22화

1.5K 136 7
                                    

Another day like this

Irene POV

"Hyun-a, kenapa menangis? Kamu sakit? Ada apa? Bukannya semalam kamu bilang semua baik-baik saja?" suara Eomma yang sangat khawatir entah mengapa membuat perasaanku tenang.

"Iya, Eomma. Semua baik-baik saja kok. Hanya saja... hiks... Eomma..." Aku memang tidak berbakat untuk menutupi masalah pada Eomma. Jika aku pakar dalam berpura-pura di depan orang lain, tapi berbeda saat itu menyangkut Eomma. Dia mengetahui semua tentangku. Setiap hari setidaknya sekali atau dua kali kami harus berbicara di telfon.

"Hyun-a, apa ini tentang Sehun?" tanya Eomma membuat ku semakin menangis.

"Eomma, apa aku dan Sehun putus saja?" pertanyaan itu keluar dari mulutku begitu saja.

"Eomma tidak tahu masalah kalian apa. Apapun itu, selesaikan dengan berbicara. Eomma yakin sekali kamu itu sekarang menjauhi Sehun, kan? Kamu tidak bisa seperti itu, Hyun-a. Kamu boleh seperti itu hanya pada Eomma, Appa, dan adikmu. Kamu sendiri bilang ke Eomma kamu tidak pernah lari dari masalah selama ini. Kamu menyelesaikan masalah dengan dewasa. Mungkin kali ini kamu sangat menyayangi Sehun dan memandang Sehun sebagai kelemahanmu.

Hyun-a, Eomma hanya bisa memberi nasehat saja. Kamu sudah matang dan harus bisa menangani masalah seperti yang kamu hadapi sekarang. Kamu bisa dengan mudah mengurus setiap membermu, kenapa dengan Sehun kamu menyerah? Kalau Sehun bersalah sehingga kamu menjauh, dengarkan apa yang hendak dijelaskannya. Sehun itu bukan Eomma ataupun Appa yang sabar sekali. Sehun sama sepertimu, dia pasti sibuk, dia tidak bisa membujukmu karena dia juga terikat pada suatu perkerjaan bukan berarti dia mengabaikanmu.

Hyun-a, jangan pernah mengambil kesimpulan sepihak. Eomma yakin kamu sangat paham akan hal itu. Jika kamu menyayangi Sehun, kamu akan menyesal melepasnya sekarang."

Nasehat panjang Eomma membuatku tersendu dalam tangisku. Rasanya tenang mendengar suara dan pesan berharga Eomma barusan. Aku ga pernah menyangka masalah percintaan seperti ini membuatku sangat terpuruk. Aku sekarang paham mengapa ada orang yang ingin bunuh diri karena patah hati. Rasanya terlalu sakit memang.

"고마워요 엄마..."
"gomawoyo eomma..."
kataku dengan suara yang mendengung akibat menangis.

"Yasudah, tidurlah, besok kamu harus tampilkan? Titip salam ya untuk SeungWan, Seulgi, Sooyoung dan Yerim." Eomma memang tidak pernah lupa dengan setiap memberku.

"Iya, Eomma. 잘자 우리 엄마." kataku.

"그래...잘자 우리 달."
"keurae...jalja uri dal."
ahh... panggilan itu... sudah lama rasanya tidak mendengarnya.

Aku menutup mataku setelah hatiku tenang sehabis berbicara dengan Eomma. Aku terlelap seolah masalahku selesai. Sosok orangtua memang berpengaruh besar di kehidupanku. Setidaknya beban batinku berkurang dan aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini, malam setelah aku dan Sehun kembali bertemu dan semua menjadi semakin rumit.

___

Sebulan kemudian, hubungan kami masih tetap sama. Memberku terkadang marah karena sikapku yang membiarkan Sehun dengan dunianya tanpa ada kepastian. Memberku sangat paham kondisiku sekarang. Terkadang diam sendiri, terkadang ikut tertawa namun setelahnya diam tanpa kabar di dalam kamar.

"Eonni, ini salah. Eonni selalu memberiku saran dan nasehat, kenapa Eonni sekarang hanya diam menghadapi hubungan milik Eonni? Sehun benar-benar jahat!" kata Seulgi ketika kami di perjalanan pulang sehabis tampil di acaranya Pyeongchang Olympic.

Aku hanya diam sambil tersenyum. Hatiku sudah lelah membahas hubunganku dan Sehun. Jenuh mulai menghampiriku sekarang. Sosok lain membuatku lupa akan siapa Sehun yang kukenal. Youngmin datang menyapaku setiap hari dan perlakuannya masih sama ketika dulu kami masih sangat dekat....bahkan pernah menjalani hubungan seperti hubunganku dan Sehun sekarang.

ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang