PART 28

2.9K 124 15
                                    

Nasya menunggu raka diparkiran sekolah. Hari ini raka akan mengajaknya berbelanja.

"Kita langsung ke mall?" Tanya nasya

"Nggak. Kita kerumah kamu dulu" Jawab raka. Nasya mengernyitkan keningnya mendengar raka mengganti namanya dengan kamu, KAMU!. 

"Kamu?" Ulang nasya dengan heran

Raka tidak mengerti maksud nasya "apanya?"

Nasya tertawa "lo manggil gue dengan sebutan kamu? Sejak kapan?"

Raka menyentil hidung nasya sembari menaiki motornya "sejak menit ini" Jawab raka

Raka memberikan helm kepada nasya "mulai sekarang, jangan ada panggilan gue-elo, tapi aku-kamu, ngerti?"

Nasya hanya mengangguk, ia terhipnotis dengan ucapan raka. Tapi tak lama kemudian ia tersadar, ia menaiki motor raka. Raka pun menuntun nasya agar mau memeluk nya, bukan hanya memegang pinggangnya. Nasya adalah nasya, keras kepala dan keukeh. Ia bahkan hanya memegang tas punggung raka. Raka memutar bola matanya kesal. 

"Peluk ih!" Pinta raka

"Ga mau. Ini masih disekolah, ntar banyak yang lihat"

"Bodo! Pokoknya peluk"

"Nggak tetep nggak. Jangan maksa"

Raka melajukan motornya tanpa membalas ucapan nasya. Ia kesal karena permintaannya tidak dituruti. Apa susahnya sih memeluk pacar sendiri. 

Selama diperjalanan raka hanya mendiami nasya. Nasya merasa bersalah karena sudah membuat raka kesal. Ia beberapa kali menghela nafas kasar karena ia tak bisa berbicara juga pada raka. 

Tak lama motor raka memasuki halaman rumah nasya. Nasya turun dari motor diikuti raka. 

"Assalamu'alaikum, ma" Teriak nasya dari luar rumah sembari memencet bel rumahnya. 

"Wa'alaikumsalam" Jawab mama nasya

Nasya dan raka mencium punggung tangan mama nasya. Setelah itu, nasya langsung berlari menaiki anak tangga untuk bersiap-siap. Ia tidak ingin raka menunggunya lama. 

Sementara itu, raka sedang duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian mama nasya membawa segelas minuman untuk raka. 

"Ya ampun tante jadi ngerepotin gini"

"Gak papa. Udah diminum dulu, nasya kalo dandan lama" Ucap mama nasya sembari meletakkan segelas minuman diatas meja kemudian ia kembali ke dapur. 

Tak lama kemudian Nasya menuruni anak tangga sembari memainkan ponselnya, matanya sekilas menatap raka tapi sedetik kemudian ia kembali menatap layar ponselnya. Raka hanya melihat nasya dari bawah sembari tersenyum. Gadis itu, harusnya raka yang marah, bukan malah nasya yang lebih memilih memainkan ponsel daripada tersenyum padanya. 

Bukan raka namanya jika tidak berbuat usil. Raka pun mengambil ponselnya dan menelpon seseorang disana. Nasya menoleh dengan pikiran bertanya tanya, siapakah gerangan yg sedang menelpon raka itu. 

"Sekarang? Ya udah gue kesana" Tutup raka yang langsung membuat nasya mengeluarkan pikirannya yg sedari tadi ingin ia keluarkan

"Siapa?" Tanya nasya tepat dihadapan raka

"Temen"

Nasya hanya manggut-manggut. Raka mengusap kepala nasya lembut kemudian berkata "kayaknya kita ga jadi pergi"

Nasya langsung menurunkan tangan raka yg berada dipucuk kepalanya "kenapa?" Tanyanya

"Ya karena..." Belum sempat raka mengucapkan kalimatnya nasya sudah memotongnya terlebih dahulu

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang