ANGELA menyeka air matanya dan menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin terlihat buruk di hari pertamanya sekolah, setelah sekian lama.
Gadis itu membentuk sebuah senyuman di bibirnya, kemudian berjalan keluar mencari teman mengobrol.
"Udah baikkan?" sapa seseorang sambil menghadang jalannya.
DEG!
Napas Angela tertahan mendengar suara ini, dan otomati langkahnya terhenti. Ia menenguk ludahnya susah payah, lalu membalikkan badan, berjalan ke arah sebaliknya.
"Kenapa lo ngehindar dari gue?" tanyanya lagi, kembali menghadang Angela.
Dengan kaku, Angela berpindah dari hadapan cowok itu, kembali melangkahkan kakinya ke depan. Namun ia terlambat. Cowok itu menangkap lengannya, dan merangkul Angela. Membuat Angela mendongak, menatap wajah cowok itu yang hanya terpaut beberapa meter darinya.
"Kenapa lo ngejauhin gue?" ulang cowok itu lagi.
Angela mengatur napas dan jantungnya yang tidak teratur. Lalu dengan gugup, ia menjawab, "Lo tau apa?" tanyanya sambil berusaha bersikap tegas, "Kita putus."
Setelah itu, gadis itu melepas rangkulan Ethan paksa, dan berjalan terburu-buru meninggalkan Ethan.
Ethan menatap kosong punggung gadis yang semakin menjauh dari pandangannya. Cowok itu menghela napas.
"Tuh kan sayang, dia gak mau sama kamu. Mending kamu sama aku aja," ucap Ellen manja, sambil menepuk-nepuk bahu Ethan.
Tanpa memedulikan Ellen, Ethan berjalan memasuki kelasnya.
* * *
PUKUL tiga lewat empat puluh menit, langit kebiruan mulai mendung, menandakan akan turunnya hujan.
Dua orang kakak beradik duduk di depan televisi, sambil memegang stick gaming. Keempat bola mata itu fokus menatap musuh di televisi—tanpa suara.
"Angela," panggil Axel sambil memulai pembicaraan. "Lo sama Ethan, ada apa?"
"Sial!" umpat Angela sambil membanting joysticknya. "Gue kalah! Susah main pake satu tangan!" omelnya.
"Jangan mengalihkan pembicaraan, dek!" ucap Axel tegas.
"Oh, lo mau apa yang terjadi? Gue, sama dia, putus."
Axel melongo, menatap adiknya tidak percaya, "Putus? Lo emang jadian sama dia?"
"Begitulah."
"Kapan? Perasaan bentaran amat. Kayak bocah aja lo pacaran," ejek Axel.
Angela kembali melanjutkan permainan barunya, menolak menjawab perkataan kakaknya.
Tok! Tok!
"Gue buka pintu dulu, jangan curang ya lo!" ucap Axel penuh penekanan.
Lima detik kemudian, Axel kembali dengan seorang lelaki di sampingnya.
"Kenapa lo ngebolehin orang asing masuk?" tanya Angela menatap lurus ke layar televisi, tak menatap kakaknya sama sekali.
"Angela. Gue gak ngerti maksud lo apa," ucap Ethan kalem.
"Jadi, lo mau tau ada apa, Ethan? Gue udah bilang dari tadi padahal," ucap Angela sinis—menyembunyikan seribu kepedihan di hatinya. "Kita, putus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionSequel: NACH SIEBEN JAHREN [ON GOING] #275 TEEN FICTION [25/12/17] Part lengkap semua, follow dulu baru baca. Jangan lupa vote atau komen. * * * Angela Kaistal, gadis yang menghabiskan kelas sepuluhnya menont...