19 - SEBUAH MISTERI?

75 9 6
                                    

Angga mulai bercerita perihal keretakan hubungannya dengan Amanda sementara Kanya menyimak kata demi kata dengan sangat baik.

Flashback On

" Ngga?" Amanda memanggil Angga.

" Iya, Bell?" Tatap Angga dengan penuh kasih sayang.

" Kita putus aja, ya?"

" Loh, kok gitu, Bell? Aku sayang sama kamu, Bell. Aku cinta sama kamu. Kamu ga bisa dong mutusin aku secepat ini."

" Ya, kita putus aja, Ngga. Aku juga yakin kalau kamu itu masih sayang sama Kanya."

" Engga, Bell. Kamu salah. Aku cuma cintanya sama kamu, Bell." Angga menggenggam tangan Amanda.

" Maaf, Ngga. Aku ga bisa mendam sakit ini, Ngga. Aku itu cewek. Aku punya hati, punya perasaan. Aku juga cemburu Ngga tiap liat kamu pelukan sama Kanya, liat kamu cium Kanya, liat kamu ngelus rambutnya, liat cara kamu nenangin dia, liat kamu.." Air mata Amanda meluncur begitu derasnya di kedua pipinya itu.

" Bell, aku itu cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu. Kamu jangan pernah cemburu sama Kanya, Bell. Aku Cuma nganggap Kanya itu kayak adikku sendiri. Apalagi umurnya hampir sama dengan Kanya, yang beda 3 tahun sama aku. Bell, buang pikiran itu jauh jauh. A.."

" Ngga, cewek mana yang ga cemburu kalau liat pacarnya cium MANTAN gebetannya? Yang meluk MANTAN gebetannya? Yang selalu ngehibur MANTAN gebetannya? Yang memperlakukan MANTAN GEBETANNYA lebih dari PACARNYA?" Amanda menutup wajahnya dengan kedua tangannyal lau menangis terisak.

Angga tidak tega dan merasa bersalah melihat Amanda yang sedang menangis pilu apalagi kenyataannya bahwa dialah yang menyebabkan pujaan hatinya itu menangis terisak isak.

Angga melepas kedua tangan Amanda yang berada di wajah Amanda lalu menangkup kedua pipi Amanda dengan kedua tangannya.

" Sayang, tolong jangan pernah berpikiran bahwa sayang aku ke Kanya itu sama seperti aku menyayangimu. Bagiku, kamu segalanya di hidup aku. Kamu penyemangat hidupku. Kamu udah buat hidupku sempurna, sayang. Jangan pernah berpikiran kalau kamu itu sama seperti Kanya. Aku menyayangi Kanya tulus sebagai adikku.

Meskipun dulu aku pernah menyukainya bahkan pernah menyatakan cinta padanya, bukan berarti sampai pada detik ini aku tetap mencintainya. Memang rasa itu masih ada sampai sekarang, rasa ingin memilikinya. Namun rasa itu tak sebesar rasa cinta aku ke kamu, rasa ingin memiliki kamu. Aku sayang sama kamu. Benar benar sayang sama kamu. Aku ga bisa hidup tanpa kamu. Bagiku, kamu lah oksigenku."

Angga meneteskan air matanya. Rasa pilu, kecewa, sedih, menderita, hancur, dan semua kesedihan kesedihan lainnya bercampur menjadi satu di tetesan air mata penuh derita tersebut.

" Ngga, aku yakin kamu masih sayang sama Kanya. Aku sadar kalau aku itu cuma pelampiasan cintamu saja. Aku yakin kalau kamu itu cuma menyukaiku, cuma terobsesi. Kejarlah Kanya sebelum kamu menyesal. Aku yakin kamu masih sayang sama Kanya.

Ga usah pikirin perasaan aku, Ngga. Kamu berhak bahagia. Kejar Kanya sekarang." Amanda mencoba tersenyum kepada Angga walaupun dengan senyum terpaksa.

" Nggak, Bell. Aku cinta sama kamu. Aku ga bisa ninggalin kamu. Kalaupun aku masih sayang sama Kanya, aku ga bisa seenaknya tinggalin kamu. Kamu udah selalu buat aku bahagia, Bell. Sekarang aku yang akan buat kamu bahagia."

