24.

4K 641 5
                                    

Rani mengaduk-aduk cream soupnya tanpa minat. Ini bukan kali pertama gadis itu terlihat gelisah saat jalan berdua dengan Ten.

Siapa yang tidak merasa ganjil saat melihat seorang gadis selalu terlihat sering berdekatan dengan seorang pemuda. Jika dulu Soonyoung, maka kali ini Ten.

Ya, sudah banyak waktu yang mereka habiskan bersama. Tapi masih belum dengan status yang jelas. Mereka hanya 'teman'.

Yujin saja sudah sejak dulu gemas. Ingin sekali membenturkan kepala mereka berdua agar segera menyudahi hubungan 'hanya teman' itu. Bahkan Soonyoung pernah di teror Joy mengenai hubungan Rani dan Ten yang tidak bisa dianggap biasa lagi.

Tiap sudut kampus sudah melihat betapa dekat nya mereka. Dan salah paham juga jadi hal lumrah untuk di dengar.

"Kalo nggak mau buat gua aja sini"

Ten baru akan meraih cream soup Rani saat gadis itu mempelototi nya dan langsung menyuapkan sendok demi sendok kemulutnya.

"Masih aja suka ngelamun. Tau nggak ngelamun tuh salah satu tanda orang gampang kemasukan"

"Ba-cot" sahut Rani kemudian menyedot pepsi milik Ten karena milik nya sudah habis sejak tadi.

Ten mencibir merebut pepsi nya. Ganti menyedot dari sedotan yang sama. Rani menghela nafas melihatnya.

"Ten" panggil gadis itu dan hanya di sahuti dehaman karena Ten masih meneguk sisa pepsi di mulutnya. "Sebenernya kita tuh apasih? Temenan kok aneh gini?"  Ucap gadis itu

Ten tersentak, menatap kaget gadis yang justru menengok keluar jendela. Memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.

Fokus nya sempat hilang saat dihidangkan wajah cantik gadis dihadapan nya dari sudut samping. Rambut bergelombang yang dikuncir kuda, jatuh dibahu kirinya. Dengan kaos kuning cerah dan kemeja kotak-kotak dengan warna senada.

Tapi saat Rani menoleh Ten tergagap sendiri ketahuan memandangi dengan tatapan terpesona.

"Mangap aja lu. Kemasukan laler gua mampusin nih." Ucap Rani kemudian mengecek jam tangan nya "Pulang kuy, dah kenyang" lanjutt Rani dan hanya diangguki Ten.

Sepanjang perjalanan mereka pulang, diam menyelimuti. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Padahal hal yang mereka pikirkan itu sama. Kalimat pendek Rani barusan.

Bahkan mereka hanya diam sampai mobil Ten berhenti didepan pagar rumah Rani. Disana, dihalaman rumah gadis itu, tampak sepasang kekasih baru keluar dari pintu rumah dengan Jongin dan Soonyoung mengekori.

"Siapa?" Tanya Ten

Rani diam saja. Itu kak Exy dan kak Myungsoo. Walau sudah tahu Exy sudah kembali, rasanya masih canggung untuk menemui gadis itu secara langsung.

"He? Nggak mau turun? Mau dianter sampe kamar?" Tanya Ten membuyarkan lamunan Rani tentang Exy dan chat mereka beberapa minggu lalu.

"Nggak usah ngaco ya kelereng" sahut Rani galak

"Itu kayak nya temen kak Jongin? Itu yang sekampus kita bukan? Yang bikin lu berenti siaran?"

"Bukan ege. Gua berenti siaran gara-gara gua emang cuman iseng-iseng aja. Lagian gua bukan anggota. Ga ada karena seseorang seseorangan ya" sahut Rani

"Eyyyyy masa?"

"Lagian dia bukan anak kampus kita, itu kak Exy. Dia kuliah diluar negeri. Lagi liburan disini"  sambung gadis itu dengan intonasi semakin rendah

Ten ingat Rani pernah bercerita tentang Exy saat akhirnya Rani mau membalas chat gadis itu dan berbaikan.

