32화

1.1K 125 9
                                    

Poor Oh Se Hun

17+🔞🔞🔞

Irene POV

"Kapan?" tanyaku saat Sehun mengatakan dia akan ke Daegu.

"Besok." jawab Sehun.

Aku hanya diam saja setelahnya. Sehun sangat tiba-tiba kali ini. Dia tidak membicarakan ini denganku sebelumnya. Aku bukan marah, aku bukan tidak mau dia berkunjung ke rumahku...hanya saja...

"Hei... Maaf sayang. Jangan marah begitu." kata Sehun sambil memelukku dari belakang.

Aku sedang memasukkan pakaian ke dalam lemari saat ini. Gerakan pelanku akhirnya benar-benar berhenti karena Sehun masih belum melepaskan tangannya dari perutku.

"Aku telfon Eomma dulu." kataku melepas pelukannya dan berjalan ke arah hpku berada.

"Tidak usah." kata Sehun menarik tubuhku dan menatapku.
"Aku sudah menelfon Abeonim tadi pagi, aku juga berbicara dengan Eommeonim." ujar Sehun lagi yang membuatku terdiam.

"A...aku mau mengemas baju kalau begitu." kataku yang entah kenapa gugup.

Sehun melepasku begitu saja. Dia menungguku di tempat tidur sambil tetap melihatku. Rasanya sangat tegang seketika. Terasa seperti pertama kali kami dekat waktu itu.

"Sayang..." panggil Sehun.

"Hmm?"

"Ayo kita keluar malam ini." ajak Sehun dan aku hanya menggelengkan kepalaku menolak ajakannya.

"Aku mau tidur aja." ucapku ketika aku selesai membereskan pakaianku dan berjalan ke sisi lain tempat tidur.

Jelas Sehun langsung memelukku. Tangan besarnya serasa meremas tubuhku. Tapi rasa hangat tubuhnya selalu membuatku tenang. Dia perlahan mencium ujung kepalaku dan mengelus rambutku. Tubuhku tidak bisa melawan keinginan diriku untuk membalas perlakuannya. Pertahananku runtuh ketika Sehun berbisik.

"너무 보고싶어서." bisiknya dan entah kenapa aku menangis.

Entahlah, aku terlalu lemah belakangan ini. Mungkin karena kesibukan ku membuat hubungan kami menjauh. Aku sibuk dengan tur konser di Jepang dan dia sibuk dengan jadwal pribadinya. Bahkan kali ini aku tau jadwal baru dia dari sosial media. Dia terlalu terkenal.

"Shhhhhh... Aku di sini, sayang." bisiknya lagi dan aku meringkuk di dalam dadanya.

Posisi itu bertahan sekitar setengah jam. Sehun tiba-tiba mengajakku duduk dan menarikku bersandar di dadanya. Sudah lama rasanya aku tidak mendengar suara detak jantungnya, suara yang sangat kusukai.

"Aku senang kamu memakai cincin ini." ucapnya sambil memutar satu-satunya cincin yang sering kupakai belakangan ini.

Cincin itu kudapat darinya. Saat itu aku dan dia bersiap untuk berpisah beberapa waktu. Itu seperti tradisi kami, menghabiskan waktu berdua ketika kami tau akan berpisah dalam waktu lama karena jadwal kami masing-masing. Ketika itu, Sehun memberiku cincin yang katanya diberikan oleh Mamanya. Benar saja, aku memang dikirimi pesan oleh Mamanya tentang cincin ini. Mamanya beralasan cincin ini terlihat cantik dan mau aku untuk memilikinya, hanya itu. Aku pun terlanjur menyukai cincin itu juga dan terus memakainya.

 Aku pun terlanjur menyukai cincin itu juga dan terus memakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang