Kali ini, aku mau rekomondasi ke kalian lagu beige- because i miss you ost Love In the Moonlight. Lagu itu bagus banget dan aku menyukainya ^^.
Delapan tahun sudah berlalu. Dan selama itu pula Yoongi masih menyimpan baik luka dalam akan kepergian anggota keluarganya. Di masa-masa ia melewati delapan tahun, ia tak jarang menjatuhkan air mata karena rindu yang tidak bisa dikendalikan. Sebuah rasa rindu yang ingin ia obati namun ia kesulitan untuk melakukannya.
Dua orang yang amat berharga dalam hidupnya pergi begitu jauh, hingga ia sulit bertemu apalagi menggapai mereka. Dan satu-satunya jalan untuk melupakan rasa sakitnya ialah, pergi dari tanah kelahirannya.
Yoongi tak mempermasalahkan perusahaannya diserahkan oleh orang lain, karena dirinya yang ingin terbang ke negeri Ratu Elizabeth. Ia melakukan itu semua untuk sekedar meluapkan luka hati yang terpendam selama delapan tahun.
"Syal, jaket, dan sweater sudah aku siapkan. Lalu, kenapa aku merasa ada yang tertinggal, ya?" Yoongi menggaruk lehernya yang tak gatal. Ia menaruh jari telunjuknya di bibir, sambil memikirkan benda apa yang ia lupa taruh di koper.
"Aha, kaus kaki!" seru Yoongi sambil memetik jari kurusnya. Ia bergegas berjalan menuju laci di samping meja, namun kedua matanya seketika teralihkan, pada sebuah kotak berwarna kuning di samping bawah laci.
Napas tercekat. Kedua matanya yang berair. Itulah yang Yoongi alami begitu ia mengambil kotak kuning itu. Kotak kuning tersebut adalah kotak yang menyimpan sejuta kenangan indah miliknya.
"Ayah...Jungkook," Setetes air mata terjun, begitu tangannya membuka penutup kotak itu. Di dalam sana, banyak terdapat lembaran foto ia bersama keluarganya.
Dimulai ketika Yoongi lulus SMP, memenangkan lomba baseball tingkat nasional, dan terakhir... ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
Yoongi tersenyum kecil. Di foto hari kelahirannya yang ke tujuh belas dulu, ia nampak lucu dengan cream yang mewarnai wajahnya.
Ia tidak menampakan senyum sama sekali, beda dengan sang adik –Jeon Jungkook-. Ia terlihat jauh lebih ceria dengan tangan yang direntangkan lebar. Berbanding terbalik dengan dirinya, meski pada saat itu ia tengah berulang tahun.
Lalu, tangannya bergerak ke benda lain yaitu dua buah kalung berbandul huruf Y dan K di dalam sebuah matahari. Kalung yang satu tentu miliknya, dan satunya lagi milik seseorang yang saat ini ia rindukan.
flashback
Seorang lelaki bermata sipit, menatap penuh kekosongan sebuah ambulance yang di dalamnya ada mayat sang adik. ambulance itu membawa jauh tubuh Jungkook dari dirinya, yang tidak ia peluk karena sudah membusuk.
"Jungkook..." lirih Yoongi pilu. Cairan bening di mata tiada hentinya, berlomba-lomba turun dan mengolesi pipi Yoongi yang tirus. Ia kini hanya duduk bersimpuh, dan tidak mau mendirikan kakinya. Kepergian adik semata wayangnya yang mendadak, cukup memecut ia hingga tidak ada tenaga yang tersisa sedikitpun.
Orang yang selama ini ia harapkan untuk berada di sisinya, justru pergi sangat jauh tanpa meminta izin. Dan sekarang, satu persatu permata hidupnya lepas dari genggamannya.
Dimulai dari orang yang melahirkannya, berlanjut ke sosok tulang punggung keluarga, dan yang terakhir... seseorang yang selalu memberikan kecerahan di dalam hidupnya - Jeon Jungkook-
Tetapi beruntungnya ,Tuhan memberikan sosok Kyungsoo, hingga ia sedikit punya tujuan hidup. Setidaknya, ia tidak akan melakukan hal yang konyol seperti 'bunuh diri.'
"Permisi, apakah Anda adalah anggota keluarga Siswa Jeon Jungkook?" seorang polisi berbadan gendut, menyadarkan Yoongi yang termenung. Yoongi lantas menoleh dengan lemas, lalu mengangguk tak semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda
FanficKesengsaraan, penderitaan, dan kehilangan. Ketiga kata itu datang secara tidak terprediksi. Tak terkecuali untuk Yoongi. Bagi dia, ketiga kata itu melebur dalam sebuah ikatan bernama 'takdir.' Dia terluka atas takdir yang tertoreh di buku langit. D...