" Kok berenti disini? Kan gue mau balik kerumah gue!" Kanya memukul bahu Dean hampir turun dari motor kesayangannya. Sementara Kanya? Ia masih terduduk diam di motor itu.
" Lo kira gue mau nganterin lo kerumah lo? Lo kira lo siapa? Gue kan mau kerumah Manda, bukan mau kerumah lo!" Dean turun dan meletakkan helmnya di atas motor dan meilhat Kanya yang masih setia duduk di jok motor kesayangannya.
" Turun lo! Nyusahin aja kerjaannya!" Lanjut Dean.
" Gue gamau turun sebelum gue sampe dirumah gue, titik!" Ucap Kanya ketus.
" Turun gak?!" Dean terlihat menahan amarahnya.
" Gak."
" Kalau lo gamau turun, gue dorong lo dari motor gue!" Dean terlihat sudah mulai tidak bisa mengendalikan emosinya. Sementara Kanya terlihat tidak perduli.
" Terserah lo dah, gapeduli gue!" Dean masuk ke rumah Amanda dan meninggalkan Kanya sendirian di halaman rumah Amanda sementara Kanya terlihat tetap duduk di motor Dean.
Hingga 2 jam kemudian Kanya terlihat tetap betah berada di atas jok motor Dean karena ia menunggu Dean mengantarkan pulang sembari memainkan handphonenya. Tiba tiba handphone miliknya itu mati dalam sekejap. Habis batrai hohoho. Tetapi Kanya tetap menunggu dengan seribu kebosanan yang menghampirinya. 3 jam berlalu dan Kanya pun masih tetap setia menunggu sambil menyandarkan kepalanya di kepala motor Dean.
Saat itu, Karel keluar dari rumah Amanda untuk membeli cemilan. Tetapi begitu ia melihat Kanya yang terlihat tertidur di motor itu membuat keisengan Karel muncul. Lalu ia mengendap ngendap kea rah Kanya dan..
" DUARRR!" Karel mengejutkan Kanya sembari menepuk kedua bahu Kanya. Tetapi ang dikejutkan terlihat tidak terkejut. Kanya menoleh kea rah belakang.
" Garing, bego!" Ucapnya datar.
" Hehe, sorry. Eh lo ngapain di motor Dean?"
" Nungguin dia anterin gue pulang. Mana tuh anak? Lama banget sih!" Kanya menekuk mukanya.
" Lo ngarepin dia nganter lo pulang pake motornya? Mimpi aja lo! Jangankan nganterin lo pulang, boncengan sama siapapun walaupun jaraknya cuma 1 meter aja ogah!" Kanya mengerinyitkan dahinya.
" Eh, tapi kok lo bisa boncengan sama dia sih?" Karel terlihat bingung dan mengerinyitkan dahinya.
" Disuruh kak Amanda sama kak Angga. Gue kira dia mau nganterin gue kerumah."
" Yaudah sama gue aja. Gue sekalian mau keluar kok, mau beli cemilan. Atau lo masuk aja?"
" Pulang aja deh, kak."
" Yaudah yuk." Kanya turun dari motor Dean dan mengikuti arah Karel berjalan. Tetapi tiba tiba ia berhenti melangkah karena ada seseorang yang memanggilnya.
" Lo kok belum balik, Nyet?" Angga terlihat bingung.
" Mau balik sama siapa? Yang bawa Kanya kesini aja ga tanggung jawab mau balikin Kanya ke rumah." Sindir Kanya sambil melirik kea rah Dean.
" Lo kira gue supir lo?" Dean terlihat tidak senang.
" Udah udah, biar gue yang nganterin Kanya sekalian beli cemilan. Kami berangkat dulu ya, bye." Karel melambaikan tangan kea rah Dean dan Angga. Angga tersenyum sementara Dean terlihat tidak suka melihat kedekatan keduanya. Itu terihat jelas karena saat Angga memanggil namanya berulang kali ia tak menyahut dan tatapannya tetap terpaku pada kedua orang yang berada di mobil yang melenggang keluar dari rumah mewah dengan raut muka cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You (Again And Again)
Teen Fictionmenyayangimu, apakah harus sesakit ini? menginginkanmu, apakah harus segila ini? mencintaimu, apakah harus membutuhkan pengorbanan sebesar ini? aku sudah berkorban, lantas mengapa kau malah membuangku? jika tak ingin memilikiku, mengapa kau menerba...