A Day Out with Areum
Sehun POV
"Kamu kok pakai begituan sih, Areum ga bisa lihat kamu entar." komentar Irene saat aku memakai masker dan kacamata hitam serta topi yang menutupi setengah wajahku.
"Kita mau ke taman, sayang. Ntar ada yang lihatin aku." kataku membuat Irene menatapku galak.
"Kamu batu ya, terserah." kata Irene dan berbalik.Dia ngambek.
Sudah lama rasanya tidak melihat Irene seperti ini."Sayang...." kataku sambil memeluk Irene dari belakang.
"....."
"Iya aku lepasin kacamatanya.."
"Ga usah, pakai aja. Nanti kamu ketahuan. Atau ga usah keluar deh." kata Irene.
Mampus dah..
"Engga. Kita jalan, sayang. Kamu udah janji kan sama Areum. Ulang tahunnya kita bakal ke taman." kataku.
"......"
Aku mengelus pipinya, dan mencium rambutnya. Aku suka wangi sampo dan tubuhnya. Irene mau halangan sepertinya.
"Yaudah ayo, ini sudah jam 7 malam. Areum nanti sakit kelamaan kena angin malam." kata Irene.
Kami pun pergi ke sebuah taman bermain di dekat rumahku. Irene dan aku memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian dengan Areum karena ini hari ulang tahunnya dan juga kami akan sibuk sekali bulan ini. Irene akan melakukan comeback dengan RV juga konser mereka. Irene bahkan sampai menangis menceritakan bagaimana padat jadwalnya. Dia menangis adalah hal yang biasa.
Irene bisa dikatakan dekat dengan keluargaku. Kakak iparku, mamanya Areum, adalah salah satunya. Mereka bisa melakukan telfon lebih sering daripada aku dan Irene bertelfon. Itu karena Areum terlalu menyukai Irene juga Irene sebaliknya. Aku senang mereka dekat tentunya. Hanya saja janji yang dibuat Irene ini sangatlah membutuhkan kehati-hatian. Aku hanya tidak mau masalah yang sama terulang.
"Samchon!" nah ini dia bintangnya malam ini.
"Ayin Eonni!!!" Areum bukannya memelukku malah menyambar Irene.
"Selamat ulang tahun, sayang." dan Irene memberi ciuman dan pelukan tentu saja.
"Irene-a, kalian lebih baik tidak usah pergi, Areum mau kok main di rumah aja." kata Mamanya Areum.
"Tidak apa-apa kok, Eonni." balas Irene.
"Areum sama Ayin Eonni terusnya sama Samchon main di rumah aja, soalnya tadi aja Samchon serem di luar, terusnya lagi Eomma kasih Areum eskerim." penjelasan Areum memang tidak detail tapi itu berhasil membuat mata Irene ketakutan.
"Oh? Benarkah? Areum diboleh makan eskrim?" walau terlihat ketakutan, Irene berusaha untuk tetap stabil menghadapi Areum.
Aku melirik Nuna yang kini terlihat khawatir. Beberapa detik kemudian, Hyung datang membawa tas Areum. Tatapan Hyung terlihat khawatir juga, lalu sebuah gelengan kecil memberi isyarat agar kami tidak keluar. Tapi aku ingin keluar. Aku sangat mau membuat Irene nyaman berada di sampingku. Mck. Bagaimana ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE
FanfictionBANYAK PART YANG DI-PRIVATE! HARUS FOLLOW AKU DULU. June, 2017©jisunzisun finished 6th Dec 2018😚