Chapter 2

14.4K 963 31
                                    

Setelah selesai membeli bahan makanan, aku pun pulang ke rumah.
Di sepanjang perjalan aku melihat banyak sekali hantu yang berkeliaran,ku fikir mereka hanya muncul malam hari sepertinya aku harus mempelajari tentang mereka.

aku akan mulai mencoba untuk beradaptasi dengan penglihatan baru ku. Kadang jika aku melihat makhluk yang mengerikan aku langsung menundukkan kepala ku.
Mungkin dengan penglihatan baruku bisa merubah segalanya.

Hingga, tidak sengaja aku mendengar suara orang menangis dari sebuah lorong gelap. Aku pun berjalan langsung menuju ke sumber suara.

Setelah aku sampai seorang aku melihat seorang perempuan, bukan dia adalah seorang hantu perempuan.
"Hai." Sapaku, aku tersenyum agar tidak terlihat jika aku sedang ketakutan.
"Kau bisa melihatku." Tanya nya dengan suara dingin dan sangat lembut.
Aku kembali tersenyum kearahnya.
"Mengapa kamu menangis?" Tanya ku sambil menghapus air matanya yang masih keluar.
"Aku tidak mempunyai tempat tinggal." Jawabnya sambil merunduk
"Tidak mempunyai tempat tinggal, bukannya kalian biasa masuk kedalam rumah dan tinggal begitu saja?" Tanya ku
"Aku berbeda, aku akan tinggal jika pemiliknya mengizinkan ku." Timpalnya
"Aku suka hantu seperti mu." Ujar ku "Bagaimana jika kita tinggal bersama, aku di rumah tinggal sendiri."
"Apa boleh?" Tanya nya
"Tentu saja." Jawab ku bersemangat
"Baiklah aku mau, terima kasih." Ujarnya
Aku pun kembali tersenyum "siapa nama mu?" Tanya nya
"Zelda Honoria." Jawab ku
"Aku mina." Ujarnya

Lalu kami berjalan beriringan menuju rumah aku rasa aku akan memiliki seorang sahabat yang sebenarnya.
setelah sampai, aku kembali shock melihat hantu yang terdapat di dalam apartemen ku.
Aku langsung terjatuh begitu saja.
"Zelda kau tidak apa-apa?" Tanya mina cemas
"Tidak, ini masalah." Jawab ku setelah aku melihat seorang wanita yang berwajah seram
Dia mendekati ku, sontak aku langsung menjerit.
"Jangan sakiti Zelda." Ujar mina yang kini berdiri di depan ku
"Tidak siapa bilang aku ingin menyakitinya, aku hanya senang karena dia bisa melihat kami." Jawab hantu itu
"Eh"

"Iya, kami cukup kesepian, dan juga merasa sedih atas apa yang terjadi pada mu." Ujarnya
"Dengan itu karena kamu telah membiarkan kami tinggal disini, kami akan membantu mu." Ujar nya
"B-benarkah?" Tanya mu masih ketakutan.
"Ya." Jawabnya singkat.
"Nama ku Tiana." Ujar wanita yang menyeramkan nan baik
"Halo Tiana."ujar ku sedikit ketakutan.

Beberapa hari kemudian

Hari ini aku akan kembali ke sekolah.
Aku tidak menyangka jika aku mempunyai pengawal pribadi yang berada di 4 penjuru mata angin di samping kiri dan kanan ku terdapat mina dan Tiana.
Lalu aku berjalan dengan biasa.

"Lihatlah pacar yang tercampakkan." Ejek seorang siswi

"Apa kau kata." Ujar Kak tiana
"Tidak apa." Bisik ku

Aku hanya tersenyum lalu berlalu.
Siangnya setelah bel istirahat berbunyi, tapi mengapa aku kembali di bully.

Rambut ku ditarik dan pinggang ku di tendang keras olehnya, dan juga mereka meninju wajah ku.
"Dasar, beraninya kau mengadu kami pada orion, cobalah berfikir sebelum berbicara cewek sialan." Bentak siswi itu sambil menendang pinggangku kembali.
"Hei." Bentak mina dan Tiana yang terlihat sudah sangat marah.
Aku lalu berdiri walaupun masih terasa sakit di pinggang ku.

Aku tidak ingin seperti dulu lagi, aku tidak akan memperdulikan apapun lagi, masa lalu akan hanya menjadi kenangan buruk, dan ucapkan selamat datang kepada masa sekarang.

"Terima kasih karena telah merubahku, mungkin aku akan menjadi kasar dan jangan menyalahkanku, kalian yang membuat ku seperti ini." Ujar ku mereka sempat mencoba untuk kabur, tapi hantu-hantu pria tadi menahannya, aku menyeringai lalu menendang perut mereka hingga membuat mereka terjatuh.
"Kau, dasar penyihir!" Seru para siswi tanpa ada kata-kata lain mereka lalu kabur begitu saja, aku bingung mengapa mereka menyebut ku penyihir, padahal aku tidak pernah terlihat mengatakan mantra, mungkin karena para hantuku tapi tetap saja mereka aneh.

My Best Friend Is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang