28-Pertemuan

5.7K 227 7
                                    

PAPA dan keluarganya segera mengenalkan keluarganya dan menyalami teman-temannya yang sudah lama tak bertemu. Tapi senyum pria itu mengembang lebar ketika seseorang yang kebarat-baratan namun identik dengannya menyapanya.

"Kenalin, itu sahabat terbaik Papa waktu SMA, Aditya." ucap Papa tersenyum kalem sambil menjabat tangan Aditya.

"Halo, om." senyum Angela sambil menundukkan kepalanya, "Kok Om Adit mirip ya, sama Papa aku?" tanyanya lancang.

"Entahlah, om juga kurang tahu," ucap Aditya sambil tertawa ringan, "Perkenalkan, keluarga saya. Istri saya Lalisa, dan kedua anak saya Ethan dan Ferdinand,"

Mata Angela membulat saat ia mendengar nama yang ia kenal betul. Ethan. Ia memicingkan mata menatap cowok itu, dan benar saja, itu Ethan!

"Kok lo di sini?" seru Angela refleks.

"Kok sapaannya begitu? Nggak sopan, tahu. Maaf ya, Adit." ucap Papa sambil menatap Angela yang nyengir.

"Ah, gapapa. Kalian saling kenal?" tanya Aditya ramah.

"Satu sekolah, om." Kali ini, giliran Ethan yang menjawab.

"Kalau gitu, kalian berempat bisa duduk berdekatan di sana, ayo!" suruh Aditya, sambil menunjuk meja paling ujung.

* * *

ANGELA menatap piring bekas makanannya berada. Gadis cantik itu baru saja menghabiskan hidangan laut seporsi tiga orang, ditambah es campur yang masih ia lahap dengan rakusnya. Ia kekenyangan.

"Abang..." bisik Angela sambil menggoyangkan lengan Axel, "Kenyang, makanin esnya dong!" pintanya manja.

"Gak ada kaya gitu, nggak boleh mubazir, habisin!"

"Abang please... Aku gak kuat,"

"Iya deh, kali ini doang." ucap Axel akhirnya, setelah tergiur melihat es campur Angela yang baru ia lahap satu suap.

Angela bersandar di kursinya dengan santai. Kakinya ia luruskan hingga ke bawah meja, membuatnya merasa relaks sehabis makan.

"Aww," ringis orang di depannya—Ethan.

Angela membulatkan matanya, kemudian menatap Ethan, "Kenapa?" tanyanya bingung.

"Kaki lo, sakit tau!" keluh Ethan sambil mengusap kakinya yang habis diinjak oleh kaki Angela.

Angela tersenyum kecil, memasang wajah bersalah.

"Sans aja, udah nggak sakit lagi." ucap Ethan lagi. "Jadi, lo bolos?"

"Izin. Lo?"

"Sama,"

"Senang deh gue bolos hari ini. Pelajarannya udah fisika dua jam, matematika dua jam juga, belum lagi hari ini seharusnya upacara ya?" celoteh Angela, "Pokoknya gue bersyukur deh hari ini bisa bolos."

"Sama sih kayak gue,"

Ehem!

Sebuah dehaman kencang dari Ferdinand menginterupsi obrolan Angela dan Ethan.

"Kalian berdua, deket ya?" tanya Ferdinand penuh selidik.

"Apa sih dek, enggak kok." balas Ethan kaku sambil menyenggol lengan adiknya.

"Haha-iya. Enggak," timpal Angela.

"Tapi kok, lo berdua kaya akrab gitu?" tanya Ferdinand curiga.

Sementara Ethan berbicara hal-hal yang mampu menepis fakta tersebut, Angela menginjak kaki kakaknya yang asyik melahap es campur.

"Apa sih dek?!" omel Axel kesal.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang