4.

8.8K 1.2K 12
                                    


Kelas baru selesai. Ini tengah hari dan masih ada satu kelas terakhir sampai pukul setengah tiga nanti. Tanpa menunggu Daniel yang masih mengemas buku nya, Rani beranjak keluar kelas sambil merunduk memainkan handphone.

"BUNTUT AYAM !!1!1! TEGA LO YA !!!"

Rani hanya menggosok pelan telinga mendengar teriakan keras Daniel dari dalam kelas.

Hanya sepersekian detik sampai Daniel berhasil menyamakan langkah dan tanpa ragu memukul lengan kecil gadis itu.

Yang di pukul hanya mengaduh pelan sambil mengusap lengan nya.

"Laper ya laper Ran. Segitu nya amat ninggalin gua." Protes Daniel
"Kan gua jalan nya pelan aja niel. Udah engap di kelas" sahut Rani asal

"Engap engap, heran ya, lu kalo sekelas sama gua bawaan nya engap ae"

'Iyalah engap. Tiap sekelas sama lu berarti sekelas sama Ten ogeb. Hhh untung temen' -R

"Eh eh oh iya, Ran, di liat-liat dari belakang lu cocok gitu sama Ten tadi" goda Daniel
"Apasi anjirrrr ngawur ae"
"Serius gua. Huhu doi perhatian gitu. Nggak baper lu?" Tanya Daniel

'Hhhh ya baper lah taik. Belum perhatian aja gua udah baper. Gimana perhatian gini cobak??!!!!!' -R

"Ten tuh cuma bangunin gua yg hampir ketiduran mulu tadi. Tadi malem kan gua kurang tidur. Lu mau gua di telen dosen?" Rani menyahut kesal
"Dih galak."
"Bodo."

"Lagian ya gua dari depan ato dari belakang mah emang cocok tuh sama semua cogan kampus"
"nAJESSSS!!11!11!1!"

...

Rani duduk di halte depan kampus sambil mengayunkan kaki nya. Menikmati hujan sore itu.

Gerimis deras turun membuat bau khas rumput basah keluar. Awan mulai menggumpal, membuat abu-abu mendominasi langit. Menutupi warna putih itu sedikit demi sedikit.

Seperti sedang di nyanyikan senandung lembut dari gerimis dan angin, gadis berperawakan mungil yang duduk sendiri di halte itu mulai terlena untuk memejamkan mata. Rasa lelah nya sejak semalam masih belum terganti.

Lagipula mata nya masih belum menangkap bis yang akan datang untuk mengantar nya pulang. Memejamkan mata sejenak tidak akan membuat nya di tinggalkan bis bukan?

Baru saja gadis itu merasa nyaman dengan kegelapan, lengan nya merasakan tepukan pelan.

Mau tak mau mengumpulkan kesadaran nya karena tepukan itu semakin mengganggu. Ayolah, ini bahkan belum 1 menit bukan?

Tapi mata nya akhir nya terbuka dengan berat. Telinga nya menangkap suara seorang cowo memanggil nama nya.

"Ngapain tidur di sini. Nggak pulang lu?" Tanya orang itu saat Rani mulai sadar
"Hhngg? Bis nya kan belum lewat." Sahut Rani masih berusaha mengumpulkan nyawa nya

"Udah lewat dari tadi elah"

Kalimat itu sukses membuat Rani membuka lebar mata nya. Segera mengecek jam tangan dan melompat ke sisi jalan menengok ke kanan dan kiri. Lalu kembali memeriksa jam di tangan kiri nya.

"Astagaaaaa... gua ketiduran di halte?? 15 menit an lebih ini. Haduhh ileran kaga sih?" Gadis itu jadi panik sendiri

Segera merogoh cermin kecil di saku jaket nya dan mengecek wajah. Sedikit lega karena tidak ada bekas air liur di dagu nya.

Tapi tetap meragukan bagaimana posisi tidur nya tadi selama 15 menit lebih???

Suara tawa di hadapan nya membuat Rani sadar siapa yang barusan membangunkan tidur nya.

Bukan tawa cool, tawa jaim atau semacam nya. Cowo tinggi di depan Rani ini tertawa lepas. Ya dia seorang cowo yang tertawa lepas melihat kekonyol an gadis ini. Dan sial, nama nya Ten.

'Ngumpat disini dosa nggak sih?' -R

___

Hina 😂😂😂

Ten -au ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang