13

10.1K 1.3K 91
                                    

Lisa berjalan di belakang Jungkook sepanjang perjalanan mereka menuju apartemen si lelaki Jeon itu. Yang baru ia sadari adalah Lisa cukup kenal dengan apartemen ini, kalau tidak salah Galeria Foret namanya -- tempat idolanya GD tinggal. Diam-diam Lisa jadi memikirkan apa pekerjaan Jungkook sebenarnya.

"Sini, jangan di belakang gitu kayak mau diapain aja." Jungkook meraih pergelangan tangan Lisa, dan sukses membuat detak jantung gadis itu bertambah cepat.

"Hehehe iya." Lisa memilih mengikuti kata-kata Jungkook daripada nantinya lelaki itu membuat jantungnya lebih parah.

Selanjutnya baik Lisa maupun Jungkook sama-sama tak berbicara, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing sampai akhirnya mereka tiba di depan sebuah pintu dengan nomor 271. Jungkook menekan tombol yang tersedia dan memasukan nomor passwordnya tanpa melepaskan genggamannya pada tangan Lisa. Begitu bunyi dingdong terdengar, lelaki itu langsung membuka pintunya.

Lisa refleks membuka alas kakinya dan meletakkannya di rak sepatu yang tersedia. Hal itu membuat Jungkook tanpa sadar tersenyum.

"Tunggu di ruang TV dulu ya Lis, aku cari bajunya dulu." Jungkook lagi-lagi mengusap puncak kepala gadis itu dengan senyuman yang semakin mengembang.

"Iya," Lisa mengangguk dan membalas senyuman lelaki itu sebelum berlari ke sofa hitam yang ada di depan TV 42' inci tersebut.

Gadis itu memilih untuk menyandarkan badannya pada sofa daripada menonton TV. Kebetulan ia bukan seseorang yang candu dengan acara TV.

Entah perasaannya saja atau memang Jungkook sangat lama mencari bajunya?

Yang jelas karena terlalu lama menunggu Lisa merasa mengantuk. Ditambah juga dengan sofa yang empuk, dan bantal besar yang menjadi gulingnya saat ini membuat kantuknya semakin menjadi.

Sudah tak terhitung juga berapa kali ia menguap sampai pada saat matanya tertutup tanpa sadarnya.

Jungkook yang saat itu baru mematikan lampu kamarnya langsung mendekati Lisa yang terlihat tertidur dari belakang.

"Astaga, anak ini." Setelah beberapa detik memastikan bahwa gadis itu tertidur, Jungkook memilih untuk meletakkan baju yang ia pegang ke meja kaca yang berada tepat di depan sofa.

Dengan hati-hati Jungkook menyelipkan tangannya diantara tengkuk Lisa dan juga bagian bawah kakinya. Ia bahkan menahan nafasnya agar Lisa tidak merasa terganggu. Perlahan, lelaki Jeon itu mengangkat tubuh sang gadis ala bridal style dan membawanya ke kamar tempatnya tadi keluar.

Jungkook memilih untuk tidak menyalakan lampu kamarnya saat menidurkan Lisa di ranjangnya. Lelaki itu takut jika nanti kepala Lisa akan terbentur begitu ia menekan saklar lampu. Ditambah juga Jungkook tidak bisa tidur dengan lampu yang menyala.

Ini kali keduanya ia melihat wajah Lisa yang tertidur, dan tak ada yang berbeda dari sebelumnya. Wajah itu masih sangat cantik dan sangat menenangkan bagi pemuda Jeon itu.

Jungkook mengubah posisinya menghadap Lisa agar lebih leluasa untuk memperhatikan wajah si perempuan. Ia mentautkan jemari keduanya, dan membawa genggaman tangannya ke dada kirinya -- berharap gadis itu bisa merasakan detak jantungnya saat ini.

Kelopak mata Lisa yang sedikit bergerak membuatnya menjadi terfokus kesana, ia menjadi panik jika tidur gadis itu terganggu. Namun beruntung ia segera menemukan penyebabnya -- poni Lisa. Tangan kirinya menjulur untuk membenarkan poni itu agar tidak lagi membuat gatal kelopak matanya. Di kesampingkannya rambut pendek itu membuat jidat Lisa terekspos.

Wajah Lisa sekarang mampu membuat Jungkook terkekeh geli. Jidatnya lebar juga.

Cahaya yang menembus ke balik gorden putih miliknya kini mengenai wajah Lisa. Paras tenangnya kini terlihat semakin anggun di bawah cahaya malam.

XXI (jjk.lmb) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang