Hari ini aku benar-benar kesal dengan manager kami, managerku dan manager Irene. Aku memang sedang melakukan photoshoot majalah sekarang, namun sungguh tersiksa. Kami dilarang untuk mengobrol selain di depan kamera. Aku tau pasti mereka mencurigai kami. Entah mengapa, perasaanku mengatakan bahwa salah satu manager kami tau tentang kedekatan kami.
Aku berusaha mengatur emosi dan moodku. Aku ga mau menambah masalah jika tiba-tiba moodku merusak shoot ini. Aku berusaha menguatkan diriku dengan melihat Irene yang kini berbaring di sampingku. Lekukan wajahnya dan senyumnya sesekali terlihat ketika stylistnya mengatakan sesuatu yang lucu. Kami akan melakukan shoot dengan gaya berbaring sambil meminum teh...atau apa... aku juga ga paham.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Irene, wah... ekspresimu sangat sempurna... Sehun wah..." perkataan yang entah keberapa kali dikatakan oleh photographer hari ini.
Irene sesekali melirikku dan tersenyum. Setelah selesai kami langsung di tarik oleh manager kami. Sungguh menjengkelkan.
"Tunggu! Irene dan Sehun tolong kemari." kata seorang wanita yang juga kuyakini adalah salah satu kru majalah karena sedaritadi memantau di samping photographer.
Dengan diikuti manager kami, aku dan Irene berjalan ke arah wanita itu.
"Irene, Sehun... kita akan melakukan sedikit interview dan merekam greeting video, kalian bisa ikut denganku." kata wanita itu sambil berjalan ke ruangan lain.
"Oh- apakah manager juga harus ikut?" tanya wanita itu tiba-tiba. Kedua manager kami pun terlihat bingung.
"Aku rasa ga perlu ya. Ga begitu lama kok." kata wanita itu dan kedua manager kami pun meninggalkan kami.
Akhirnya.
Kami masuk ke dalam sebuah ruangan lain. Irene langsung di persilahkan duduk di sebuah kursi dan wanita tadi kini duduk di depannya untuk mewawancarainya.
"Baiklah, kau hanya perlu menjawab pertanyaanku, jika kau merasa pertanyaan itu terlalu bersifat pribadi, kau boleh untuk ga memberi jawaban atau diam. Sebelumnya, namaku adalah Kim Eun Jeong, editor majalah Ceci untuk edisi bulan depan. Kalau begitu... apa kabar?"
"Kabarku? Kabarku baik-baik saja." jawab Irene sedikit tersenyum.
"Bagaimana rasanya menjadi seorang model cover majalah tanpa member lain?"
"Terkhususnya ini untuk Ceci Korea (sebelumnya RV pernah menjadi cover model untuk Ceci Thailand), ini memang yang pertama bagiku. Aku merasa sangat terhormat atas kesempatan ini. Sedikit aneh memang bekerja seorang diri seperti ini dan juga ini adalah kali pertamaku dipasangkan dengan seseorang sebagai model karena biasanya aku dipasangakan ketika sebagai pemandu acara saja. Kesempatan seperti ini sedikit menantang bagiku."