" Ngga, kebahagiaan aku itu cuma satu, yaitu ngeliat kamu bahagia sama Kanya. Aku punya satu permintaan buat kamu. Aku mau kamu sama Kanya pacaran. Masalah jodoh atau engganya itu Tuhan yang ngatur. Kalau pun emang kamu yang bakalan jadi jodohku, kita bakalan sama-sama lagi kok.

Oh iya, satu lagi Ngga. Kita tetep jadi sahabat ya. Jangan pernah jauh jauhan apalagi sampai pura-pura ga kenal. Biar gimana pun, kita dulu pernah saling membahagiakan. Trus, kalau nanti hubungan kalian ada masalah, jangan pernah sungkan sungkan buat minta bantu sama aku, buat curhat sama aku.

Aku yakin, kamu pasti bahagia sama dia. Kalau pun kamu nanti ditolak sama dia, tetap berusaha, Ngga. Buat dia yakin kalau kamu emang bener bener sayang sama dia. Aku harap kalian bahagia."

Amanda tersenyu tipis namun tulus. Ia sudah bertekad untuk menghapus rasa cintanya pada Angga sebersih bersihnya. Walaupun begitu banyak kenangan yang telah keduanya lalui 2 tahun belakangan ini. Amanda sudah merelakan cinta pertamanya itu jatuh ke tangan orang lain.

" Oke, aku bakalan turutin keinginan kamu. Walaupun berat buat ngelepasin kamu, aku harap kamu juga bahagia, sayang. Kamu juga berhak bahagia. Kalau ada lelaki lain yang bisa meluluhkan hatimu, bilang sama dia jangan pernah patahkan hatimu atau ajku yang akan berurusan sama dia. Cukup aku lelaki brengsek pertama dan terakhir yang sudah mematahkan hatimu.

Maaf, kalau aku sudah selalu buat kamu nangis, buat kamu sakit hati, buat kamu cemburu, buat kamu terluka. Maaf aku kalau selama kita pacaran aku belum bisa menjadi pacar yang terbaik buat kamu. Maaf aku selalu membuat kamu memendam sakit sendirian. Maaf kalau aku sudah membuat hati kamu pilu. Maaf kalau selama ini aku belum bisa bahagiain kamu, yang ada aku buat kamu sakit terus. Maaf, Bell."

Angga menundukkan kepalanya dan menangis dalam diam. Sungguh berat menentukan antara Amanda dan Kanya, karena kedua wanita itu merupakan sosok terpenting dalam kehidupannya. Sosok yang mampu membuatnya bangkit dari masa lalunya yang cukup kelam. Sosok yang mampu mewarnai hidupnya. Sosok Amanda, yang merupakan pacar pertamanya dan sosok Kanya, yang merupakan cinta pertamanya.

Perlahan namun pasti, ini semua akan terjadi. Semua kecemasan yang timbul di benak Angga, sudah menjadi kenyataan. Sekarang gilirannya menentukan jalannya sendiri. Semua jalur sudah berada didoan matanya. Sekarang saatnya dia memilih, jalur yang mana yang akan ditempuh dan jalur mana yang paling tepat untuknya.

Flashback Off

" Jadi gitu, Nya. Kakak sebenarnya masih sayang sama Amanda. Tapi dia pengennya kakak pacaran sama kamu." Muka Angga terlihat kusut.

" Kalian itu sama sama bego ya. Kanya yakin, pasti ada orang yang ngehasut kak Amanda buat mutusin kak Angga. Nih ya, kak. Kanya bakalan bantuin kakak buat balik lagi sama kak Amanda. Kanya bakal berusaha buat ngeyakinin kak Amanda kalau kak Angga cuma sayang sama kak Amanda." Kanya terlihat bersemangat menuntaskan misteri dibalik kasus putusnya Angga dan Amanda.

" Percuma, Nya." Angga terlihat pasrah.

" Percaya sama Kanya, kak!" Bentak Kanya kesal.

" Oke, oke." Angga pasrah.

" Tapi, lo jawab dulu dong pertanyaan gue. Lo mau ga jadi pacar gue?" Tanya Angga penasaran.

---

kira kira Kanya bakal jawab apa ya? dukung Angga-Kanya atau Angga-Amanda nih?


~salam cantik

Fall For You (Again And Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang