar bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bercanda maupun tertawa.

"Ya udah, kamu istirahat dulu aja. Aku tungguin," ucap Angela.

Ia merogoh tasnya, mencari setablet obat dan memberikannya pada Ethan.

"Makasih sayang. Kamu perhatian deh," senyum Ethan sembari menenguk air putih.

"Katanya sakit, masih sempet-sempetnya aja kamu gombal." komentar Angela memicingkan mata.

"Liat kamu, aku langsung sembuh."

"Ngigo!"

Ethan tertawa, kemudian kembali menelungkupkan kedua tangan dan berbaring. Tiga puluh menit. Satu jam. Satu setengah jam. Dua jam.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang