12 - RAHASIA BESAR STEFFI

100 13 6
                                    

Setelah seminggu berlalu dan kegiatan MOS di SMA ANTARIKSA telah berakhir, masing-masing ketua organisasi dan ekstrakulikuler mempromosikan organisasi-organisasi dan ekstrakulikuler-ekstrakulikulernya. Masing-masing organisasi dan ekstrakulikuler mempunyai jadwal-jadwal berkeliling kelas ke kelas-kelas 10.

" Setelah mendengar penjelasan-penjelasan tentang organisasi ini, apakah ada yang berminat mencalonkan diri sebagai anggota OSIS?" Karel menyapu pandangan ke sekeliling ruangan.

Tetapi, sepasang bola mata berwarna biru safir itu berhenti saat melihat seorang gadis yang melihat kea rah jendela yang terlihat tidak perduli dengan lingkungannya.

" Kanya pasti berminat 'kan menjadi anggota OSIS? Kalau gitu, catat nama Kanya, Cass." Sang ketua OSIS memberikan instruksi kepada anggotanya.

Mendengar namanya disebut sebut, refleks sang empunya nama menoleh ke sumber suara. Lalu, Kanya mengerinyitkan dahinya heran karena ia tidak berminat apalagi mengajukan diri menjadi anggota OSIS. Namun, ia pasrah saja sembari melihat suasana di sekelilingnya yang terlihat gaduh karena banyak yang ingin mencalonkan diri menjadi anggota OSIS.

" Terimakasih atas waktu dan perhatiannya. Sekian, dan terimakasih." Karel dan Cassie pun meninggalkan kelas tersebut.

Beberapa saat kemudian, hal yang sama juga terjadi di kelas X IPA 3 tersebut. Kali ini, ketua ekstrakulikuler cheerleader yang mempromosikan ekstrakulikulernya.

" Selamat pagi, adik adik. Kami dari eksul cheerleader membuka pendaftaran anggota cheerleader. Syarat utama anggota cheerleader itu harus bisa bekerja sama antar tim dan bisa mempercayai sesama anggota tim, dengan syarat khusus sebagai berikut:

a. flyer

1. seorang flyer harus memiliki berat badan < 50kg

2. seorang flyer harus memiliki jiwa pemberani, percaya diri, cantik, dan tidak memiliki phobia terhadap ketinggian / acrophobia

3. mampu menjaga keseimbangan badan

b. bases

1. seorang bases harus memiliki kekuatan untuk mengangkat flyer

2. seorang bases harus bertanggung jawab atas flyer

c. spotter

1. seorang spotter harus bisa menangkap flyer saat flyer hendak turun.

2. Seorang spotter harus memiliki insting yang kuat serta kepekaan dan kepercayaan diri.

Itu saja syarat-syaratnya. Ada yang berminat menjadi anggota cheerleader?" Tanya Amanda.

Amanda melihat ke sekeliling mencari orang orang yang dirasa mampu. Dan tatapannya berhenti di Kanya yang sedang menunduk. Lalu Amanda menghampiri Kanya yang berada di bangkunya.

" Kanya, mau gabung jadi anggota cheers ga?" Amanda memamerkan deretan giginya yang putih dan rapinya sedangkan Yang dipanggil mendongakkan kepalanya ke atas.

" Terserah, kak" Kanya tersenyum tipis lalu menutup diary kesayangannya. Lalu Amanda membuka buku yang dipegangnya tadi untuk menuliskan nama Kanya dan kembali ke depan kelas lalu melanjutkan aktivitasnya yaitu menulis nama nama adik kelas yang berminat menjadi anggota cheers itu. Setelah pekerjaannya selesai, Amanda keluar dari kelas itu.

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi. Para siswa segera berhamburan keluar kelas dengan sasaran utama yaitu kantin. Tapi tidak dengan Kanyadele Agatha Arabella. Gadis ini memilih pergi ke belakang taman, tempat yang menjadi temannya dalam mengistirahatkan pikirannya di keramaian. Semilir-semilir angin yang bergerak lamban membelai halus wajah cantik sang gadis yang tengan menikmati sepoi-sepoi angin yang sejuk ditemani kesepian. Saat ia tengah menikmati saat-saat bahagianya, ia mendengar suara isakan pilu yang menyayat hati para pendengarnya. Kanya yang mendengarnya merasa iba dan melangkahkan kakinya mendekati suara asal tangisan itu.

Ternyata ia melihat dua orang siswi SMA ANTARIKSA sedang berbicara serius. Yang satunya menangis, satunya terlihat mendengarkan sambil sesekali menguatkan temannya itu. Samar-samar, Kanya mendengar bahwa namanya tersebut. Dan yang mengejutkan adalah seseorang yang menangis itu adalah seseorang yang ia kenali, yaitu Stephanie, kakak OSISnya dulu yang mengajaknya berinteraksi pertama kali, yang menurutnya seorang pribadi yang ceria. Ia bertanya tanya dalam hati apa yang membuat kakak OSISnya itu bersedih dan mengapa namanya ikut terseret dalam curahan hati Steffi yang memilukan itu.

Tanpa sadar, ternyata Cassie menyadari kehadiran Kanya dan mengodekan Steffi tentang kehadiran Kanya. Steffi pun langsung mendongakkan kepalanya dan terpaku menatap Kanya. Setelah menyadari bahwa ada Kanya di situ, ia langsung menghapus kasar bekas jejak aliran air matanya itu dan bersiap siap meninggalkan tempat itu.

Tetapi, begitu Steffi berjalan sedikit melewati Kanya, Kanya mencekal pergelangan tangan Steffi dan bertanya apa yang terjadi dengannya. Namun Steffi terlihat mengabaikannya. Kanya yang tak mendapatkan jawaban apapun dari Steffi langsung menatapnya dengan sorot mata tajam dan terkesan sangat dingin. Namun Steffi tak memperdulikannya. ia menepis kasar tangan Kanya yang mencekal pergelangan tangannya dan berlari meninggalkan Cassie dan Kanya. Lalu, Kanya menatap Cassie dengan tatapan bertanya. Namun Cassie memilih bungkam.

---

hmmz, readernya sedikit, jadi ga semangat deh :(. maafkan ceritaku yang absurd :(

Fall For You (Again And Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang