Hunrene? ALWAYS.
Irene POV
"Eonni mau kemana?" tanya Yeri yang baru selesai mencuci piring sehabis makan siang.
"Oh? Ada janji dengan Sehun. Sebentar kok. Dia mau memulangkan barangku katanya." jawabku.
"Oh okay." kata Yeri.
Aku dan Sehun memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami secara baik-baik. Ini bukan karena aku tidak lagi mencintai dirinya ataupun sebaliknya. Ini juga bukan karena agensi kami ataupun karena kami dapat masalah. Bukan alasan seperti itu. Kami telah memikirkan itu sejak sebulan lebih.
Hubungan kami berada pada level yang dimana mungkin manusia normal akan melanjutkan ke tahap yang lebih serius seperti menikah atau melanjutkan untuk mengakhirinya. Aku sangat paham sekarang mengapa banyak dari temanku yang bertahun-tahun menjalin hubungan namun kandas begitu saja.
Lain halnya dengan hubunganku bersama Sehun. Hubungan kami tidak kandas. Kami hanya memutuskan untuk tidak berhubungan sebagai sepasanga kekasih. Kami tidak bertingkah kekanakan, kami masih menyimpan barang pemberian masing-masing. Hanya posisi dan status kami yang berubah.
Semua orang di agensi tau akan hal ini. Banyak yang menyayangkan hal ini dan ada beberapa yang mendukung Sehun untuk putus dariku seperti pihak managernya dan tentu saja Soo Man. Aku tau itu karena saat bertemu Soo Man, dia berkata bahwa Sehun mengambil keputusan yang benar.
Tenang saja, aku tidak marah. Itu sudah biasa.
Sekarang hari-hariku kosong. Ya, Tentu saja. Tidak ada pemberitahuan yang penting. Tidak ada panggilan masuk setiap satu atau dua jam. Tidak ada lagi saat malam dimana aku terbangun dengan laptop yang masih menyala. Sungguh sepi, bukan. Haha..hm
hmmm bercanda.
Kami masih tetap berhubungan😂
Masih menjadi sepasang kekasih...
tapi hanya kami yang mengetahui hal itu😉Sehun dan aku memutuskan untuk putus secara publik, yang semua orang tau kami putus namun tidak. Berarti, backstreet dimulai.
Ini dimulai ketika Sehun pindah ke apartmen yang lebih mewah dari apartmen sebelumnya. Apartmen sebelumnya dia berikan kepada adikku yang akan kuliah di Seoul. Aku tetap membayar sewa tentunya walau Sehun secara langsung memberikan bukan menyewakan. Aku memberi sewa setiap bulan dengan memeluknya, menciumnya dan yah....HAHA itu adalah bayaran sewa TERMAHAL. Sehun beruntung tentunya.
Jadi, hari ini aku akan bertemu Sehun dan memberku tahu bahwa kami telah putus. Entahlah, mungkin ini adalah sandiwara teraneh. Kami bertemu di parkiran dorm dan pergi ke sebuah apartmen yang kata member EXO adalah apartmen pelarian mereka. Berada di daerah paling ujung Seoul, sangat sepi.
"Kamu udah makan?" tanya Sehun yang sedang fokus mengendarai mobil.
"Belum." jawabku sambil melihat layar hpku.
"Ada apa sih di hp kamu? Sibuk banget daritadi lihatin hp mulu." kata Sehun yang selalu kesal kalau aku sibuk sendiri dengan hpku...sama sih aku juga gitu ke dia.
"Aku ngabarin member, aku tidur di rumah temen malam ini." jawabku lalu mematikan hpku.
"Kamu belum izin?" tanya Sehun.
"Belum. Kenapa?" tanyaku.
"Ya kan bisa izin langsung tadi." kata Sehun.
"Ya kalau aku izin langsung mana diizinin." balasku.
"Diizinin kalau kamu bilangnya ga ketemu aku." kata Sehun.
"Engga akan." kataku yang sekarang sudah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE
Fiksi PenggemarBANYAK PART YANG DI-PRIVATE! HARUS FOLLOW AKU DULU. June, 2017©jisunzisun finished 6th Dec 2018😚