33 (FINAL)

9.8K 658 18
                                    

Lisa tengah berlarian kecil di taman belakang gedung pernikahannya bersama Kijeong yang tak mau diam. Gaun putih yang ia kenakan membuat siapapun pasti panik melihat tingkah laku wanita itu. Bagaimana tidak, Lisa kini tengah memakai gaun putih panjang yang kapan pun bisa saja membuatnya tersandung sementara itu ia sibuk mengejar putra semata wayangnya itu kesana kemari.

"Astaga, Lisa!" Jisoo yang baru saja mengecek konsumsi di dapur berteriak panik dan secara tak sengaja membuat Kijeong menangis.

Refleks Lisa mengangkat gaunnya dan menghampiri Kijeong yang tak jauh dari tempatnya berdiri. "Aigoo aigoo, anak mama yang tampan," Ucapnya saat menggendong Kijeong yang langsung memeluk leher Lisa dengan erat.

"It's okay, it's okay. Tante Jisoo hanya khawatir sayang..." Jisoo meringis minta maaf pada Lisa yang dibalas oleh tawa kecil.

Tak lama tangisan Kijeong mereda, dan Jisoo menghampiri mereka. "Kijeong, tante minta maaf ya?" Kijeong mengangkat tangannya dan memegang pipi Jisoo kemudian tertawa senang karena ekspresi kaget Jisoo.

"Aigoo manisnya," Ucap Jisoo gemas sambil mengusap pipi Kijeong. Lisa yang melihat tingkah keduanya mengembangkan senyum tipis di wajahnya, lalu mengelap keringat yang membasahi pelipis Kijeong.

"Mumpung dia sudah lelah, lebih baik kita masuk eonnie." Jisoo mengangguk setuju dengan ucapan Lisa, kemudian membawa tas berisi perlengkapan gadis itu sementara Lisa berjalan dengan Kijeongyang mulai menyender dibahunya karena lelah.

Khusus untuk satu hari ini, Jisoo merangkap menjadi asistennya. Atas permintaan Lisa, Jungkook tidak mempekerjakan banyak orang saat acara berlangsung. Lisa berkata bahwa ia tidak nyaman jika tidak terlalu mengenal orang-orang yang ada di pernikahannya.

Lisa tengah berada di depan meja riasnya saat Mingyu masuk dengan sebuket bunga mawar pink. Refleks Lisa bangkit dan berlari ke arah Mingyu, lalu memeluk lelaki itu. Dengan Lisa yang masih memeluknya, Mingyu terkekeh. "Selamat noona, sebentar lagi kita akan menjadi saudara ipar..."

Lisa menengadahkan wajahnya dan tersenyum senang, "Terima kasih sudah menyempatkan hadir, adik ipar."

"Aku tidak mungkin melewatkan pernikahan kakakku," Ujar Mingyu sambil memberikan buket bunga yang sedari tadi ia pegang. "Omong-omong, dimana keponakanku?"

Lisa yang tengah mencium aroma dari bunga mawar hanya mengedikkan bahunya dan setelah itu terkekeh geli.





"Kijeong-ah~ jangan berlarian terus kau bisa tersandung." Suara sang ayah yang terus menggema di ruangan itu diacuhkan oleh Kijeong. Membuat pria yang berumur dua puluh tahunan itu hanya menghela nafasnya berat. Anaknya itu sangat aktif.

Keenam pria yang juga ada di ruangan itu hanya mampu menahan tawanya. Selama setengah jam Kijeong berada di ruangan yang sama dengan mereka, adik mereka itu tak henti-hentinya menghela nafasnya dengan cukup keras. Tentu saja pemandangan itu dapat dibilang aneh, namun juga lucu.

"Biarkan saja, aku akan menjaganya..." Jungkook menoleh pada Hoseok yang kini tengah memamerkan deretan giginya, ia menatap kakaknya itu dengan penuh arti sebelum akhirnya mengangguk.

"Baiklah hyung, tapi jangan membiarkannya mengacau atau aku bisa digorok Lisa," Ucap Jungkook akhirnya.

"Kau tidak perlu khawatir, aku cukup berpengalaman dengan anak kecil."

Mendengar ucapan Hoseok itu, Jungkook malah mengernyit tak percaya namun dengan cepat keraguannya itu hilang saat Kijeong memeluk Hoseok sambil tertawa manis.

Taehyung menepuk bahu Jungkook dan memulai ceramah bijaksananya lagi. Beberapa bulan belakangan ini Taehyung bersikap jauh lebih dewasa dan bijaksana dari biasanya, hal itu membuat Jungkook sedikit heran. "Sebentar lagi kau akan resmi menjadi suami Lisa, akan banyak tanggung jawab yang nantinya harus kau terima. Aku sebagai kakakmu akan selalu hadir untukmu dan keluarganu. Terlebih ponakanku itu sangat manis seperti ibunya," Ucap Taehyung.

XXI (jjk.lmb) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang