Beberapa minggu setelah kejadian itu berlalu, tak ada seorang pun yang menggangu Kanya, baik itu Cindy and the genk maupun cowok-cowok ganteng yang ingin menyatakan cinta pada Kanya. Ia sangat bersyukur karena hidupnya tentram dan damai.
Tetapi, saat jam istirahat di hari itu, Kanya mendapat sms dari Angga yang berisikan bahwa sepulang sekolah Angga meminta Kanya untuk ke rooftop sekolah karena ada sesuatu yang ingin Angga sampaikan. Awalnya, Kanya sempat curiga karena Angga tidak pernah sms dirinya dan gaya penulisan yang menurut Kanya aneh. Tetapi, Kanya tak ingin mengecewakan hati Angga.
Setelah membaca pesan tersebut, Kanya menyimpan handphonenya di saku rok abu-abu pendeknya dan mulai berjalan ke arah kantin.
Saat ia berjalan ke arah kantin, ia kembali dicegat oleh seorang lelaki gagah berwajah tampan.
' Baru aja beberapa minggu ini tenang, eh udah mulai lagi.' Batin Kanya.
" Mau apa lo?" Tanpa babibu Kanya langsung to the point.
" Mau jadi milik kamu, sayang." Goda lelaki itu.
" Gue gak mau." Ucap Kanya dingin tanpa melihat ke arah lelaki itu dan berjalan pergi meninggalkan lelaki itu yang diam terpaku.
" Bajingan!" Umpat lelaki itu kesal.
Sesampainya di kantin, Kanya seperti biasa memesan menu favoritenya, yaitu mi ayam dan teh obeng. Namun saat Kanya selesai memesan menu favoritenya itu, dari arah depan ada seorang gadis yang menumpahkan jusnya ke arah baju putih Kanya hingga baju itu basah.
" Upss, sorry. Ga sengaja. Hahaha." Cindy dan kawan kawannya menertawakan Kanya yang sedang mengelap bajunya yang terkena tumpahan jus Cindy.
Kanya yang kemarahannya memuncak langsung menyiram Cindy dengan mi ayam yang sudah berada didekatnya.
"Upss, sorry. Ga sengaja." Kanya mengcopy-paste kata-kata yang Cindy ucapkan dan tersenyum miring sambil membuang mukanya ke arah lain.
Seketika, mereka menjadi bahan tontonan dikantin. Ada yang memujinya, mencelanya, kagum, bahkan heran dengan apa yang Kanya lakukan tadi.
" Gila! Dia berani banget sama Cindy. Kakak kelas yang dilabrak Cindy aja ga pernah berani ngelawan apalagi sampe ngelakuin kayak gitu."
" Keren!"
" Nyari masalah dia njir!"
" Itu adek kelas kita kan? Kok dia berani banget ya sama Cindy?"
" Alah, cari sensasi dia!"
" Palingan didepan doang dia berani supaya dapet pujian kalau dia orangnya pemberani. Dibelakang kita mah, dia takut."
" Mantap djiwa."
" Thug life."
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan yang keluar dari mulut penonton yang ada disitu.
Tetapi Cindy hanya diam tak berkutik karena tak menyangka jika Kanya akan melawannya apalagi sampai melakukan hal yang lebih daripada yang ia lakukan terhadap Kanya. Selama ini, ia tak pernah dilawan apalagi sampai dipermalukan oleh lawannya.
Kanya bukanlah rival yang biasa.
" Nih, tisu buat lo." Kanya memberi tisu pada Cindy sambil tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Cindy yang masih shock.
---
MAAF YA KAK KALAU CERITANYA MASIH GARING. HARI INI AKU UPDATE 2 PART KALAU BISA HEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You (Again And Again)
Teen Fictionmenyayangimu, apakah harus sesakit ini? menginginkanmu, apakah harus segila ini? mencintaimu, apakah harus membutuhkan pengorbanan sebesar ini? aku sudah berkorban, lantas mengapa kau malah membuangku? jika tak ingin memilikiku, mengapa kau menerba...