Judul Awal: In The Name Of Love
Aldevo Archelaus sangat mencintai kekasihnya, Beby Owen. Namun, naasnya kekasihnya menghilang dalam suatu insiden dan tak pernah kembali lagi. Hingga datang satu titik dimana ia merasa putus asa dan patah arang.
• • •...
People used to tell me Are you sure, let it drop But you are champion Never quit, never stop Always keep believing And never give up Show what you got, what you got What you got, what you got
(Angela Vero_Show What You Got) •••••
Chicago'sO'Hare International Airport. 04:12 PM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang gadis berkaca mata hitam keluar dari pintu arrival. Kaki jenjangnya melangkah anggun dengan white T-shirt dan short jeans, dipadu whitesneakers. Ia melenggang dengan santai sambil menarik kopernya. Surai cokelat pekatnya yang panjang berkibar terkena terpaan angin.
Iris hazelnya bercahaya menatap sekeliling, mencari seseorang yang diutus untuk menjemputnya. Namun dari sekian banyak pasang mata yang mengangkat papan nama, tak ada satu pun namanya tercantum di sana.
'Orang itu belum datang. Dimana pesuruh itu sekarang?' batinnya.
Seketika, rasa kesal menggelayut di hatinya. Amarahnya muncul kepermukaan. Ia mendengus kasar atas keteledoran orang suruhan lelaki tua itu.
'Kemana dia? Kenapa sampai saat ini dia belum muncul juga?' kembali sisi batinnya bersuara.
Shit.
Ini sungguh di luar ekspektasinya. Seharusnya orang suruhan lelaki tua itu hadir minimal setengah jam dari waktu yang telah diperkirakan.
Apakah orang suruhan pria tua itu tidak diberitahu, kapan pesawatnya akan lepas landas?
Hah, ini sungguh menggelikan.
"Bagaimana mungkin seorang Daphne Vyacheslavaharus menunggu seorang pesuruh?" gerutunya tak ada hentinya.
Ia menghela napasnya dengan berat. Mengasumsi dirinya untuk tetap tenang. Mungkin saja, saat ini lalu lintas sedang padat sehingga orang suruhan pria tua itu telat untuk menjemputnya.
'Ya, kau harus berpikir positive, Daph.' rapalnya dalam hati.
Baiklah, ia akan menunggu pesuruh bodoh itu. Lima belas menit! Tidak... Tidak... Maximal setengah jam ia akan menunggunya. Jika sampai setengah jam pesuruh bodoh itu belum juga muncul, bisa ia pastikan karier orang itu hancur di tangannya.
Dan, benar saja. Setelah menunggu hampir satu jam, pesuruh itu benar-benar tak menunjukkan batang hidungnya.
"Damn, aku menunggu seperti orang bodoh hanya untuk seorang pesuruh! Hah, lihat saja nanti akan kubuat kau menderita!" geram Daphne dengan mata yang menyalang.
