38화

1K 103 0
                                    

Worrying you is the worst feeling

Irene POV

"Eonni? Kenapa?" tanya Seulgi saat kami baru saja selesai tampil di acara musik.

"Engga...gapapa. Yang lain mana?" tanyaku melihat Seulgi hanya datang sendiri.

"Lagi ambil minum di vending mesin. Eonni kenapa sedih gitu? Ada apa?" tanya Seulgi lagi.

"Tidak ada apa-apa, Seulgi. Eonni ganti baju dulu ya." kataku dan pergi mengganti pakaianku menjadi pakaian biasa.

Belum lama aku pergi..

"Aaah! Sehun! Mck mck mck." Seulgi pasti mencari tahu kenapa aku tiba-tiba murung.

Iya. Itu karena Sehun. Dia sedang di Macau untuk konser terakhir EXO. Dan aku tiba-tiba melihat kabar dia hampir pingsan. Lalu ada beberapa preview dirinya sedang menahan sakit di punggungnya. Aku rasanya ingin menangis detik itu juga, tapi aku sedang bersama memberku dan aku masih memakai softlens.

Aku keluar dari tempat mengganti pakaian dan melihat Seulgi yang menatapku seakan khawatir denganku. Aku hanya tersenyum dan memberi pakaian sebelumnya pada stylistku. Dilanjutkan dengan aku melepas softlensku dan menghapus makeupku. Seulgi sesekali masih melihatku. Dia sedang menghapus makeupnya juga.

"Annyeonggg" suara Wendy memasuki ruang tunggu kami. Dia langsung mendekatiku dan memberiku sebuah minuman dingin.

"Makasih.." ucapku.

Yeri dan Joy mengganti pakaian mereka barengan. Wendy memilih menghapus make upnya terlebih dahulu. Aku sudah selesai dengan diriku dan memilih duduk di sofa yang ada di ruang tunggu ini. Aku fokus ke hpku. Mengirim pesan pada Sehun yang kutahu baru saja selesai dengan konsernya hari ini. Aku ingin sekali menangis saat ini, tapi tidak mungkin. Ada banyak sekali orang di sini. Aku harus menunggu saat kami berada di dalam mobil atau juga di dorm. Semua diperburuk Sehun yang sama sekali tidak membalas pesanku. Ini sudah hampir sejam sejak aku mengirim pesan.

"Eonni, kenapa ga diminum?" tanya Yeri yang baru selesai mengganti pakaiannya.

"Belum haus." jawabku seadanya padahal pikiranku entah kemana sekarang.

Yeri hanya menganggukkan kepalanya dan duduk diam di sampingku. Melihat kami semua yang sudah siap, manager mengajak kami pulang. Aku hanya diam saja, mengikuti member lain keluar dari ruang tunggu. Biasanya aku akan memegang tangan salah satu member. Entah kenapa tanganku tidak mau berbagi selain memegang hp berharap itu bergetar.

Aku melihat Seulgi menunjukkan hpnya pada Wendy dan member lain. Setelahnya mereka melihat ke arahku dan aku melihat mereka datar. Aku sedang tidak di mood untuk berbicara apalagi menjelaskan apa yang terjadi. Aku memilih diam dan menundukkan kepala di sepanjang jalan menuju parkiran.

Aku yang berjalan sendirian di belakang para member tidak mempermasalahkan aku duduk dimana di dalam mobil. Tapi ternyata member lebih memilih duduk dibelakang dan menyisakan tempat duduk depan untukku. Biasanya Yeri atau Joy yang duduk di depan karena mereka biasanya menjadi DJ untuk lagu-lagu yang akan kami dengar.

"Oh? Kalian ga ngidupin lagu?" tanya manager kami.

"Engga, Oppa. Ngantuk." jawab Joy yang duduk bersama dengan Yeri di paling belakang.

"Oppa, mau dengerin lagu? Terserah, Oppa." kata Wendy.

"Beneran ini? Oke." kata manager kami dan memutar sebuah lagu pilihannya.

Aku masih diam sambil melihat ke arah hpku yang tidak ada balasan dari Sehun. Bahkah kami sudah sampai di dorm, Sehun belum membalas pesanku. Aku memasuki dorm dengan tidak bersemangat. Aku membuka sepatuku tanpa membereskannya dan langsung masuk ke dalam kamarku. Tidak ada gairah untuk mandi saat ini, aku hanya butuh balasan dari Sehun.

ADDICTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang