We're meant for this story
Author's POV
Irene baru saja selesai bersiap-siap untuk pergi ke Burj Khalifa. Mereka diminta memakai pakaian kasual saja karena sehabis dari Burj Khalifa mereka akan langsung kembali ke Korea. Jadilah Irene hanya memakai jeans dan atasan putih. Sementara dengan Sehun... Sehun sudah kembali ke kamaranya sebelum Irene bangun tadi pagi sekali. Sebuah note ditinggalkan Sehun untuk Irene sebelum dia kembali ke kamarnya.
Maaf ya sayang ga pamit dulu. Tidur kamu nyenyak sekali, aku ga tega banguninnya. Itu aku tinggalin kemeja tebal aku yang semalam aku pakai. Kalau kamu ga mau pakai ntar kasih aku aja. Kamu jangan dan-dan ya, jangan pakai rok atau celana pendek. Aku ga suka banyak mata yang melihat ke kamu. Love you, baby.
Irene tersenyum lebar sehabis membaca surat itu. Dia langsung mengambil hpnya dan memfoto surat itu dan mengirimnya ke Sehun dengan pesan balasan;
고마워용. Kamu ter-romantis♡ Love you too, sayang.
Namun seketika Irene terkejut dengan teriakan Wendy dan Seulgi, "EONNIIIIII" sambil mengetuk pintu kamar Irene.
"Masuk saja." kata Irene.
"EONNI! SEHUN DAN DONGHAE OPPA BERTENGKAR DI HALLWAY SEKARANG."
Irene langsung mencampakkan hpnya dan berlari bersama Wendy dan Seulgi ke sisi lain hallway hotel di lantai yang sama. Tubuh Irene bergerar melihat kerumunan yang diyakininya adalah manager dan staff yang melerai Sehun dan Donghae.
"Yaaaaa!" suara keras Sehun meneriaki Donghae terdengar oleh Irene dan membuat tubuhnya semakin bergetar.
Wendy dan Seulgi di depan sudah memberitahu pada manager dan staff agar memberi jalan untuk Irene. Mata Irene yang berusaha menahan air matanya karena ketakutan dan merasa bersalah. Namu semua pertahanannya runtuh ketika matanya melihat wajah merah Sehun yang sedang dalam amarah.
"Se..sehun-a..." panggil Irene dengan nada yang bergetar.
Sehun langsung melihat ke kanannya dimana Irene berada. Manager yang menahan Sehun pun melepaskan pegangannya dari Sehun dan membiarkan Sehun mendekati Irene.
"Irene, kau datang? Lelaki seperti Sehun tak pantas untuk ditangisi. Untuk apa kau menangis." kata Donghae.
Hal itu membuat Sehun berbalik lagi. Namun segera Irene memeluk Sehun. Irene mengeratkan pelukannya ketika Sehun mencoba untuk melepaskan dirinya dari pelukan Irene.
"Jangan, sayang. Please... demi aku. Jangan." kata Irene yang membuat Sehun melemaskan tubuhnya.
"Ya! Kalian! Ada apa ini?!" teriak seseorang yang suara sangat dikenal oleh semuanya. Itu suara BoA, dia datang bersama Suho dan Leeteuk.
Irene langsung melepas pelukannya. Namun amarah Sehun belum berkurang, terlihat dari wajah merah Sehun dan matanya yang sangat tajam melihat ke arah Donghae.
"Manager dan staff yang lain tolong pergi. Selain manager EXO dan SuJu." kata BoA lagi dan kerumunan pun bubar.
"Mck." decak Suho yang melihat Sehun.
"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar? Sehun, kau tahu kan Donghae adalah seniormu! Ya! Donghae! Kenapa kau seperti ini?!" suara keras BoA mengejutkan tiga wanita lagi yang ada disana, yaitu Irene, Wendy dan Seulgi.
"Ntahlah." jawab Donghae dengan tenang.
"BoA-ya, sudah jangan marah-marah lagi. Mereka tidak akan mendengarkan amarahmu karena mereka juga sedang dilanda emosi. Lebih baik kau tenang dulu." kata Leeteuk sambil memegang pundak BoA.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICTIVE
FanfictionBANYAK PART YANG DI-PRIVATE! HARUS FOLLOW AKU DULU. June, 2017©jisunzisun finished 6th Dec 2018😚