33화

1.1K 110 7
                                    

Loveliest 2 Days 1 Night Trip

Sehun POV

"Adik aku masih sekolah. Sebentar lagi mungkin pulang." kata Irene saat kami baru tiba di rumah orangtuanya di Daegu.

"Hmmm... apa dia cantik seperti kakaknya ini?" tanyaku sambil mengelus pipi Irene yang sedang berjalan di sampingku.

"Kamu kan sudah melihat foto dan beberapa video yang ada wajahnya." balas Irene.

"Mungkin berbeda secara langsung." kataku yang kuyakin akan mendapat sanggahan lagi. Aku sangat paham situasi mood Irene sekarang.

"Tidak. Sama saja." kan benar. Dasar wanita, kalau halangan ya gini.

Aku hanya diam saja sambil mengeratkan rangkulanku. Kami berjalan memasuki rumah orangtua Irene. Rumahnya tidak di apartmen. Irene pernah bercerita bahwa Mamanya tidak suka tinggal di apartmen karena tidak bebas untuk mengoleksi tanaman. Benar saja, halaman rumah Irene penuh dengan bunga juga tanaman yang lain. Aku tidak heran lagi alasan Irene menyukai bunga.

"Akhirnya! Kalian sampai juga!" seru Mamanya Irene dengan senyuman lebar menyambut kami.

"Eomma... Appa masih kerja ya?" tanya Irene setelah melepas pelukannya dari Mamanya.

"Iya, masih kerja. Aduh, Nak Sehun...pasti capek ya nyetir dari tadi pagi. Ayo makan siang dulu." Ini kali pertamanya aku bertemu langsung dengan Mamanya Irene. Sebelumnya hanya sebatas telfon dan videocall saja.

"Tidak, Eommeonim. Joohyun sabar nemenin jadi ga capek." memang benar Irene menemaniku selama nyetir. Walau perutnya sakit, dia sabar menemaniku bahkan dia menahan kantuknya demiku.

"Sehun sudah makan snack tadi, Eomma. Jangan dikasih makan sebelum jam makan, Sehun lagi persiapan comeback soalnya" jelas Irene sambil membuka jaket yang kupakai. Iya, dia dengan santai melayaniku, membuka jaketku dan memberiku segelas minuman entah kapan dia menyiapkannya.

Mamanya hanya tersenyum melihat Irene yang sigap melayaniku. Kini aku duduk di ruang keluarga di depan televisi dan Irene sedang menyiapkan sesuatu bersama Mamanya di dapur. Aku mengecek hpku sebentar dan juga mengabari managerku kalau kami sudah sampai di Daegu.

"Nak Sehun, ayo lihat kamar Joohyun." ajak Mamanya Irene yang meninggalkan Irene sibuk di dapur.

Aku mengikuti Mamanya dari belakang. Kami berjalan ke sebuah sisi lain rumah mereka dan melihat sebuah pintu kayu berwarna coklat dengan tulisan "현이 방" di depan pintu itu. Mamanya membuka kamar itu dan kulihat kamar yang sangat rapi. Ini memang mencerminkan kepribadian Irene sekali, dapat kubayangkan Irene tumbuh di kamar ini.

"Kamar Joohyun kosong sejak dia menjadi trainee, tapi dia tidak pernah mau kamar ini dikosongkan seutuhnya. Kalian tidur di kamar ini malam ini" jelas Mamanya.

"Kamarnya sangat rapi." gumamku.

"Begitulah, Joohyun memang rapi dan bersih. Ayo istirahat dulu, Nak Sehun. Joohyun mau katanya mau masakin kamu sesuatu." kata Mamanya membuat mataku menatap Mamanya.

"Oh? Masak apa, Eommeonim?" tanyaku.

"Rahasia. Sudah ya, kamu istirahat ya." dan Mamanya keluar dari kamar ini.

Aku yang lumayan lelah pun membaringkan tubuhku dan seketika aku tertidur. Aku terbangun karena bisikan wanita di telingaku dan elusan sebuah telapak tangan di dadaku. Aku membuka mataku pada pemandangan indah di depanku. Irene tersenyum indah menyambut diriku yang sudah terbangun.

"Sayang...Hmmm..." aku mendudukan diriku dan melebarkan tanganku ke atas.

"Ayo makan siang, Appa dan adikku sudah di rumah, sayang." ajak Irene.

ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang