New cover🎉 tolong baca author note-nya dibawah nanti.
Lisa terbangun dengan cara yang kurang baik karena rasa mual yang menyerangnya cukup parah. Gadis itu berlari ke kamar mandi tanpa mendengarkan seseorang yang terus memanggil namanya. Dibukanya kamar mandi dengan kasar dan dengan terburu ia segera mengeluarkan isi perutnya ke dalam toilet.
"Hoek.." Lisa tak mengerti.
"Hoek.. ahh.." Rasa mual yang menyerangnya benar-benar tak mau berhenti, padahal sudah tidak ada lagi yang mampu dikeluarkan mulutnya -- Lisa hanya makan sekali hari ini.
"Hoek.." Mungkin karena mendengar suara muntah Lisa yang tak mau berhenti, Mingyu dengan cepat menerobos masuk.
"Masih mual?" Lelaki itu mengelus pelan punggung Lisa, memberinya tenaga.
"Jungh.. hoek.." Mingyu mengerutkan keningnya.
"Jung?" Ulang pemuda Kim itu.
"Tolong.. telepon Jungkook.. hhh..." Melihat cengkraman Lisa pada dudukan toilet yang semakin menjadi Mingyu segera berlari mencari-cari ponsel Lisa dan menghubungi Jungkook -- sesuai perintah gadis itu.
"Lisa di rumahku..." Mingyu yang sedikit panik hanya mampu mengucapkan kalimat itu. Dan tentu detik berikutnya yang ia dapat adalah teriakan Jungkook.
"CEPATLAH KEMARI LISA BUTUH BANTUANMU!" Mingyu memutuskan sambungan ponsel begitu saja dan mengumpat setelahnya. Namun suara Lisa yang sudah tak terdengar membuatnya kembali berlari ke kamar mandi. Dan benar saja gadis itu kini terjatuh pingsan lagi.
Kepanikan Mingyu bertambah, ia menggendong Lisa ke tempat tidurnya lagi setelah sebelumnya menge-flush toilet yang Lisa pakai tadi. Lelaki itu sedikit meringis melihat betapa pucat wajah Lisa dengan peluh yang lumayan banyak.
Mingyu mengambil beberapa tisu untuk mengelap ujung bibir gadis itu dan juga peluhnya. Ingin rasanya ia membawa Lisa ke rumah sakit sekarang juga, tapi entah kenapa ia lebih memilih untuk menunggu Jungkook. Selain karena Lisa yang meminta tadi, Mingyu juga ingin tau apa yang terjadi diantara keduanya. Kenapa Lisa bisa mengenal saudara tirinya itu.
Sekitar sepuluh menit kemudian Mingyu mendengar suara mobil yang melaju cepat diluar rumahnya -- yang ia yakini milik Jungkook. Kamarnya yang berdekatan dengan jalan membuatnya mampu mendengar dengan baik mesin mobil ferari saudaranya itu. Dan Mingyu yakin sekarang tengah terjadi keributan di luar.
Brugh.
Suara pintu kamarnya yang dibuka kasar membuat Mingyu menoleh dan mendapati saudara tirinya dengan rambut berantakan dan nafas yang terengah menghampiri ranjangnya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Jungkook kemudian.
"Dia pingsan dan tadi sempat bangun lalu muntah. Ia menyuruhku menghubungimu dan kembali jatuh pingsan." Selama Mingyu menerangkan kejadian, mata Jungkook tak beralih dari Lisa yang tengah tak sadarkan diri. Pucatnya gadis itu membuatnya menjadi emosi sendiri.
"Pelayan Oh, tolong ambil baju gantinya di apartemen X nomor 312, passwordnya 270397. Dan bawa ke rumah sakit setelahnya, Mingyu kau ikut aku." Tanpa perduli lagi Jungkook langsung menggendong tubuh Lisa dengan gaya bridal style dan membawanya keluar menuju mobilnya bersama Mingyu yang mengikut di belakang.
"Kau yang menyetir," Jungkook memerintah sambil melempar kunci mobilnya yang dengan langsung diterima Mingyu. Keduanya dengan cepat memasuki mobil dan membawa Lisa ke rumah sakit.
"Cepatlah sedikit.." Lirih Jungkook sambil terus mengelap peluh Lisa yang berada di dekapannya.
"Aku usahakan, jalanan sangat ramai..." Balas Mingyu dengan tak kalah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
XXI (jjk.lmb) ✔
FanfictionUlang tahun yang ke dua puluh satu menjadi moment paling berkesan dalam hidup seorang Lisa. Hari itu, ia dikhianati oleh sahabat dan pacarnya sendiri. Di hari yang sama pula, ia pertama kali bertemu dengan seorang idol Korea papan atas, Jeon Jungkoo...