21화

1.4K 119 12
                                    

I hate that I love you.

Author POV

Pagi itu Sehun sudah terbangun namun karena posisi tidur mereka yang saling berpelukan, Sehun memutuskan untuk tidak bangun dan tetap memeluk Irene yang masih terlelap. Sehun betah memperhatikan wajah damai Irene yang sedang tidur.

Beberapa menit kemudian, Irene bergumam dan tubuhnya mulai bergerak. Sehun langsung menutup matanya dan membiarkan Irene terbangun. Irene menguap dan mengumpulkan kesadarannya.

Irene yang telah membuka matanya, sedikit terkejut melihat wajah Sehun tepat di depannya. Senyuman di wajah Irene kini muncul melihat sosok Sehun yang dia tau masih tertidur. Tangan Irene yang terlipat diantara tubuh mereka kini diangkatnya hingga menyentuh wajah Sehun

Jemari tangan kanan Irene perlahan menyentuh garis dagu Sehun perlahan jemari itu naik sambil merasakan kerasnya tulang jawline Sehun. Irene kini memainkan rambut kecil di sisi wajah Sehun yang disebut jambang itu.

"Sehun-a... Sayang.." bisik Irene sambil menusuk-nusuk pipi Sehun.

Perlahan Sehun berakting seperti baru bangun dengan bergumam dan menyipitkan matanya ketika mencoba membuka matanya. Ketika mata mereka saling bertatapan, detik itu juga detak jantung merela seakan berirama sama. Irene dapat dengan jelas mendengar setiap detakan jantungnya. Sehun untuk kesekian kalinya jatuh cinta akan tatapan indah mata Irene, lain halnya dengan Irene, dia kali ini merasakan hal berbeda.

Selama ini, Irene hanya melihat Sehun sebagai seorang lelaki yang menjadi kekasihnya dan itu normal untuk membalas rasa suka dan sayang pada seorang kekasih. Irene juga adalah seorang gadis yang mendambakan seorang pangeran, siapa juga tahu ketampanan Sehun melebihi standart ketampanan lelaki biasanya, ditambah Sehun adalah seorang idola terkenal.

Namun kali ini, Irene merasakan jantungnya berdetak bukan karena tatapan tajam Sehun, bukan karena matanya seakan tertahan dan harus menatap Sehun, bukan juga karena posisi mereka saat ini. Jantung Irene kini berdetak berbeda dari biasanya. Detik itu, Irene menyadari dia benar-benar mencintai Sehun, bukan karena Sehun kekasihnya. Irene mencintai Sehun tanpa alasan. Irene tidak menemukan alasan saat bertanya kenapa jantungnya berdetak aneh seperti saat ini.

Rasa aman, nyaman dan merasa seperti berada di rumah orangtua, dirasakan oleh Irene detik demi detik selama mata mereka saling bertatapan. Sehun seakan mengerti Irene sekarang berada kondisi ternyamannya, dia mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Irene. Berusaha agar Irene merasakan hangat dari tubuhnya.

Irene biasanya terkejut dengan perlakuan seperti itu. Dia belum terbiasa tentunya. Kali ini tidak, Irene malah melemaskan tubuhnya dan membiarkan dirinya semakin tenggelam dalam hangatnya tubuh sang kekasih.

"Sehun-a..." panggil Irene dengan sangat lembut.

"Hmm?"

Irene terdiam sejenak.

"Kenapa sayang?" tanya Sehun.

"사랑해 세훈아." untuk pertama kalinya Irene menyatakan rasa cintanya pada lelaki yang sedang memeluknya saat ini. Selama ini Sehun lah yang selalu mengatakan hal itu pertama kali.

Sehun sedikit terkejut mendengar pengakuan Irene itu. Dengan rasa bahagia, Sehun perlahan mencium dahi Irene dan memeluk Irene lebih erat lagi. Tangan besar Sehun kini mengelus punggung Irene. Sehun sekarang sedang berada di langit kesembilannya.

"Sayang, hari ini ikut aku ke apartmen ya? Kita hanya bisa berdua-an gini cuma hari ini dan besok." ajak Sehun.

"Ke apartmen siapa, sayang?" tanya Irene.

ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang