"NIH," ucap Ethan sambil menyodorkan make up pouch milik Ellen.
Ellen merenggut, menatap Ethan dengan tatapan tajam dan juga curiga, "Kamu nyembunyiin sesuatu dari aku?" tanyanya.
Ethan menatap Ellen panik, kemudian dengan santai, ia berusaha untuk menutupi kepanikan tersebut, "Masa sih? Enggak kok." bantahnya santai.
Ellen tetap menatap Ethan curiga, kemudian tatapannya berubah menjadi tatapan manja seperti biasa, "Kamu baik deh," seru Ellen manja sambil memijit-mijit pelan bahu Ethan.
"Sekarang, lo boleh pulang gak? Gue mau tidur siang." usir Ethan buru-buru.
"Oh, oke. Kamu baik banget hari ini. Dadah sayang," senyum Ellen sambil melambaikan tangannya kepada Ethan.
Ethan tersenyum miring, kemudian menutup pintu agar Ellen tak lagi memanggil dirinya.
Kemudian, lelaki itu melangkahkan kaki menuju kamar tamu. Ia membuka kunci pintu tersebut, dan mendapati gadisnya tengah terlelap di atas kasur. Ethan tersenyum meleleh, melihat Angela begitu manis bahkan ketika ia tertidur.
"Maafin aku, ya, udah bikin kamu ribet," ucap Ethan sambil menatap wajah manis Angela dari dekat. Tangannya menyelipkan rambut Angela ke balik daun telinganya.
Ethan mengambil selimut, kemudian menyelimuti Angela dengan lembut. "Maaf, kalau hubungan backstreet kita malah jadi ngerepotin banget. Terima kasih ya, udah selalu ngertiin aku," ucap Ethan sambil menatap Angela lamat-lamat.
"Sleep well, honey," bisik Ethan lembut di telinga Angela, kemudian berlalu keluar kamar.
* * *
KELOPAK mata gadis itu naik-turun beberapa kali, lalu membuka terus. Indra peraba gadis itu merasakan sesuatu yang lembut, bahkan selembut bulu angsa.
Gadis itu menatap sekeliling. Jantungnya berdebar kencang ketika menyadari ini bukanlah rumahnya. Ia meraih ponselnya panik, menatap jam. Pukul dua lewat tiga puluh menit. Ia menghembuskan napas lega ketika mengingat ia berada di kamar tamu rumah pacarnya.
Ia berjalan tertatih-tatih keluar kamar, dan langsung mendapati orang cowok yang sedang memetiki gitarnya di atas sofa.
"Ya ampun, lo bisa main gitar?!" serunya heboh, dan langsung duduk di sebelah lelaki itu.
"Udah bangun, nih? Lelap banget tadi tidurnya," senyum Ethan sambil mengalihkan pandangannya dari senar gitar.
"Lo jago main gitar?" tanya Angela kepo.
"Bisa doang, tapi gak jago. Gue gak sejago gitaris ganteng yang pernah lo taksir dulu," sindir Ethan.
"Ih," rengut Angela. "Main gitar buat gue, dong." pintanya.
Ethan mengganguk, kemudian perlahan-lahan mulai memetiki senar gitarnya. Perlahan, nada-nada tersebut menyatu dan melantunkan alunan lagu Shape of You oleh Ed Sheeran.
Angela langsung bersorak kegirangan mengingat lagu tersebut adalah lagu kesukaannya sepanjang masa.
Detak jantungnya semakin cepat saat ia menatap Ethan. Kedua matanya yang menatap serius senar gitar yang ia petiki, mulutnya yang berkomat-kamit menyanyikan lagunya, dan tangannya yang memetiki gitar dengan lincah. Ethan terlihat dua ratus kali lebih tampan. Tatapan seriusnya membuat Angela terenyuh.
I'm in love with the shape of you.
We push and pull like the magnet do.
Although my heart is falling too.
I'm in love with your body.
Last night you were in my room.
And now bed sheets smell like you.
Everyday discovering something brand new.
I'm in love with your body.
Oh I Oh I Oh I
I'm in love with your body.
Oh I Oh I Oh I
I'm in love with the shape of you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionSequel: NACH SIEBEN JAHREN [ON GOING] #275 TEEN FICTION [25/12/17] Part lengkap semua, follow dulu baru baca. Jangan lupa vote atau komen. * * * Angela Kaistal, gadis yang menghabiskan kelas sepuluhnya menont...