3.

10K 1.3K 8
                                    


Dan sekarang saat dia membutuhkan Daniel, laki-laki itu justru datang terlambat. Sekarang bukan Daniel yang duduk di samping nya. Justru Ten.

Jika itu Doyoung atau Hanbin atau yang lain nya mungkin Rani tidak segelisah ini. Tapi ini Ten. Rani meneguk ludah berkali-kali. Gugup.

Ten. Ya Ten yang semalam dia perhatikan di kantin. Bahkan bukan hanya semalam. Hampir setiap hari. Yang sudah satu tahun terakhir dia taksir. Dalam diam, ew.

Ten, yang selalu dia bahas dengan Soonyoung karena hanya sahabat nya itu yang tahu persis. Awal perasaan gadis ini tumbuh hingga saat ini.

Ten yang membuat nya mulai mencoba beberapa make up wanita yang belum pernah membuat nya tertarik.

Ten yang selalu membuat nya bersemangat pergi kuliah.

Ten yang dia hapal diluar kepala jam kuliah nya.

Ten yang dapat dia kenali bahkan dalam jarak 1 kilometer.

"Kusut banget. Nggak keliatan 'nggak papa' deh kaya nya." Ten kembali bertanya

Ini pasti karena memang wajah cemberut dan duduk Rani yang sedari tadi bergerak gelisah.

Rani menyisir pelan rambut nya kebelakang dengan jemari. Berusaha tetap tenang.

"Nggak papa. Ini Daniel kesiangan. Kebiasaan kalo kelas pagi nih." Rani menunjuk-nunjuk benda pipih yang tergeletak di depan nya kesal.

Yah, menghindari kontak mata dari Ten yang pasti tengah menatap nya sekarang.

"Cowo lo?" Ten bertanya reflek. Entah mengapa langsung terlontar begitu saja.

Bahkan Ten sempat mengutuk bibir nya yang mengeluarkan reflek secepat itu.

Rani sempat melupakan sakit kepala nya sejenak. Menoleh cepat kearah Ten, terkejut. Boleh Rani sedikit berharap? Apa Ten sedang kepo tentang diri nya?

Tapi detik berikut nya Rani menelan ludah nya. Seiring dengan usaha menekan perasaan percaya diri nya.

"Bukan lah. Masih pagi ah jangan ngaco Ten. Kebetulan aja kan dia sekelas sama gua pagi ini." Sahut Rani
"Hahaha ya kan kirain." Ten tertawa manyahuti jawaban Rani yang terlihat sedikit panik dan kesal

"Biasa nya juga Yujin kalo nggak Jennie. Tapi nggak sekelas ini."

Rani tanpa sadar menjelaskan hal yang tidak di tanyakan. Entah mengapa tidak ingin Ten salah paham. Walaupun sebenar nya tidak penting juga. Memang kenapa kalo salah paham??

Tapi ya sudah lah.

Ten hanya ber-hmm ria sambil mengangguk-angguk mengerti. Hampir saja sebuah pertanyaan keluar lagi dari Ten, Daniel sudah berlari masuk ke kelas dan langsung menghampiri meja Rani. Nafas nya putus-putus.

Bisa di pastikan Daniel berlari sangat cepat karena jarak parkiran dan kelas yang lumayan jauh.

"Mampus kan lu. Untung dosen belum masuk" Rani menyambut dengan kalimat menyebalkan lain nya di pagi Daniel yang sudah semrawut.

"Yalord. Capek banget gua Ran, aer aer" Daniel meraih tumbler dalam ransel Rani yang terbuka

Daniel menoleh ke arah Ten yang duduk di samping Rani. Memperhatikan diri nya. Daniel meneguk air mineral di tumbler itu dulu, menuntaskan rasa haus nya sebelum kembali menatap Ten.

"Lu duduk sini Ten?" Tanya Daniel
"Iya. Lu mau duduk di sini?" Ten balik bertanya bersiap beranjak
"Eh enggak-enggak. Belakang aja gua" sahut Daniel menghalangi Ten

Ten hanya manggut-manggut. Sedangkan Rani menatap nya kesal, penuh tanya.

"Abis lari-lari gua. Bau keringet. Ntar ada yang misuh-misuh lagi ke bau an. Padahal keringet gua harum." Lanjut Daniel
"Harum bunga bangkai iya" sahut Rani sambil menendang tulang kering Daniel pelan

Daniel hampir membalas tendangan Rani jika saja tidak memdengar suara dosen masuk. Membuat nya mengurungkan niat.

Segera berjalan ke bangku di belakang Rani sambil tetap membawa tumbler warna kuning lembut ditangan nya. Masih ingin meneguk air ion yg selalu di bawa gadis itu.

...

Kelas baru selesai. Ini tengah hari dan masih ada satu kelas terakhir sampai pukul setengah tiga nanti. Tanpa menunggu Daniel yang masih mengemas buku nya, Rani beranjak keluar kelas sambil merunduk memainkan handphone nya.

"BUNTUT AYAM !!1!1! TEGA LO YA !!!"

Rani hanya menggosok pelan telinga nya mendengar teriakan keras Daniel dari dalam kelas.

...

YA LORD !!!1!1 NULIS KAH AKU??? NULIS APA??? voment 😊

Ten -au ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang