Chapter 10

8.5K 574 11
                                    

Setelah kembali ke sekolah.

Aku kini sudah kembali ke sekolah.

Sekarang sedang ada mos untuk anak kelas satu.
Dia saat aku dan orion sedang sibuk-sibuknya meja ku digebrak oleh Dagna.

"Kau kenapa?" Tanya ku
"Cepat ke lapangan." Ujar Dagna
"Ada apa, mengapa kau menyuruh Zelda kesana?" Tanya orion
"Tidak bisa dijelaskan ayo Zelda." Ujar Dagna menarik tangan Zelda.

"Iya iya jangan tarik-tarik." protes Zelda

Aku, Orion dan Zelda segera pergi ke lapangan, setelah sampai di sana kami melihat kerumunan orang sedang berkumpul.

"Minggir, ketua osis dan wakilnya mau lewat." teriak Dagna

Sontak semua langsung memberi jalan untuk ku dan orion.

Aku terkejut, seorang siswi yang berdiri dengan angkuhnya dan di baliknya terdapat banyak hantu, yang pasti itu semua hantu itu dari sma ini.

"Ada apa ini?" tanya ku
"Aku hanya mengajak bertarung mereka yang bisa melihat hantu, dengan hantu mereka." Jawabnya

Tunggu-tunggu, ini aneh sekali mengapa bisa ada orang semacam ini, dan serius benar-benar terjadi.
Aku melihat tajam ke hantu-hantu yang berada di belakangan nya.

"Apa kakak tahu di belakang kakak banyak hantu dan ada yang wajah nya menyeramkan loh." ujarnya mencoba menakuti ku
"Aku tahu." menganggukan kepalaku.
"Oh, jadi kakak bisa melihat hantu ya, bagaimana kalau kita bertarung." ajaknya
"Ha, menyebalkan energinya saja lemah, tapi sombongnya kelewatan." timpal Tiana
"Apa kau yakin mau melawannya?" bisik Orion bertanya kepada zelda
"Kami menerimanya." ujar  Tiana

"Hantu mu juga menerimanya jadi mari kita mulai." ujar siswi itu
"Ikuti aba-aba ku aku tidak akan menyerang nya hanya memberi sedikit pelajaran." ujar ku
"Baik." ujar semua hantu ku

"Semua hantu ku serang mereka." seru siswi itu

Aku hanya menatap tajam para hantu itu.

Semua hantu berlari ke arah ku tapi tidak menyerang melainkan berlari ke belakang ku, mereka memihak ku.

Siswi itu terkejut.

"Mengapa kalian malah memihaknya." bentak siswi itu
"Dasar hantu sialan." bentaknya

Tiana ingin sekali menyerang siswi itu.

"Jangan, biar aku yang menanganinya." tahanku
"Mengapa kau memperlakukan mereka sebagai mainan, kau pikir mereka tidak memiliki perasaan."

"Mereka memang tidak berperasaan,dan tidak punya otak." Jawabnya yang menambah bumbu-bumbu sombongnya
"Zelda biarkan aku membunuh anak itu." bentak  Tiana

Siswi itu terkejut mendengar ucapan kak Tiana.

"Kau dengar sendiri,mereka mempunyai perasaan." ujar ku

"Mereka bukanlah hantu yang bisa kau perintah-perintah seenaknya, karena kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada mu."

"Kalau kau sendiri, mengapa kau dikelilingi oleh hantu, kalau bukan menjadi budak mu." dia berkata sambil menunjuk kearah ku
"Aku tidak pernah menganggap mereka sebagai budak, mereka semua temanku, mereka mau berada disampingku karena mereka nyaman bersamaku, tidak seperti mu."

"Jadi dengar ucapan ku, keahlianmu bisa melihat hantu bukan untuk menjadikan bangsa mereka sebagai budak, mereka juga mempunyai perasaan seperti kita, jadi jaga bicara mu dan salinglah menghormati, jika tidak kau akan tahu akibatnya dari mereka." peringatku
"Sampai jumpa"

My Best Friend Is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang