Maaf ya reader baru bisa sambung ceritanya selain sibuk aku juga lagi sakit jadi nggak boleh terlalu banyak berfikir..tapi..demi para readerku sayang..aku lanjutin cerita keperawananku.
..........Jantung Naura berdegup kencang menatap ayat yang memandang aditya dan dirinya dengan penuh makna.
"Kak apa yang kalian lakukan di toilet bersama?" ujar ayat dengan sedikit tegang...
"A..a..aku"ucap naura yang terhenti karena seorang pramugari.
"Mohon maaf tolong bapak dan ibu kembali ke tempat duduk kalian, karena kondisi cuaca lagi memburuk, akan terjadi beberapa guncangan"ujar pramugari tersembut sambil mempersilahkan ayat,aditya dan naura kembali ketempat duduknya.
Ayat memandang dalam naura seolah ia mencurigai sesuatu antara hubungan aditya dan naura.
Selama perjalanan ayat bahkan tidak memandangku. Sesekali aku memandangnya namun ia mengacuhkanku. Aku tidak pernah melihat ayat seperti sekarang ini .terlihat jelas bahwa ia sedang tertekan dan sangat marah.bahkan ayat tidak bicara sekalipun padaku..hanya ada kekakuan antara kita.Disisi lain ada aditya yang tertawa karena hal ini.
"Ini baru permulaan sayang, dan lihat saja aku akan membuatmu jadi milik ku tidak sekarang tapi sebentar lagi" ucap aditya sambil menciumi foto Naura.Cuaca begitu buruk sehingga beberapa kali pesawat kami mengalami guncangan hebat.
"Agstafirulla"ucapku sedikit ketakutan..
Ayat yang tadinya cuek menatapku hawatir, ia memandang Naura yang sedang menutup mata. Tangan ayat berkali-kali berusaha menggengam Naura tapi kembali ia teringat dengan apa yang terjadi ditoilet pesawat.
guncangan hebat terjadi, aku merasa panik dan langsung memeluk ayat yang berada disebelahku.
"Maafkan aku tapi aku sangat takut ayat" ucap naura yg ketakutan.
Ayat memandang naura dan menepiskan egonya. Ia berusaha merangkul naura dipelukannya. Sembari menenangkannya.
"Tenanglah Naura, Allah akan menjaga kita"ucapnya lembut.
Aku merasa tenang mendengar perkata'an ayat.
Tubuhku yang tadinya gemetar hilang dengan ketenangan yang diberikan ayat.
Beberapa saat kemudian semua kembali seperti semula. Karena merasa tenang aku tertidur dipundak ayat hingga sampailah kita dijakarta. Ayat memandangku dengan penuh cinta. Rasanya ayat tidak tega membangunkan Naura. Namun karena sedikit kekacauan dipesawat akupun terbangun. Dengan sekejab aku bangkit.
"Bersiaplah " ucapnya sedikit jutek...
Naura terus berjalan dibelakan ayat dengan penuh rasa gugup.
Ayat terus diam walaupun didalam mobil. Seolah ia benar sangat marah denganku.
Beberapa jam kemudian aku sampai dirumah. Tidak seperti biasanya ayat masuk lebih dulu tampa memandangku.
Aku memaklumi hal itu.
Aku sangat lemas melihat tingkah ayat padaku. Namun ketika aku berjalan seseorang menahanku.
"Ada apa sayang" ucap seorang pemuda yang tidak lain adalah aditya.
"Lepaskan aku" ucap Naura
"Tangan yang lembut ini sebentar lagi akan menjadi milik ku"ucap ayat dengan genitnya.
Naura mrnarik tanganya dan langsung menuju ke kamar ibu mertuaku.
Alangkah terkejutnya aku melihat ayat yang sedang menangis tersedu dipangkuan ibunya.
"umi rasanya sakit umi...sangat sakit" ucapnya tersedu.
Ayat terus menangis dipangkuan ibunya.
Ibunya terus membelai rambut ayat yang menangis
"Umi aku mencintainya, aku tidak rela jika aku harus bersaing dengan kakak ku sendiri, aku tidak mampu menghadapi ini, Naura menghianatiku" ucapnya terus tersedu.
Naura terdiam dibalik pintu , aku tidak menyangka sebesar itu cinta ayat padaku.
"Umi dia segalanya bagiku, dia seharusnya tidak melakukanku seperti ini, dan dia..dia..adalah istriku yang sah"ucapnya terus tersedu tampa menyadari Naura telah mendengar perkata'anya.
"Istri..apa maksudnya" ucap Naura perlahan mundur dan seseorang menahannya yang hampir terjatuh.
"Ada apa Naura"ucap pemuda yang tidak lain adalah aditya.
Aditya memandang Naura yang penuh heran dia mengikuti Naura dari belakang.
Naura teelihat lesuh hingga masuk ke kamar. Naura mengunci pintu kamarnya.
"Ini tidak mungkin, ayat suamiku,apa yang dikatakan ayat, kita bukanlah suami istri, ikatan hanya pura-pura. Tapi kenapa ayat mengatakan semua itu"ucapnya dengan gemetar yang terpojok duduk di tempat tidurnya.
Naura sangat shok dengan apa yang dikatakan ayat. Ia masih belum mengerti dengan semua ini.
**************
Nantikan dipart berikutnya ya?
#Naura
#Ayat
#aditya
KAMU SEDANG MEMBACA
keperawananku (Tamat)
Romanceseorang gadis yang mempertanyakan tentang kehormatannya...