Chapter 33

6.2K 315 24
                                    

Keesokan harinya.

Aku sekarang sedang makan pagi di kamar ku bersama devina,ia sedang melihat jadwal-jadwal ku sedangkan aku sedang melihat-lihat akun sosial ku.
"Apa jadwal ku hari ini?."tanya ku yang masih menatap layar l pad  ku.
"Hari ini,kau akan bertemu dengan pengusaha yang ikut serta dalam konser mu,katanya ia yang akan membiaya kan semua untuk konser mu besok,mulai dari kostum,panggung,penari,dekorasi panggung dan lain-lain.
"Jadi."
"Ia ingin membicarakan hal tersebut dengan mu hari ini sekitar jam 10 pagi."jawab devina
"Baiklah,siapa dia?."tanya ku yang masih fokus dengan I pad ku
"Orion Ravinger."jawab Devina
Seketika I pad yang ku pegang jatuh."Orion...lagi!."pekik ku bagaimana mungkin aku kembali dijerat olehnya."mengapa kau tidak memberi tahu ku kemarin."ujar ku penuh dengan emosi bukan marah kepada Devina tapi kepada Ceo sialan itu.
"Dia melarang ku memberi tahu mu,jika aku sempat memberi tahu mu,maka kerja sama kita dibatalkan olehnya."jawab devina
Aku memegang pelipis ku.
"Aku tau ia masih sangat hebat soal mengancam,walaupun ia tidak akan pernah melakukan ancaman itu."ujar ku aku meletakan sendok yang masih ku pegang ke piring."baiklah serahkan pada ku devina,aku yang akan menangani ini."ujar ku

Sekitar jam setengah 10.

Aku sudah siap dengan mengenakan.

Jika aku pergi jam setengah 10 maka aku sampai bisa jam 10 atau lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika aku pergi jam setengah 10 maka aku sampai bisa jam 10 atau lebih.
Aku malas sebenarnya pergi secepat ini,tapi mau bagaimana lagi.

Sebuah mobil sudah menunggu ku di depan hotel.
"Pergilah,nanti aku akan menyusul mu."ujar devina
"Baiklah aku pergi ya."

Aku kemudian masuk kedalam mobil itu.
Dan diam sambil melihat ke arah jendela.

Beberapa menit kemudian kami sampai di kantor Orion.

"Nona Zelda kita sudah sampai."ujar supir ia keluar dan membukakan pintu mobil untuk ku.
Aku mengambil kacamata hitam ku dan memakainya.

Aku lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam kantor itu,seorang pria yang memakai jas hitam langsung menghampiri ku.
"Selamat datang nona Zelda,aku Tanner sekretaris tuan Orion,maaf karena ia tidak bisa menyambut mu,tadi ia menghadiri sebuah meeting tapi mungkin sekarang sudah selesai,mari ku antar ke ruangannya."jelas pria itu dengan sangat sopan
"Aku malah berharap jika ia masih belum selesai meeting."ujar ku sangat pelan

Dan aku pun mengikuti pria yang bernama tanner ini,hingga akhirnya kami berhenti di depan pintu berwarna coklat.
Dan Tanner mengetuk pintu itu.

"Masuk."suara ini,suara yang terdengar tegas tetapi sangat dingin.
Tanner kemudian membuka pintu tersebut dan masuk,aku hanya mengikutinya di belakang.
"Permisi tuan Orion,tamu kita sudah datang."ujar Tanner,Orion yang semua masih terfokus dengan berkas-berkasnya kini sudah menatap kearah ku.
"Baiklah kau boleh keluar sekarang."ujar Orion
"Baiklah saya permisi dulu."ujar tanner.

Setelah tanner pergi,aku memilih langsung duduk di sofa berwarna silver yang di letakkannya di samping jendela.
"Sudah lama ya Zelda."ujar Orion,untuk apa dia berbasa-basi dulu,emangnya nggak bisa langsung ke intinya saja.
Aku melihatnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Aku tidak menyangka jika ia semakin tampan,tunggu mengapa aku malah berfikiran bodoh seperti itu.
"Mengapa diam saja,apakah aku semakin tampan?."tanyanya dan ia langsung mendekatkan wajahnya ke wajah ku.
"Jangan ke ge-eran,apakah bisa langsung ke intinya saja,kau membosankan."aku terlalu jujur,jika sedang bicara dengannya.
"Kau selalu berkata jujur sayang."ujar Orion
Dia menghina ku!,tunggu sebentar mengapa dia memanggil ku seperti itu,benar-benar pria ini"kau fikir kau siapa,berani memanggil ku dengan kata menjijikan itu."ujar ku,aku tak tau mengapa kata-kata tersebut bisa keluar begitu saja tanpa berfikir panjang dulu.
"Cara bicara mu masih sama ternyata,dari penampilan dan cara bicara mu sangatlah berbeda,kau seorang publik figur jadi perbaiki lah cara bicara mu sedikit."ujar Orion,dia berkata dengan begitu santai,dan kata-katanya barusan benar-benar kasar dan membuat ku ingin segera pergi dari kantornya."terserah kau saja,bisa kita bicara ke intinya saja,jika kau ingin menilaiku,belakangan saja."jawabku melihat tajam kearahnya.
"Baiklah,kau ini tidak sabaran."timpal Orion
Mana mungkin aku bisa sabar jika berada di dekat mu,pria aneh.
"Jangan melihat ku seperti itu,mata itu menjelaskan kalau kau sedang mengataiku kan."seru Orion,dia benar-benar membingungkan,dan hal itu membuat ku menjadi sangat kesal.

My Best Friend Is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang