My Master is Stranger.
1. Selling and buying.
"Apa kau mau membeli wanita itu? Beli lah, wanita itu tak berguna untukku." Genggaman tangan ku mengerat seiring dengan suara pria yang terus melucuti harga diriku.
"Aku sudah gembira dengan pacarku. Aku tak memerlukan jalang sepertinya lagi. Walaupun dia terlihat manis." Ujar Pria itu lagi. Aku terus menundukkan kepalaku, tak bergerak sedikit pun dari sofa single yang aku duduki.
Aku sama sekali tak berterimakasih atas pujiannya yang berkata bahwa aku manis. Aku sudah terlalu kacau untuk sekedar berucap 'terima kasih'. Aku bukan wanita yang lemah, tapi semua ini membuat ku sangat shock.
Ayah ku dengan tega-teganya menjual diriku demi sejumlah poundsterling yang tak bisa di bilang sedikit. Si tukang judi itu memang benar-benar kejam pada ku, setidaknya jika pria itu tak bisa menghidupi ku atau membayar uang kuliah ku, tolong jangan jual aku dengan kejam seperti ini.
"Ayo lah! Sayang sekali jika tubuh wanita itu di pakai banyak pria jika aku menaruhnya untuk menjadi jalang di club ku." Sial! Setiap ucapannya benar-benar menyakiti ku. Menjadikan diriku seorang jalang? Apa Pria sialan itu gila?!
Aku tidak bisa kabur begitu saja karena semua bukti sudah tertulis di atas kertas bermatrai yang di letakan di meja hadapanku.
Di kertas tersebut tertulis. Jika Alessa Selene Alsene bertanggung jawab atas pinjaman uang yang dilakukan oleh Heaton Alsene. Dan sialnya, di sana terdapat tanda tangan ku yang kutulis tanpa sadar saat ayah ku memintanya.
Aku benci diriku yang ceroboh!
Pria sialan itu juga bodoh, mengapa ia menyetujui perjanjian jika jaminannya adalah manusia. Lalu dengan mudah ia menawarkan ku kembali untuk di jual ke temannya.
"Ayolah, Cal! Walaupun wanita itu menolak membuka pakaiannya saat ku suruh tadi, tapi bisa ku pastikan bahwa kulit sangat mulus, dan tubuhnya tanpa cacat." Pria sialan itu masih saja merayu temannya dengan tampang memohon, dan dari kalimat itu akupun akhirnya tahu bahwa temannya bernama Cal.
Aku melihat dari bayangan mataku, jika Cal terus menatapku dengan tajam. Bahkan aku merasa jika Cal adalah orang yang lebih kejam dari pada Pria sialan itu. Cal terasa begitu dingin dan tak tersentuh.
"Baiklah." Aku membeku mendengar satu kata yang keluar dari mulut pria dingin itu. Untuk pertama kalinya untukku mendengar suaranya. Karena dari tadi hanya tatapannya saja yang menilai.
"Kau memang yang terbaik, Cal!" Suara bahagia pria sialan itu bagaikan alunan melodi dari neraka untukku. Apa memang kehidupan konglomerat seperti ini? Mengandalkan semua uang dan kekuasaan mereka, dan menganggap jika seorang manusia yang lebih rendah darinya adalah barang.
"Akan ku urus semua suratnya, Cal." Aku menggigit bibir bagian dalamku untuk menahan kesal. Kenapa tubuhku tak bisa berkutik? Dimana Alessa yang mempunyai tatapan setajam belati?
Aku membuang napas pelan. Sudahlah. Aku tak tahu bagaimana kehidupan ku nantinya. Menjadi seorang jalang? Menurutku itu lebih buruk dari pada kematian.
***
Hulla, aku kembali dengan cerita baru, dengan latar dan genre yang berbeda 🙌
Aku harap kalian suka... 🙏
Jangan lupa Vote, Comment, dan masukan cerita ini ke library kalian 👊
Di usahakan update sesering mungkin, tunggu ke lanjutannya yaa. :)
Published : 26, Juni 2017
#bilary
#240617

KAMU SEDANG MEMBACA
My MASTER IS STRANGER [ON HOLD]
Chick-Lit[Highest Rank #61 on ChickLit] Jika di jual oleh Ayah mu sendiri sudah sangat buruk, bagaimana jika kau di jual lagi oleh orang yang membeli mu tadi? Itu yang ku alami. Di jual dan di jadikan peliharaan oleh seorang Pria mapan yang sialnya juga tamp...