Aku merekomendasikan ke kalian lagu Taeyeon - All With You (ost scarlet heart)
Sebuah album foto kini menjadi pusat perhatian seorang Jeon Yoongi. Ia yang berada di bawah pohon berselimut salju, membuka lembaran demi lembaran potret dia bersama keluarganya.
Di album foto itu, banyak sekali momen yang menyenangkan saat keluarganya kecilnya masih bersatu. Dimulai dari saat Yoongi lulus SMP, Jungkook ulang tahun, piknik ke taman, dan masih banyak lagi.
Dan semua kebahagian itu berubah menjadi kenangan. Tidak ada sang ayah yang mengajaknya liburan. Tidak ada pula Jungkook yang selalu menemani dan menghiburnya.
Yoongi refleks menceloskan setitik butir kaca. Dia mengelus lembut wajah-wajah anggota keluarga dia yang spesial dalam hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang menciptakan kenangan indahnya.
Kring, kring, kring
Sebuah getaran ponsel di saku blazer, membangunkan Yoongi dari ketermenungan, dan ia segera merogoh.
Ia mengernyit karena tertera nama Sehun di layar. “Ada apa Sehun? Kenapa kau meneleponku?” Tanya Yoongi setelah dia mengusap tombol hijau di layar ponsel.
“Yoongi, ini gawat,” Sehun terisak cemas.
“Apa yang gawat?” Yoongi menjadi ikut khawatir.
“Hyun Woo... Hyun Woo...” Sehun sulit melanjutkan kata-katanya.
“Ada apa dengannya? Apa dia sedang tidak bersamamu?” Yoongi langsung berdiri dan menggigit bibir.
Sehun menggeleng sambil menangis di seberang sana. “Tidak. Sedari tadi, Woo tak kunjung pulang. Aku takut Yoongi. Woo adalah satu-satunya orang yang kumiliki. Dia adalah napasku saat ini. Aku tidak mau dia pergi dariku.”
Aku takut, Kyungsoo-ah. Jungkook adalah satu-satunya orang yang kumiliki. Dia adalah napasku saat ini. Aku tidak mau dia pergi dariku
Yoongi membeku. Pikirannya seakan ditarik ke masa lalu, yang mana masa itu Jungkook hilang dan sekalinya dia mendapat kabar, Jungkook telah pergi ke pangkuan Tuhan.
“Tuhan, aku mohon jangan terulang lagi.” Yoongi bergumam. Dia menjatuhkan ponsel, dan sepersekon kemudian dia berlari gesit menuju mobilnya yang terpakir.
****
“Cepat, cepat!” Kyuhyun memakirkan mobil di daerah pinggiran sungai. Dia mengedarkan pandagan ke sekeliling, memperhatikan kehadiran orang lain selain dia dan sekretaris pribadinya. Dan ternyata, daerah pinggiran sungai itu sepi penghuni. Hanya ada dia, sekretaris Heo, dan tentu Woo yang terbaring tidak sadarkan diri.
Kyuhyun lantas memberi kode, dan sekretaris Heo cepat tanggap. Ia bersama Tuannya mengeluarkan Woo dari dalam mobil, lalu menggendong anak itu sampai ke bibir sungai.
“Tuan, apa kau ingin melakukan hal yang sama dengan---“
“Benar. Anak ini akan segera menyusul kembarannya di surga.” Seolah paham apa yang dimaksud oleh sekretaris Heo, Kyuhyun mengutarakan rencananya yang membuat mata sekretarisnya mendelik.
“Tuan, maaf. Aku tidak mau berbuat dosa besar yang kedua kalinya,” Pinta sekretaris Heo lalu ia hendak melepas Woo dan merebahkannya di atas tanah. Namun, Kyuhyun menolak. Ia menarik lengan sekretaris Heo untuk mencegah aksinya.
“Apa kau lupa kalau anakmu bisa hidup karena aku?”
Sekretaris Heo mengepal tangan. Kyuhyun yang melihat reaksi sekretarisnya itu menyeringai.
“Maaf Tuan. Saya sudah lancang pada Anda.”
Kyuhyun tersenyum puas. Sekretaris Heo tidak bisa berbuat apa-apa, dan dia kembali menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bogoshipda
FanfictionKesengsaraan, penderitaan, dan kehilangan. Ketiga kata itu datang secara tidak terprediksi. Tak terkecuali untuk Yoongi. Bagi dia, ketiga kata itu melebur dalam sebuah ikatan bernama 'takdir.' Dia terluka atas takdir yang tertoreh di buku langit. D...