Raka memasukkan kembali ponsel nya kedalam saku celananya. Setelah mengamankan pamela, ia langsung ingin bergegas menuju markas ziko. Saat ia ingin melajukan motornya, tiba tiba danial dan azam datang menghalangi jalannya.
"Lo mau kemana?" tanya danial
Raka memandang kedua sahabatnya itu dengan tatapan datar "bukan urusan lo!" ucap nya kemudian menghidupkan mesin motornya
"kita bantuin"
"ga perlu, gue bisa sendiri. Ini masalah gue, thanks buat kebaikan kalian. Kalian jagain adek gue aja"
Azam dan danial saling berpandangan "kita bis... "
"Ngga usah" potong raka
"Gue pergi dulu" ucapnya kemudian mulai melajukan motornya.
Raka sudah membuat rencana sendiri untuk menyelamatkan nasya. Bagaimana pun keadaannya, raka telah bertekad untuk tidak melibatkan sahabat-sahabatnya. Ia akan menghadapi ziko dan anak buahnya sendirian.
****
Bugh!
Bugh!
Raka menyeka darah yg mengalir dari sudut bibirnya, Tangannya mengepal kuat menatap orang-orang yg menghalangi jalannya untuk menemui ziko.
"Brengsek lu pada! cih!" ucap raka setengah teriak.
Bugh!
Bugh!
Seketika salah satu orang itu langsung meringis kesakitan di bagian leher karena raka sedang memiting salah satu orang itu, hingga ia tak segan untuk mematahkannya sekaligus.
Tiba tiba...
Prokk! prokk! prokk!
Tepukan tangan seseorang menghentikan aksi raka untuk lebih mengeratkan tangannya pada lelaki yg ia piting ini.
Matanya menatap lelaki itu tajam, sorot matanya teramat dalam. Senyum menyungging tercetak jelas di wajah raka
"ternyata lo juga terlibat dalam hal ini" ucap raka menatap lekat pria berambut sedikit ikal itu
"gue sebenernya ga tega sama lu, tapi demi nasya, gue lakuin ini semua" ucap gilang dengan raut wajah yg dibuat buat sedih
"pacar gue, dimana lu sembunyiin pacar gue? " tanya raka
Gilang menatap tajam raka, ia sangat tidak suka dengan kata kata raka "dia bukan pacar lo!"
"cih! " raka mendesis, lalu di tatapnya dua orang pria dengan satu orang wanita yg di pegang dengan erat.
Gilang tersenyum menyungging melihat ekspresi raka saat ini "Lo cariin dia kan?" tanya gilang membuat raka kini beralih menatapnya.
"raka, aku bisa jaga diri kok. Kamu pergi aja ya dari sini. Kamu janji kan ga bakalan berantem" Ucap nasya
Raka dapat melihat tangan nasya yg mulai memerah akibat pegangan dua orang pria itu di tangannya.
Raka tau, saat ini nasya sedang mencemaskannya. Mencemaskan keadaannya, tapi raka jauh lebih mencemaskan nasya. Jika bisa keluar bersama, raka akan sangat bersyukur. Tapi jika hanya salah satu, maka yg raka pilih adalah nasya. Biarlah dirinya yg menjadi korban, karena ini adalah salahnya juga.
Raka menghela nafas lelah "mau lo apa?" kata itulah yg keluar dari mulut raka. Bukan, bukannya raka sudah lelah dengan tenaga nya, melainkan ia tidak ingin melihat nasya menitikkan air mata hanya karena melihatnya berkelahi.
Senyum gilang langsung mengembang "putusin nasya!" jawab nya
Mata nasya langsung melotot mendengar ucapan gilang "gilang! lo apa apaan sih! raka.. hhmmppph!" dua orang tadi membekap mulut nasya dengan obat bius. Biarlah nasya tertidur, dua orang tadi sudah sangat lelah memegang nya yg terus-menerus meronta, apalagi mulutnya yg tidak bisa berhenti berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Troublemaker (COMPLETED)
Teen FictionTrauma yg dirasakan raka akan cinta telah merasukinya hingga saat ini. Akibat dari kedua orangtuanya yg telah lama bercerai. Namun, setelah ia bertemu dengan gadis yg bernama nasya. Hati nya sedikit demi sedikit mulai melunak akan cinta. Meski banya...