Forgiving You

1.6K 268 27
                                    

"Woo," Sehun tersenyum haru. Kedua bola matanya berembun begitu dia kembali menatap wajah seseorang yang tidak pernah luput dari alam pikiran, hati, serta setiap embusan napasnya.

"Jangan mendekat!" Jungkook mundur satu langkah kala Sehun hendak menghampirinya.

"Woo," Sehun mengacuhkan larangan Jungkook. Dia tidak bisa menahan gejolak rindu yang membara. Dia amat ingin memeluk, menyentuh, dan mengusapnya seperti dahulu kala.

"Aku bilang jangan mendekat!" Jungkook memekik. Dia bahkan sampai terisak karena saking tidak inginnya Sehun berada di dekatnya.

"Woo-ya, ini aku, kakakmu. Kenapa kau menjauh, adikku?" Sehun menangis. Perih rasanya dirinya ditolak oleh seseorang yang dulu berstatus adiknya.

"Kau bukan kakakku!" Jungkook kembali meninggikan suara. "Kakakku hanya Yoongi Hyung seorang. Tidak ada kakak lain selain Yoongi Hyung dan selamanya akan seperti itu," Jungkook memberi sorot penuh kebencian pada Sehun yang tengah memandang lekat dirinya.

"Woo-ya," Sehun berlirih.

"Jangan panggil aku Woo. Aku adalah Jungkook bukan Woo. Apa kau lupa?" Jungkook bertanya sinis dan pertanyaan itu secara tidak langsung menghunus dada Sehun.

"Aku tahu," Sehun membalas dengan isakan tangis yang berkuasa. "Tapi bagiku, kau tetap Woo. Adik kecilku yang sangat aku sayang," Sehun memberi senyum tipis di akhir ucapannya.

"Bohong!" Jungkook mendengus. "Saat aku bersamamu, kau tidak jarang memukulku. Kau selalu bertindak kasar seolah aku hewan yang terhina. Apa kau pikir kau pantas dianggap kakak olehku?"

"Aku sungguh minta maaf," ucap Sehun sambil mencoba meraih wajah Jungkook. Namun Jungkook terlebih dahulu mundur dan menepis tangannya.

"Kau tidak punya hak untuk menyentuh wajahku," ketus Jungkook. "Kau juga seorang penipu. Penipu sepertimu tidak pantas menyentuhku apalagi mendekat padaku," Jungkook berkata ketus untuk kesekian kalinya sebelum dia berbalik lalu menjauh dari atensi Sehun.

"Jungkook!" Taehyung berseru. Setelah selesai membeli novel terbaru yang ia nantikan, dia kembali pada sepupunya itu sesuai janji. Akan tetapi, senyum yang siapkan untuk Jungkook luntur begitu papan reklame yang sedang dipasang terlepas, dan siap menghantam kepala Jungkook.

"JUNGKOOK, AWAS!" Jungkook menoleh. Dia mengikuti arah mata Taehyung, dan betapa terkejutnya ia saat sebuah papan reklame siap menghancurkan kepalanya dalam hitungan detik.

Brak

Papan reklame yang terlepas itu hancur dalam sekelebat, membuat Jungkook terlempar kemudian terjatuh keras. Taehyung mematung. Dengan kaki yang bergetar, ia berjalan tergopoh kepada Jungkook yang tidak sadarkan diri dalam pelukan seseorang.

"Woo, Woo, Woo," Sehun menepuk pipi Jungkook dengan perasaan gelisah yang membuncah. Dia tidak peduli terhadap darah yang mengalir di lengannya akibat bergesekkan dengan aspal setelah menyelamatkan Jungkook dari jatuhnya papan reklame.

"Jungkook-ah," Taehyung ikut panik. Novel di dalam dekapan tangannya sampai melonggar karena ketakutannya pada Jungkook yang tidak sadarkan diri.

"Cepat hubungi 119. Aku mohon," Sehun menangis. Dia sembari memeluk Jungkook menghardik Taehyung yang menurutnya lambat dalam bertindak.

"Ta-tapi tanganmu juga---"

"Lupakan tanganku!" Sehun memotong ucapan Taehyung dengan teriakan. "Dia butuh pertolongan yang cepat. Tolong, segera hubungi 119," Sehun meminta. Taehyung mangut-mangut paham dan bergegas menelepon 119.

Silih detik berganti, ambulan sudah tiba lalu membawa Jungkook di atas tandu yang telah disediakan. Sehun serta Taehyung turut masuk ke dalam dan mereka pergi bersama suara sirine ambulan yang membelah langit Seoul.

BogoshipdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang