32 - BELIEVE TO WORDS?

143 9 3
                                    

Author's POV

Siang itu, di SMA Antariksa, Karel terlihat sedang pusing melihat kertas kertas berserakan di atas mejanya. Kertas itu berisikan data data proposal yang akan diajukan mengenai perayaan hari sumpah pemuda yang diadakan 2 minggu lagi. Itu artinya, mereka tak memiliki banyak waktu untuk menunda tugas penting itu.

" Udah sampai mana, Nya? Cepat selesaikan! Acara dan lomba-lombanya udah pada diumumin. Ga mungkin kita cancel acaranya. Bisa-bisa dihukum kita sama-,"

" Sabar, njing! Lo dari tadi ngoceh mulu, pusing gue dengernya. Yang ada ntar kerjaan gue ga kelar kelar." Bentak Kanya kesal.

Sementara Karel hanya menghela nafas berat lalu melanjutkan pekerjaannya yang sebelumnya ia lakukan.

Tak jauh beda dengan Karel, Kanya juga sedang berkutat dengan macbook putih milik karel. Jari jemari Kanya dengan lincahnya menari nari diatas papan ketik. Ia juga terlihat pusing dan kelelahan dengan semua data yang akan ia ketik karena data data itu akan deadline dalam 3 hari lagi.

Tak jauh dari lokasi tempat dimana Kanya dan Karel berada, Dean dan teman temannya yang lain berada di dalam ruang musik di sekolah itu. Dean juga terlihat pusing lantaran Amanda, teman duetnya bernyanyi di acara sumpah pemuda nanti, tidak bisa latihan bernyanyi apalagi berduet dengannya karena tenggorokannya sakit dan suaranya yang sangat serak.

" Cari temen duet yang lain aja, Den." Usul Bryan.

" Ya ini gue juga lagi mikir. Gaada yang bagus suaranya. Kalau ada pun, palingan gabisa nada tinggi. Sementara gue butuhnya cewek yang punya suara sopran." Ungkap Dean sembari berpikir keras, begitu juga dengan teman temannya.

Hening sejenak. Semua yang ada disitu hanyut dalam pikirannya masing masing. Hingga muncul satu nama yang ada dalam benak Steffi.

" Kanya!" sahut Steffi tiba tiba yang membuyarkan lamunan teman temannya.

Semua yang ada disitu menatap Steffi bingung. Steffi pun kesal.

" Anjir! Maksud gue itu Kanya suaranya juga bagus kok. Ga kalah bagusnya dengan Amanda." Saran Steffi.

" Yaiyalah, Kanya kan adiknya Amanda. Pasti suaranya ga jauh beda dengan Amanda dong." Ucap Cassie polos hingga tak sadar bahwa ia sudah membongkar rahasia yang selama ini dijaga oleh Amanda.

Semua teman-temannya mengerinyit bingung, termasuk Angga, pacar Amanda. Mereka semua terheran heran mendengar pernyataan yang mengejutkan itu.

" Kok lo ga cerita ke kita kita?"

" Kanya beneran adik lo?"

" Kok kalian ga serumah?"

" Jadi selama ini lo boongin kita?"

Berbagai pertanyaan terlontar dari bibir-bibir temannnya. Mungkin, ini lah saat yang tepat untuk memberitahu semua yang ia rahasiakan selama ini.

" Iya, ntar gue ceritain semuanya kalau gue udah sembuh." Jawab Amanda yang mendapat anggukan dari teman temannya.

--

Author's POV

Sesuai dengan kesepakatan baik antara Dean dan teman-temannya, maupun Dean dengan Kanya, bahwa Kanya mau menggantikan Amanda untuk menjadi teman duet Dean di acara peringatan hari sumpah pemuda yang akan datang.

Setiap hari sepulang sekolah, mereka selalu menyempatkan diri baik untuk merencanakan konsep dan lagu yang akan dibawakan, maupun latihan mengolah suara dan mengatur keselarasan antara penyanyi dan pemain musik.

Di momen momen seperti itulah justru kedekatan Kanya dan Dean semakin terasa. Keduanya sering terlihat bersama sama, seperti pulang berdua, makan di kantin berdua, hingga sering hangout berdua. intinya, mereka sering menghabiskan waktu berdua.

Jika sebuah pepatah mengatakan, " Cinta ada karena terbiasa", lantas apakah pepatah itu berlaku diantara mereka berdua?

---

sorry ya incess udah lama banget ga update + baca cerita kalian. sorry banget :(

incess bakalan usahain buat baca cerita kalian semuanya yaaaa.

maaf sekali lagi bby :(

loveyou all

Fall For You (Again And Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang