Eternal Love Of Mine - Part 9

2.1K 77 27
                                        

Baby I don't need dollar bills
to have fun tonight
(I love cheap thrills)
Baby I don't need dollar bills
to have fun tonight
(I love cheap thrills)
I don't need no money
As long as I can feel the beat
I don't need no money

(Sia ft. Sean Paul_Cheap Thrills)
•••••

Jevand melangkahkan kakinya lebar-lebar meninggalkan Mansion milik kakaknya. Rasa nyeri yang dirasakannya itu perlahan-lahan semakin merambat tepat di bagian hatinya. Entah mengapa hatinya terasa sakit menyaksikan apa yang ditangkap kedua bola matanya, hingga ia memilih untuk menjauh dari tempat tersebut.

Sebelah tangannya mengacak surai cokelatnya kasar. Ia berjalan mendekati lamborghini huracan miliknya yang terparkir di garasi Mansion. Bergegas masuk ke sana, lalu menekan pedal gasnya dalam-dalam. Seketika itu, mobil melesat keluar dari kawasan Mansion Aldevo.

 Seketika itu, mobil melesat keluar dari kawasan Mansion Aldevo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa nyeri berkecamuk di dada. Menyesakkan sampai ke relung hatinya. Membuatnya sulit untuk berpikiran logis. Tidak mungkin 'kan ia menyukai kekasih Kakaknya? Ini tidak masuk akal.

Bagaimana bisa ia menyukai kekasih dari kakaknya itu?

Jevand memang tak bisa menampik, jika wajah dari kekasih kakaknya tersebut sangat mempesona. Hingga mampu mengalihkan dunianya. Senyumnya yang lembut menegaskan dirinya yang ramah tamah.

Tapi, bagaimana bisa ia menyukainya? Terlebih lagi getaran itu sangat terasa di relung hatinya. Detak jantungnya selalu berpacu semakin cepat kala ia menatap senyum dari gadis itu.

Shit, rasa ini sungguh terlarang. Bagaimana bisa ia memusnahkannya?

Jevand mengarahkan mobilnya ke salah satu club malam yang biasa ia datangi. Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh agar ia cepat sampai. Hanya dengan bersenang-senang di club yang mampu mengalihkan pikirannya.

Mungkin perasaannya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Ya, itu mungkin saja. Karena ia baru sekedar dalam tahap menyukai, belum sampai mencintai. Jevand yakin perlahan-lahan rasa itu akan musnah.

Dan untuk sekarang, mari membuat kesenangan sendiri. Yang mampu membawamu melayang sampai ke atas nirwana.

Jevand sampai di club dalam kurun waktu setengah jam perjalanan. Ia memarkirkan mobilnya, lantas membuka laci dashboard. Mengambil bungkusan alat pengaman dari sana, lalu memasukkannya ke dalam saku celana. Setelah itu, ia keluar dari mobil. Berjalan memasuki club yang tampak ramai dengan hingar bingar musik berdentum.

Jevand berjalan mendekati meja bar. Memposisikan bokongnya mendarat mulus di kursi hadapan meja itu.

"Give me a drink as usually, yes!" pinta Jevand pada salah seorang bartender, yang dibalas dengan sebuah acungan jempol olehnya.

Eternal Love of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang