7화

2.1K 177 9
                                    

Red Velvet's confession

1 Jan 2016

Irene POV

Sudah jam 9 malam, aku barusan siap makan malam dengan Wendy, dia tadi sore pulang dan membawa masakan mamanya. Dan kami baru aja menghabiskan semuanya. Aku sangat merindukan masakan mamaku jadinya.

"Seulgi bermalam di dorm trainee, Eonni?" tanya Wendy.

"Ga tau juga, dia tadi nyuruh Eonni balik duluan aja, ga ada bilang yang lain.." jawabku sambil menyusun piring yang dicuci oleh Wendy. Kami sedang mencuci piring.

"Nanti aku telfon aja deh dia..." kata Wendy dan aku hanya mengangguk.

Drrtt.... drttt...

Lagi-lagi hpku entah keberapa kalinya bergetar.

"Eonni, itu hpnya daritadi getar, kasian tau yang ngirim pesan ga direspon." kata Wendy.

"Pesan spam..." balasku dengan santai.

"Daritadi itu pesan spam? Eonni yakin? Dicek aja belum..." kata Wendy sambil melirikku.

"Nanti Eonni cek, kan kita lagi mencuci piring..." kataku menghindari pertanyaan lain darinya.

"Iya deh.. terserah Eonni.." kata Wendy.

Aku tau kok siapa yang mengirim pesan itu. Yasudahlah..

Selesai mencuci piring Wendy memilih menonton di ruang tengah dan aku yang belum mandi sejak kemarin malam memilih untuk segera mandi. Karena sangat dingin, biasanya kalau winter seperti ini aku memang mandi hanya sekali saja.

Aku mengambil hpku dan melihat layar hpku sambil berjalan ke dalam kamarku.

📩세훈
'Kenapa? Aku salah apa?'

📩세훈
'Irene...'

📩세훈
'주현아'

📩세훈
'왜요?'

📩세훈
'Kenapa kau menghindariku?'

📩세훈
'Tolong balas..'

📩세훈
'Aku makan malam dengan member, kami tadi makan rice box dari pihak acara. Aku merindukanmu. Aku akan menelfonmu jika aku sampai di dorm. tolong kabari aku...'

Itu adalah pesan yang kelihatan di layar saja, masih banyak yang belum kubaca. Jujur aku ingin membalas semua pesannya, tapi....

"EONNI!!"

Astaga.... Seulgi... pulang juga dia.

Aku langsung keluar dari kamarku dan melihat Seulgi yang kini berdiri tepat di depan ku. Hah... hampir aku berteriak karena terkejut.

"Seulgi, kau kenapa sih... teriak-teriak, trus ngagetin gini..." kataku kesal.

Seulgi ga menjawab apapun hanya melototiku dan menarikku ke ruang tengah. Kulihat Wendy masih santai menonton ga peduli dengan teriakan Seulgi tadi.

"Apa sih..." kataku saat kami sudah duduk di atas sofa.

"Eonni.. jawab dengan jujur..."

"Apaan deh.. Jujur jujur gini tiba-tiba.." kataku melawan dan hendak berdiri.

"Eonni, aku harus memastikannya, tunggu dulu..."

"Ada apa sih, Seulgi?" akhirnya Wendy bersuara.

ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang