Chapter 22

5K 280 9
                                    

Keesokan harinya.

Aku dan ken sudah berada di dalam kelas kami, terlihat akrab dan mesra, membuat banyak gadis itu iri.
Tapi mereka tidak mengetahui jika aku dan ken telah memiliki hubungan spesial.

"Bagaimana kalau nanti kita kencan." ajak Ken
"Kencan, hm, baiklah."
"Bagus."
"Apa punggung mu masih sakit?" tanyaku
"Tidak kok, kan sudah di obati oleh mu jadi langsung sembuh." ujar ken

Beberapa menit kemudian guru masuk ke dalam kelas kami dan memulai pelajaran.

2 jam kemudian bel pun berbunyi aku dan ken langsung melesat ke kantin.

"Aku akan pesan kau tunggu disini." ujar ken
"Oke." jawabku
"Halo Zelda." sapa Dagna
"Halo Dagna." sapa balik Zelda
"Aku liat kalian semakin dekat kayak orang pacaran aja." ujar Dagna
"Emang kami pacaran." jawab Zelda
"Apa." pekik Dagna Zelda langsung membekap mulut Dagna
"Diam." bisikku
"Yaya, maaf, masih sih kalian udah pacaran kapan?" tanya Dagna
"Kemarin." jawabku
"Wow, keren, cowok yang pernah jadi pacar mu tampan-tampan semua, aku bangga pada mu Zelda." puji Dagna padaku
"Hahaha, aku baru pacaran dua kali, kau berbicara seolah-olah aku ini memiliki berpuluh-puluh pria." ujarku tertawa kecil.
"Kau enak, aku aja belum pernah pacaran, bahkan aku tidak mengerti apa itu cinta." ujar Dagna berbicara dengan sedih
"Cari saja sana, apa itu cinta." jawab Zelda
"Males lebih enak tidur makan nonton dari pada cinta nanti ujung-ujungnya ini yang jadi sakit." ujar Dagna sambil menunjuk ke bagian hati.

"Ya, aku tahu, berani jatuh cinta berani juga patah hati."ujar Zelda

Tanpa mereka ketahui orion yang sedang duduk di seberang dan berhasil mendengar percakapan mereka, entah apa yang terjadi kepada perasaan nya kini.

***

Aku susah siap untuk berangkat kencan dengan kekasih baru nya.
Dengan berbalut dress biru muda yang sangat pas di tubuhku.

Aku menggunakan make up natural untuk wajah dan mengerai rambutku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menggunakan make up natural untuk wajah dan mengerai rambutku.
Lalu ia melihat dirinya di depan kaca yang setinggi badan itu.

Tiba-tiba saja bel apartemenku berbunyi, sepertinya dia sudah sampai.
Aku segera menuju ke pintu.

"Wow, kau sangat cantik beda seperti biasanya." puji ken
"Terima kasih." ujarku

Lalu kami berdua langsung pergi ke salah satu cafe.
Beberapa menit kemudian kami sampai.

Setelah selesai memesan makanan dan minuman, kami berdua lalu berbincang-bintang, seperti sepasang sahabat.

Beberapa menit kemudian makanan dan minumannya datang.
Lalu kami pun mulai makanan sambil tetap bercerita.

Setelah selesai makan dan membayar makanan nya, kami lalu berangkat di perjalanan aku tidak sengaja aku melihat seorang pria sedang berada di atas jembatan seperti ingin melompat.

My Best Friend Is GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang