Prolog

4.9K 155 3
                                    

"Kalau gue gak bisa memiliki apa yang harusnya menjadi milik gue disini, mending semua gak usah dipertahanin. Semua itu palsu, gak akan pernah terjadi, kalaupun terjadi pasti gak akan sama lagi..."

Ila tersenyum, menunjukkan lesung pipinya, dua duanya sangatlah dalam, apalagi perempuan ini memiliki mata yang bulat hampir sempurna.

"Gue jadi males denger percakapannya"

Ila kembali tersenyum, menunjukkan lesung pipi keduanya. Teman di depannya ini sedang dilanda patah hati karena mencintai dalam diam. Ya- secara non formalnya sih gitu.

"La ,dari tadi senyum mulu sih, gue eneg, liat lesung pipi lo!" Ara memutarkan mata.

"Mau gimana sih Ra, kalau udah tau resikonya kenapa masih ngeluh?" Pembawaan Ila cukup tenang dari pada Ara.

"Gue cuma curhat, gue gak ngeluh"

Ila tersenyum. "Sama aja, yaudah balik yuk!"

"Dasar ih! Queen Class nyebelin! Gak pernah ngasih solusi! Tapi anehnya gue sayang!" Teriak Ara sambil menyusul Ila yang sudah mendahului untuk pergi.






***






Hallo! apa kabar? aku hadir di cerita yang berbeda guys.

Rencana, aku buat dua cerita sekaligus, tinggal mood mau yang mana sih.

Semoga suka ya!








Queen Class [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang