PART 4

3.9K 164 3
                                    

Nasya membuka tirai kamarnya, menampakkan sunrise yang begitu indah. Ia menguap lebar seraya merenggangkan otot-otot tangannya.

Gadis dengan mata indah itu pun memilih mengemasi dirinya terlebih dahulu. Kejadian semalam bahkan membuatnya tertidur nyenyak, sama sekali tidak kepikiran di benak nya jika kehilangan first kiss nya dengan cara seperti kemarin.

Setelah di rasa, sudah rapi. Nasya tampak tersenyum manis didepan cermin. Setelah itu, ia meraih tas nya. Tidak lupa handphone yang ia masukkan kedalam saku rok.

"Selamat pagi!" Sapa nasya ketika melihat orang tua nya sudah duduk rapi di meja makan.

"Pagi, sayang" balas papa seraya membaca koran pagi

"Nih sarapan dulu" ucap mama sambil menyodorkan dua lapis roti yang dilapisi selai cokelat.

"Hari ini papa antar" ucap papa

"Tumben. Papa ngga ke kantor? Arah sekolah nasya sama kantor papa kan beda, mana jauh lagi"

"Ngga papa. Jadwal rapat papa kan siang. Jadi bisa antar kamu dulu ke sekolah"

"Oke!" Seru Nasya senang

"Udah, cepetan habisin makanannya. Nanti telat"

Nasya pun dengan lahap nya menghabiskan dua lapis roti itu. Sesekali berbicara dengan mulut penuh kepada orang tua nya.

Pagi yang cerah untuk keluarga yang bahagia

******

Nasya berjalan di koridor sendirian. Banyak pasang mata yg memperhatikan nya sesekali berbisik-bisik saat melihatnya.

"Jadi ini cewek yg di cium sama raka"

"Biasa aja sih. Gak ada cantik-cantik nya"

"Songong banget tu cewek"

Dan masih banyak lagi celaan yg di dapat oleh nasya.

Nasya menunduk merasa malu. Harus ya dia berada di situasi seperti ini disekolah baru nya?

"Lo!"

Nasya kaget di tunjuk secara tiba-tiba seperti itu. Ia ingat wajah gadis didepannya ini. Gadis yang memberi peraturan konyol bagi murid baru.

"Apa?" Tanya nasya santai

Gadis yang belum nasya ketahui siapa nama nya itu, mendorong bahu nasya hingga membuat Nasya mundur beberapa langkah ke belakang

"Jangan cari sensasi deh" ucapnya, kedua pengawalnya di belakang hanya membantu mengawasi

Nasya mengernyit "sensasi? Maaf sensasi apa ya yang lo maksud?" Heran nya, wajahnya sudah ditekuk, kesal.

"Lo pikir kejadian kemarin itu bukan sensasi?!" Tanya nya setengah menekak "gue peringatin ya sama lo! Jauhin, raka! Atau lo tau sendiri akibatnya!"

Nasya tersenyum meremehkan "Raka sekelas sama gue. Mana bisa gue jauhin raka setelah dia ambil first kiss gue" ucap nasya dengan penuh penekanan di akhir kalimat. Tidak ada rasa takut di matanya. Itu yang menganggu gadis didepannya itu.

Gadis dengan rambut sebahu itu pun mengisyaratkan kedua temannya untuk mengamankan nasya dari keramaian.

Kedua gadis itu pun memegang tangan nasya satu-satu

"Bawa dia" suruh nya, kemudian berjalan didepan mengawal kemana mereka akan memberi pelajaran kepada Nasya

Nasya memberontak, tapi hasil nya nihil "Lo mau bawa gue kemana?"

"Ketempat dimana gue bisa kasih pelajaran buat lo" jawab gadis dengan rambut sebahu itu, menatap tajam Nasya. Kemudian kembali mengawal didepan, menuju belakang sekolah.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang