4 - PACAR?!

174 35 51
                                    


Kanya POV

Kalau ada yang jahat, lapor ke gue aja, sayang.

Yaudah, gue pergi dulu ya, darl.

Sayang?

Darl?

" Kok dia manggil gue gitu ya?" Aku bingung memikirkan kata-kata yang keluar dari mulut lelaki asing yang tak lain adalah kakak kelas gaje yang sok kenal dan sok dekat kepadaku tadi.

" Eh, kok gue jadi mikirin kata kata dia ya? Kok gue juga tadi masukin kata-kata kakak bangsat itu ke hati ya? Duh, kok gue sekarang jadi baper ya sama kata-kata cowok-cowok yang menyebalkan kayak mereka?" Entah kepada siapa aku bertanya

" Aduh, kok Kanya jadi menyebalkan kayak gini sih? Ngapain Kanya mikirin kata-kata orang? Ingat Kanya, berpegang teguh lah pada prinsipmu itu." Aku menggeleng kan kepalaku kuat-kuat dan berusaha membuang jauh-jauh memori tentang kejadian-kejadian yang menyebalkan itu. Baru sedetik lupa, eeh, memori itu datang berputar dalam pikiranku (lagi).

" Kanya, jangan pernah dengerin omongan orang lain. Hidup itu lo yang jalanin, jangan pernah dengerin omongan orang lain. Jangan pernah termakan rayuan-rayuan receh gorengan melempam yang kayak Dean bilang. Sayang lah, darl lah. Itu bacot semua. Lagian, lo kan juga udah biasa kali digombalin receh kayak gitu. Jangan juga mikirin omongan senior gila yang mulutnya kayak tong sampah itu, udahlah nyemak, bauk lagi. Mengganggu ketenangan hidup lo, bego!" Bego banget ga sih gue, ngapain gue mikirin omongan mereka. Mereka aja ngomong kadang ga mikir. Ralat deh, bukan kadang, tapi ga pernah.

" Aduh si bego itu lama banget sih, kemana dia? Beli eskrim atau buat eskrim? Jamuran tau gue nunggunya." Lagi lagi, gue ngomong sendiri. Tiba tiba ...

Author POV

" Aduh si bego itu lama banget sih, kemana dia? Beli eskrim atau buat eskrim? Jamuran tau gue nunggunya." Kanya berbicara sendiri.

Tanpa ia sadari, segerombolan lelaki yang memakai seragam yang berwarna sama sepertinya yang menandakan bahwa mereka masih kelas 10 itu perlahan mendekat ke arah Kanya. Salah satu dari lelaki yang terlihat seperti ketua geng itu menyuruh anak buah anak buahnya berhenti. Lalu lelaki itu mendekati Kanya dan tanpa sadar ia sudah tepat berada di belakang gadis mungil tersebut. Niat awal geng tersebut adalah untuk melarikan diri dari sekolah berlantai 3 itu. Tetapi, begitu mereka melihat gadis mungil yang berdiri di depan gerbang belakang sekolah, mereka mengurungkan niat itu dan mendekati gadis mungil itu. Ketua geng yang berada di belakang gadis itu menepuk bahu sang gadis. Refleks, sang gadis menoleh ke arah belakang.

" Siapa lo? Berani-berani nya lo nyentuh gue." Ujar Kanya dengan muka datar. Lelaki yang menepuk bahunya tadi terpana melihat kecantikan Kanya. Timbul di dalam hatinya niat untuk menggoda Kanya.

" Yaelah, jangan jutek-jutek gitu dong, sayang. Nanti cantiknya hilang loh." Goda lelaki itu sambil menaik turunkan alisnya. Kanya hanya menatapnya dengan tatapan datar.

' Dia juga manggil gue sayang, tapi entah kenapa gue ilfeel sendiri.' Ujar Kanya dalam hati.

" Namanya siapa cantik?" Lelaki tadi mencolek dagu Kanya. Kanya menepis tangannya dan menatapnya dengan tatapan tidak suka.

" Berisik lo!" Teriak kanya marah.

' Duh, Dean mana sih. Gila kali tuh anak. Kalau mau ngerjain gue, bilang. Gue udah biasa kok di bully. Liat aja tuh anak. Kalau sampai gue ngeliat dia, gue ga bakalan segan-segan ngancurin muka dia yang pas-pasan itu.' Gerutu kanya dalam hati.

" Jangan galak-galak, sayangku. Oh iya, kamu ngapain sih disini sendirian? Sepi lagi disini. Kalau mau 'main' jangan disini ah. Ga berkelas. Di hotel aja gimana?" Goda lelaki tadi dengan tatapan menggoda. Dan kanya sama sekali tak tergoda. Yang ada dia kesal. Disaat kanya ingin memarahi lelaki itu lagi, Dean langsung memarahi lelaki itu karna kata-katanya yang terdengar bermakna ambigu itu.

Fall For You (Again And Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang