Semenjak kejadian dibelakang sekolah itu, Kanya memilih untuk pura pura tidak tahu tentang apa yang terjadi. Biarkan waktu yang menjawab semuanya. Lalu, Kanya memilih pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah kosong dari semalam. Kanya memesan mi ayam dan teh obeng lalu memainkan ponselnya. Pada saat pesanannya datang, datang pula seorang laki laki yang bertubuh gagah dan berwajah tampan sambil membawa sebuah buket bunga mawar yang membuat semua wanita berdecak kagum dan memilih duduk di kursi panjang yang kosong tepat di sebelah Kanya.
" Hai, honey!" Sapanya terhadap Kanya. Namun, Kanya tidak memperdulikannya. Lagipula, yang di panggil 'kan honey, bukan Kanya.
" Hei, cewek manis." Godanya lagi sambil mencolek dagu Kanya. Kanya menepis tangan lelaki itu tanpa melihat ke arahnya sambil terus fokus pada mi ayamnya.
" Lo budek ya?" Kata lelaki itu santai namun tersirat nada kemarahan dibalik kesantaiannya. Sedangkan Kanya hanya meliriknya sekilas lalu melanjutkan kembali kegiatannya memakan mi ayam yang sempat tertunda.
" Eh, cewek banyak gaya! Gue kesini baik-baik mau nembak lo, tapi respon lo apa? Nyuekin gue? Lo kira lo bisa nyuekin gue?" Bentaknya sambil menggebrak meja yang ditempati Kanya makan.
" Lo dari tadi manggil gue? Sorry, nama gue bukan honey atau cewek manis. Jadi gue ga ngerasa lo manggil gue. Lain kali manggil orang pake nama. Kalau gue manggil lo tai kebo gimana?" Ucap Kanya datar lalu meninggalkan lelaki tersebut yang tengah menahan malu.
...
Usai memakan mi ayam dan minum the obeng di kantin, Kanya kembali ke kelas untuk mengambil buku diary kesayangannya yang sudah menemaninya selama 10 tahun. Buku itu sudah ada semenjak dirinya berumur kurang dari 4 tahun.
Lalu, setelah mengambil buku diary kesayangannya itu, Kanya pergi ke taman belakang sekolah yang setiap hari ia datangi. Kanya menggoreskan tinta perak ke dalam buku diarynya.
Someone chooses to smile because she doesn't want to tell why she is sad.
Seseorang memilih untuk tersenyum karna dia tak ingin mnceritakan alasannya bersedih.
The deepest pain is unseen by eyes, and the deepest sadness is unsaid by words.
Sakit yang terdalam itu tak terlihat oleh mata, dan kesedihan tedalam itu tak terucap oleh kata.
Don't judge a person by what she does, but you must know the reason why she did it
Jangan menilai seseorang dari apa yang dilakukannya, karena kalian harus tahu alasan dia melakukannya.
Sometimes, reality is not as good as expectations.
Kadang, realita tak seindah ekspetasi
Tiba tiba, dari arah belakang ada seseorang yang memegang bahu Kanya. Sontak, ia melihat terkejut dan melihat ke arah belakang. Ternyata yang mengejutkannya ialah Karel Reinmow. Kanya langsung menatapnya sinis dan pergi meninggalkan Karel yang menyebalkan itu.
" Buset dah. Belum ada gue ngomong satu huruf pun langsung ditinggalin. Dasar cewek aneh!" Gerutu Karel.
Saat Karel ingin meninggalkan taman itu, ia melihat sebuah pena bertinta perak jatuh. Ia menduga bahwa pena itu milik Kanya.
' Biarin aja, palingan dia ntar nyariin. Trus gue bilang kalau penanya ada sama gue, trus dia mohon-mohon ke gue buat balikin penanya trus gue bisa kerjain dia deh.' Batin Karel sambil tersenyum geli membayangkan seorang Kanya memohon-mohon meminta penanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You (Again And Again)
Teen Fictionmenyayangimu, apakah harus sesakit ini? menginginkanmu, apakah harus segila ini? mencintaimu, apakah harus membutuhkan pengorbanan sebesar ini? aku sudah berkorban, lantas mengapa kau malah membuangku? jika tak ingin memilikiku, mengapa kau menerba...