Pemuda itu segera turun, membuat Rani terlonjak kaget menatap Ten dari dalam mobil. Berputar kemudian membuka pintu untuk nya. Menyeret gadis itu keluar.

"Ten lu apa-apa an sih" ucap nya dengan nada tertahan. Berjalan dengan kaku disamping Ten yang menggenggam erat tangan nya santai.

"Baru pulang lu. Dari mana aja? Ditelponin nggak aktif. Lu juga Ten" ucap Soonyoung memerotes

"Hehe.. sorry abis makan tadi. Hape kita ketinggalan didistro tadi." Sahut Ten

"Dek, ini kak Exy dateng. Mau ketemu kamu" ucap Jongin

Tapi Rani tetap menunduk disamping Ten dengan genggaman semakin erat. Exy sendiri sudah hampir menangis menatap adik kecil nya yang semakin dewasa. Sudah bertahun-tahun, rindunya semakin membuncah.

"Ngomong dong" pinta Ten lembut, ikut merunduk mencoba menatap gadis disamping nya

"Hay, apa kabar?" Ucap Rani akhirnya. Terdengar sangat canggung dan kaku.

Dan Exy tidak dapat menahan diri untuk maju dan memeluk erat gadis itu. Air mata nya tumpah begitu saja.

"Baik, kakak baik. Kamu gimana?" Sahut Exy sesenggukan

Rani sendiri merasa shock luar biasa. Merasakan pelukan hangat Exy yang sudah lupa kapan terakhir ia dapatkan.

Tangan Ten masih setia menggenggam jemari Rani. Membuat orang-orang disana tersenyum lega melihat dua gadis yang berpelukan. Karena Rani mengangkat sebelah tangan nya dan menepuk-nepuk pelan punggung Exy yang masih sesenggukan.

Dalam hati, Rani berterima kasih. Ten memberinya kekuatan menghadapi Exy saat ego nya justru menyuruh gadis itu pergi menghindar saat itu juga.

⛳⛳⛳

"Ten" panggil Chungha mengguncang bahu pemuda disamping nya.

"Eh? Apa?" Sahut Ten tersadar

"Ngelamun terus dari tadi. Kenapa sih lo??" Chungha hampir mencakar wajah Ten gemas

Pasalnya orang ini sejak tadi diajak bicara malah melamunkan hal tijel. Daniel dan Soonyoung sendiri melengos malas. Ini sudah kali ketiga Ten melamun sepanjang diskusi mereka tentang pemilihan lagu untuk video dance mereka. Ya, untuk si vlogger Chungha.

"Lu niat nggak sih bantuin. Kalo enggak yaudah pulang aja sana. Ntar gua ajakin Yugyeom ato nggak Bambam aja" marah gadis itu

"Iya-iya maaf Chung, lagi ada masalah nih." Keluh Ten dengan wajah memelas. Berharap Chungha mau mengerti.

"Kenapa emang nya?" Tanya Daniel

"He ! Ini ngebahas dance ya. Bukan sesi curhat" protes Chungha

"Yaudah lah Chung, dengerin dulu. Dari pada ketek onta nih ngelamun mulu" sahut Soonyoung.

Chungha melengos, sedikit tidak rela tapi membiarkan teman-teman nya itu. Bete juga Ten selalu melamun, semoga setelah ini Ten berhenti melamun.

"Kemaren waktu gua makan sama Rani. Dia nanya." Ten menarik nafas, mengambil jeda sejenak menatap ekspresi tiga orang didekat nya. Hanya Chungha yang tampak tidak sabaran. "Dia bilang sebenernya gua sama dia tuh apa? Temenan kok aneh" sambung Ten, kemudian mendapari wajah ketiga teman nya berubah drastis. Membuatnya gugup sendiri ditatap begitu. Horor.

"Apa?"

🙀🙀🙀

Ten -au ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang