Setelah pertemuannya dengan Dean, Kanya kembali ke kelas. Tetapi, terlihat dari dalam kelasnya sepasang mata hazel menatapnya dengan sinis bahkan hampir keluar dari tempatnya. Saat Kanya menapakkan kakinya ke depan pintu kelas, terdengar suara hardikan yang menggelegar dari arah dalam.
" Kamu dari mana, Kanyadele Agatha Arabella? Mengapa kamu tidak bisa mengikuti acara MOS ini? Jikalau kamu tidak mengikuti acara ini, berarti kamu tidak bisa mengikuti ketentuan yang sudah di buat oleh pihak sekolah. Jika itu terjadi, maka pihak sekolah tidak akan segan segan mengeluarkanmu dari sekolah ini!" Karel berusaha mengontrol emosinya dengan menarik dan menghembuskan nafasnya pelan sambil memejamkan matanya. Ia takut kalau sampai kemarahannya memuncak, ia tak bisa mengontrol dirinya dan akan menyakiti Kanya. Sementara yang dimarahi hanya cuek bebek tak menghiraukannya.
" Kanyadele Agatha Arabella! Saya berbicara dengan anda. Jika anda tidak menghargai saya, maka saya tidak segan-segan menginjak nginjak harga diri kamu sekarang juga!" Kanya menoleh ke sumber suara, lalu mengangkat satu alisnya.
" Udahlah, Rel. Gausah ladenin tuh anak. Lo harus sabar, mungkin sifatnya emang gitu. Sabar Rel, sabar." Steffi menenangkan Karel.
" Lo, cewek cantik dan menarik, ikut gue. Gaada penolakan baik halus maupun kasar." Karel menggenggam tangan Kanya lalu menariknya kasar, sedangkan yang ditarik hanya mengikut saja, tidak rewel apalagi melepaskan genggaman itu. Tetapi, bukan berarti Kanya menyukai Karel. Ia membencinya, bahkan sangat membencinya, semenjak insiden itu. Lalu mereka berhenti di sebuah kelas, tepatnya dikelas XI, XI ipa 1.
Di kelas XI IPA 1
" Lo harus nyanyi di sini. Buruan!" Karel memerintahnya.
" Ogah! Ngapain gue harus ngikutin kata-kata lo?" Kanya mengendikkan bahunya.
Karel berbisik, " Kalau lo gamau, gue bisa menyuruh pak kepsek buat cabut beasiswa lo." kanya yang semula bermuka jutek dan terkesan tidak perduli pun langsung menegang. Bukan karna bisikan Karel yang ingin mecabut beasiswanya, tetapi karena Karel mengetahui bahwa Kanya masuk sekolah melalui program beasiswa.
" Okey, gue bakalan nyanyi. " Kanya bersiap siap menyanyi tetapi dia tidak tahu ingin membawakan lagu apa.
" Lagu apa?" Tanya Kanya pada Karel.
" Lagu yang lo suka. Lagu yang lo suka lagu apa?"
"Christina Aguilera - i'm ok." Kanya mulai menarik pelan nafasnya kemudian menghembuskannya perlahan mencoba mencari ketenangan. Dan ia menyanyikannya
Once upon a time there was a girl
In her early years she had to learn
How to grow up living in a war that she called home
Never know just where to turn for shelter from the storm
Hurt me to see the pain across my mother's face
Everytime my father's fist would put her in her place
Hearing all the yelling I would cry up in my room
Hoping it would be over soon
Bruises fade father, but the pain remains the same
And I still remember how you kept me so afraid
Strength is my mother for all the love she gave
Every morning that I wake I look back to yesterday
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You (Again And Again)
Teen Fictionmenyayangimu, apakah harus sesakit ini? menginginkanmu, apakah harus segila ini? mencintaimu, apakah harus membutuhkan pengorbanan sebesar ini? aku sudah berkorban, lantas mengapa kau malah membuangku? jika tak ingin memilikiku, mengapa kau menerba...