Nightmare

2.9K 374 56
                                    

"Bagaimana? kau bisa melakukannya untukku, kan?" tanya seorang lelaki berumur tiga puluhan yang tak lain adalah Kyuhyun. Ia memain-mainkan kaki gelas menunggu jawaban dari seseorang di depannya.

"Berhasilnya rencana kita, itu tergantung dengan apa yang akan kau berikan padaku." jawab teman Kyuhyun sambil sedikit menegak wine yang ia pesan.

Kyuhyun yang mendengarnya tersenyum miring. Ia menggengam kedua tangannya di depan muka, lalu menatap lawan bicaranya dengan sombong.

"Hakim Seo, bukankah kau ingin punya firma hukum sendiri?" salah satu alis kyuhyun terangkat. "Jika kau bisa melakukan itu untukku, aku akan memberikan firma hukum yang kau dambakan," kata Kyuhyun dengan bibir yang menyeringai. Tidaklah sulit bagi Kyuhyun untuk mengejar apa yang ia inginkan.

Hakim Seo menimang penawaran Kyuhyun. Tawaran Kyuhyun sangatlah menggiurkan. Ia hanya perlu menggulingkan seseorang dengan hukum, untuk mendapat cita-citanya selama ini. - Firma hukum -.

"Baik, aku setuju. aku akan melaksanakan rencana kita dengan sangat baik." Hakim Heo mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Kyuhyun yang mendengarnya, lantas menaikan alis kanan. Ia tersenyum licik sambil menyesap segelas wine yang terasa sangat nikmat malam ini.

"Lalu, kau ingin aku melakukan apa dulu?" Hakim Seo menaruh gelas wine yang ia minum. Ia melipat kedua telapak tangan di dekat bibirnya menunggu jawaban dari Kyuhyun.

"Hmm," Kyuhyun memainkan kaki gelas wine sambil berpikir. Ia terdiam beberapa saat, hingga sebuah ide buruk terlintas di benaknya.

"Aku ingin kau memberikan hukuman mati untuk menteri Jeon,"

******
"Karena ini menyangkut penghianatan negara, otomatis hukuman yang diberikan tentu tidak ringan, betul pak hakim?" tambah sang jaksa yang semakin memperkeruh suasana di persidangan.

"Kau benar jaksa Park." Hakim Seo mengangguk setuju. "Karena ini menyangkut pengkhianatan negara, maka aku akan memberikan..."

Jungkook seketika memasang wajah tegang. Ia memperdalam genggamannya dengan sang kakak, dan kakaknya membalas genggaman yang erat itu.

"Hukuman mati untuk menteri perhutanan Jeon Young Suk,"

Jantung Jungkook seolah berhenti berdetak. Begitupula dengan Yoongi. Mereka seakan ditikam pedang yang tajam, dan itu berhasil menggoreskan luka yang jauh lebih dalam dari sebelumnya.

"Ini tidak mungkin." Jungkook mengepalkan tangan kirinya dengan erat. Rahangnya mengeras, serta matanya yang kering menjatuhkan butir hangat lagi. Ingin rasanya tangannya yang terkepal itu menghajar wajah jaksa juga hakim yang berada di sana. Namun Yoongi mengurungkan niat dia. Sang kakak menggengam tangannya yang terkepal, kemudian memberikan sorot mata yang dalam untuknya.

"Jangan lakukan itu," Yoongi berucap sambil menggelengkan kepala memohon. Ia tentu tidak mau adiknya berubah menjadi sosok yang menyeramkan hanya karena balas dendam.

Tangan Jungkook yang dipegang Yoongi bergetar. Amarahnya kini berkobar-kobar di dada, dan ia mau secepatnya meluapkan ke orang-orang yang tega memberi hukuman mati pada ayahnya. Tapi, genggaman hangat dari sang kakak, serta tatapannya yang teduh, membuat ia perlahan mencoba mengendalikan diri.

"Aku tahu kau marah. Tapi aku mohon, kendalikan dirimu, Jungkook," kata Yoongi dengan nada suara yang menenangkan jiwa.

Jungkook lantas meraup napas sebanyak-banyaknya. Tangannya yang terkepal erat kembali terbuka, dan setelahnya ia berhasil menjadi dirinya yang semula.

"Yoongi hyung..." Jungkook memilih bersandar di dalam pelukan sang kakak, agar semua air mata kesedihannya menghilang di dalam dekapan kakaknya. Yoongi membuang napasnya yang berat, lalu mengusap hangat punggung Jungkook yang bergetar.

BogoshipdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang