Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds
My eyes will do the same if you walk away,
Everyday it will rain, rain, rain(Bruno Mars_It Will Rain)
•••••Pria itu berlari meninggalkan puing-puing bangunan yang seolah ingin menghancurkan tubuhnya. Dengan peluh keringat bercucuran, ia mempercepat larinya hingga bangunan itu tak lagi tampak di belakangnya.
Namun, pendengarannya menangkap suara rintihan dari seseorang yang menggema di telinganya. Memanggil namanya pilu memohon pertolongan.
'Aldev, help me. Please, help me.'
Pria itu semakin menajamkan pendengarannya, mencari cela dimana keberadaan suara itu berasal. Ia memutari sekeliling. Namun, sayangnya hanya kabut hitam yang ia temukan.
'Aldev, help me. Please, help me.'
Kembali, rintihan suara itu menyerukan namanya. Tapi, tak jua ia menemukan keberadaannya.
Dimana suara itu berasal?
Aldevo terbangun dari tidur panjangnya. Ia membuka perlahan demi perlahan kelopak matanya yang berat. Wangi antiseptik serta langit-langit ruangan bernuansa putih adalah hal pertama yang ditangkapnya.
Seketika rasa nyeri menyerang ke bagian kepalanya. Sebelah tangannya terangkat menyentuh kepalanya yang dibebat oleh kain.
"Kau sudah bangun, Dev!"
Terdengar suara bariton milik dari seseorang yang tak begitu asing baginya. Aldevo menoleh ke arah samping, tepat dimana sebuah kursi berada.
Scott Blanco, sahabatnya itu sedang duduk sambil menatap ke arahnya dengan raut wajah yang sulit diartikan. Ada apa dengan tampang bodohnya itu?
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Seperti melihat hantu saja?" ujar Aldevo menaikkan alisnya.
Scott menghela napasnya berat, lalu mengusap surai hitamnya asal. "Kau membuatku gila, Dev. Hampir seharian lebih kau tertidur dan belum ada juga tanda jika kau akan terbangun. Heh, Kau ingin menjadi sleeping beauty, ya?"
Samar-samar Aldevo terkekeh. Sahabatnya ini memang tak mengenal situasi. Padahal ia baru saja terbangun. Aldevo tampak mengeryitkan alisnya saat menyadari dirinya berada disalah satu rumah sakit.
Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku berada di rumah sakit ini?
Hampir saja Aldevo menyuarakan apa yang ada dibenaknya, jika Scott tak menjelaskan lebih dulu apa yang terjadi padanya.
"Semalam kau minum seperti anjing gila. Tak pandang aku di sampingmu, atau ada pengunjung bar yang menatapmu horor," ujar Scott menjelaskan kembali kronologi Aldevo sampai mabuk.
"Aku bahkan berani bertaruh, jika kau tak mengingat sudah memeluk seorang wanita yang kau sangka itu 'Beby'. Sampai kau babak belur seperti ini, kurasa kau tidak ingat!" Scott mendengus.
Ya, semua yang dikatakan sahabatnya itu tak ada yang bisa diingatnya. Hanya nama Beby, Beby, dan Beby yang selalu menguasai pikirannya.
Aku bahkan bisa lebih menjadi lelaki idiot, jika harus lebih lama kehilangan dirinya. Tapi, sampai kapan aku seperti ini? Sampai kapan aku harus menunggu Beby kembali? Ah, aku tak bisa terus seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love of Mine
FantasíaJudul Awal: In The Name Of Love Aldevo Archelaus sangat mencintai kekasihnya, Beby Owen. Namun, naasnya kekasihnya menghilang dalam suatu insiden dan tak pernah kembali lagi. Hingga datang satu titik dimana ia merasa putus asa dan patah arang. • • •...