Eternal Love Of Mine - Part 4

3K 124 6
                                    

You took me down, down, down, down
And kissed my lips quick goodbye
I see you now, now, now, now
It was a matter of time
You know I know, there's only one
place this could lead
But you are the fire, I'm gasoline

(Charlie Puth_Dangerously)
•••••

Aldevo menggeliatkan tubuhnya kala merasakan getaran di samping telinga. Getaran itu semakin terasa di tubuhnya ketika sisi ponsel menyentuh kulitnya. Dengan mata setengah terpejam ia mencoba menggerakkan tubuhnya untuk duduk di ranjang.

Aldevo mengusap-usap matanya untuk menghalau rasa kantuk yang masih bersemayam di dirinya. Ia mengambil ponselnya yang terus bergetar. Lalu menatap layarnya yang berkedip-kedip.

Satu nama tertera begitu jelas di sana. Hingga silau dari layar tersebut memantul ke retina matanya.

My Honey is calling......

Aldevo refleks menggeser icon berwarna hijau itu ke samping.

"Morning, Honey."

"Morning? Aldev sekarang sudah siang. Matahari sudah meninggi dan kau anggap ini masih pagi! Sekarang kau dimana?" Beby mengoceh.

Aldevo yang masih sangat mengantuk hanya mampu menggaruk rambutnya yang tak gatal. "Aku masih di apartemen Jevand. Ada apa, sayang?"

Terdengar suara mendesah dari seberang telepon. "Siapa yang berjanji mengajakku bertemu hari ini? Siapa yang berjanji ingin bertemu di taman denganku hari ini? Apakah orang itu ingat?"

Aldevo menepuk keningnya dengan sebelah tangannya yang bebas. Shit! Salahkan alkohol sialan itu yang telah merusak otaknya hingga kekasihnya mulai kesal.

Tamatlah riwayatmu, Aldevo.

"Tidak bisa menjawab, bukan? Jika tidak bisa menepati, jangan pernah berjanji. Jika tidak bisa datang, jangan pernah mengusulkan bertemu."

Ya.. Ya.. Inilah salah satu konsekuensinya jika ia lalai sedikit saja dalam hal bertemu dengan kekasihnya itu. Wanitanya yang lemah lembut akan berubah menjadi singa, jika ia mulai marah.

Perlahan-lahan Aldevo menarik napasnya. "Maafkan aku, sayang. Semalam aku minum terlalu banyak. Hingga lupa akan janjiku. Maafkan aku, ya?"

"Jika tidak bisa menepati janji, jangan pernah membuat janji. Kau membuatku menunggu lama."

"Sekarang kau ada dimana?"

"Aku di depan Union Park."

"Ok. Hon, tunggu aku di sana. Dalam dua puluh menit aku akan sampai. Jangan kemana pun, jangan bergerak dari tempat itu. Mengerti!"

"Tapi-"

"Kau harus tunggu kedatanganku. Aku pergi sekarang juga. Love you."

Aldevo secara sepihak langsung memutuskan hubungan telepon. Ia bangkit dari ranjang dan langsung menuju wastafel. Ia membasuh wajahnya, lalu menyisir rambutnya dengan jari.

Eternal Love of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang