15-Jadian

10.5K 398 7
                                    

TRING!

Mata Angela melirik ponselnya yang menyala. Ia mengubah fokusnya dari mengetik naskah drama di laptop, lalu ia meraih ponselnya dan mendapati sebuah pesan.

[VIAN]

Hai!

Hai, kenapa?

Gabut nih.
Ngobrol kuy?

Sorry, gue gak bisa.
Lagi ngerjain tugas
Hehe

Oh, gapapa.
Good luck

Sungguh, entah mengapa Angela sekarang malas berdekatan dengan Vian, entah karena ia terlalu formal, atau apa pun. Bisa jadi juga karena Angela tidak tertarik lagi dengan Vian, gadis itu juga tak mengerti.

Kriiing!

Lagi-lagi, ponsel Angela bergetar karena seseorang menelponnya. Gadis itu kembali menghentikan pekerjaannya dan menatap layar ponselnya.

Gadis itu tampak panik, kemudian menyisir ulang rambutnya, dan merapihkan penampilannya. Kemudian, ia baru menekan tombol hijau di layar ponsel tersebut.

"Halo?"

Tertampang sebuah wajah dengan senyuman lebar di layar ponsel Angela.

"Hai, Ethan."

"Keluar yuk, gue mau omongin tugas drama."

"Ayo, ke mana?"

"Taman kompleks lo aja. Udah malam soalnya,"

"Oke."

"Ketemu di sana ya? Gue udah di sana,"

"Sip."

Angela segera merapihkan penampilannya dan berjalan kaki menuju taman kompleksnya. Benar saja, Ethan sudah duduk bersender di kursi taman sambil mendongak menatap langit yang dipenuhi bintang.

"Hai," sapa Angela kaku, duduk di samping lelaki itu.

"Ini, naskahnya udah jadi." ucap Ethan langsung, sambil menyodorkan sejilid kertas tanpa menatap Angela sedikit pun.

"Makasih," senyum Angela sambil menatap wajah Ethan yang tampak menatapi langit.

Angela seperti lupa bernapas melihat wajah tampan Ethan di depannya. Astaga, ternyata selama ini Ethan seganteng ini, kenapa dari dulu gue gak liat?!

Sementara kedua matanya terpaku menatap wajah itu, Ethan berbaring, meletakkan kepalanya di atas paha Angela yang dibaluti jeans.

Angela menunduk, dan tentu saja, ia menatap wajah lelaki itu, kedua matanya tertutup, dan menunjukkan betapa sempurnanya wajah itu.

Paru-paru Angela terasa kehabisan oksigen, jantungnya berdebar kencang menatap wajah itu. Bukan masalah ketampanannya, namun ia adalah seseorang yang telah bersamanya beberapa waktu ini, yang selalu menemaninya.

"Ethan..." ucap Angela gugup.

"Sebentar aja, gue mau cerita sama lo,"

Angela mengganguk mengerti, berusaha bernapas dengan normal.

"Lo inget pas gue ke rumah lo ngerjain tugas dan Ellen datang ke rumah lo? Sekarang, Ferdinand adik gue jadi anak buahnya Ellen buat kasih info di mana gue," cerita Ethan. "Semua ini, cuma karena Ferdinand naksir sama Alana, temen segengnya.

"Lo lihat, sekarang semuanya berpihak sama Ellen. Gue gak bisa nentuin cinta gue sendiri,"

"E... than?" panggil Angela gugup.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang