Bonus part

3.9K 108 2
                                    


Happy reading💕💞

'Ingin aku menitipkan pesan pada angin, pesan yang sampai saat ini ingin aku utarakan langsung untukmu. Perasaan nyaman, sangat nyaman. Jika ku tuliskan bagaimana beruntungnya aku bisa bersamamu, mungkin kau akan besar kepala. Untuk seseorang yang senantiasa sabar menghadapi sikapku, menghadapi kekeras kepalaan ku, yang setia menemani aku, hingga saat ini. Aku tau, bahkan sangat tau, jika kamu adalah salah satu dari ribuan manusia yang dikirim tuhan untuk mengobati luka ku, rasa sakit ku, dan membebaskan ku dari keterpurukan. Kamu mengajarkan aku bagaimana indahnya hidup, kamu mengajarkan aku bagaimana bahagia kembali
Terima kasih untuk kebaikan mu
Dan malam ini akan aku utarakan langsung padamu
Bahwa Aku sangat sangat mencintaimu, bahkan aku lebih mencintaimu dari nyawaku.
Aku ingin kita selalu bersama, aku tidak ingin melewatkan sehari pun tanpa mu, aku tidak mau kalah dengan angin yang sering menerpa wajahmu. Aku tidak ingin kalah dengan mentari yang sering menatapmu tersenyum. Aku tidak ingin kalah dengan langit malam berserta bulan dan bintangnya yang senantiasa melihat mu tertidur pulas dan menjagamu ketika kamu kegelapan
Aku cemburu pada mereka, aku cemburu pada angin, aku cemburu pada mentari, langit malam,bulan dan bintang.
Jika aku ingin, aku ingin mengalahkan mereka. Tapi, apakah kamu mengizinkannya? apa kamu mengizinkan aku untuk terus bersamamu dan membuat mereka iri? apa kamu bersedia? Jika iya,
Will you marry me? '

********


6 tahun kemudian

Nasya menelungkupkan Wajahnya di dada bidang raka saat sinar mentari sudah memasuki kamarnya.

"Jangan gerak-gerak" ucap raka sembari memeluk erat tubuh nasya.

"Udah pagi. Ayo bangun, nanti kamu telat ke kantor"

Raka menggeleng "Aku masih pengen tiduran sambil peluk kamu. Masih kangen"

"Cih dasar!"

Toktoktok!

"Bunda! bunda! hanna nanyis teyus, abang ingung giana ieminnya!" nasya dan raka menoleh ke arah pintu, sepertinya anak anak mereka sudah bangun.

Nasya hendak menuruni ranjang, ia ingin membukakan pintu untuk anak pertamanya, tetapi tubuhnya langsung di dekap oleh sang suami, siapa lagi kalau bukan raka.

"Lepass, ka" pinta nasya. Raka menggeleng

"Itu arlan manggil loh, si hanna juga nangis"

"Suruh bibi aja urusinnya, sya"

"Yassalam. Udah jadi ayah masih aja manja"

"Soalnya kasih sayang kamu sekarang terbagi, aku kangen di kelonin sama kamu, sayang" perkataan raka sontak membuat pipi nasya memerah

Nasya mengelus rambut raka "Nanti malam, ya" ucap nya dengan pipi yang masih memerah

Badan raka langsung tegak "Janji ya" pintanya

Nasya mengangguk "Ya udah, aku bukain pintu dulu buat arlan"

Raka menahan tangan nasya "Morning kiss nya mana?" pinta raka dengan senyuman yang bisa membuat nasya tidak bisa menolak. Nasya mendekatkan wajahnya ke wajah raka. Nasya dapat melihat mata indah suami nya, hidung mancungnya, alis nya, dan bibir sexy nya, tak pernah bosan nasya mengagumi ciptaan tuhan yang satu ini.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang