Part 14

3K 138 5
                                    

Sudah Minggu kedua, kini tangan raka bisa bebas lagi. Pria itu lumayan lega karena tangannya kini sudah mulai membaik.

Nasya. Gadis itu dengan telaten merawat dan selalu Mengkhawatirkannya, meskipun raka sering kali diam-diam membuat musuh nasya semakin bertambah. Dengan cara, ia mendekati nasya didepan semua fans nya, alhasil nasya akan dibully saat raka tak berada disampingnya.

Raka melakukan itu semata-mata hanya iseng saja sekaligus ingin memberi pelajaran pada gadis itu karena sudah berani melawannya. Itu tujuan awal nya.

Tapi, begitu ia mengetahui hubungan Nasya dengan veno seperti apa. Otak raka seperti terhasut ingin membalas perbuatan veno melalu nasya. Kadang mata nya kalap penuh kebencian kadang juga mata nya sendu terlihat begitu rapuh.

Raka, si pembuat onar, suka merokok, mabuk-mabukan dan tawuran. Kini ia sedang berada di rooftop dimana ia bisa menikmati candunya ganja.

Ia mengepulkan asap rokoknya membentuk huruf O di atas. Ditemani dengan kedua sahabatnya danial dan azam.

"Gue rasa si raka ini mulai suka deh sama seseorang" ucap danial tiba-tiba. Raka menolehkan kepalanya sebentar kemudian menyesap lagi rokoknya.

"Iya dan, gue rasa semenjak kecelakaan itu, mereka jadi dekat" balas azam menyahuti

Raka mengangkat sebelah alisnya "mabok lo pada!"

"Mana mungkin gue suka sama si anak bawel itu" lanjutnya

Azam tersenyum "akuin ajalah ka, gak usah di tutupin begitu. Orang lain juga udah tau kalo lo sering nyelamatin nasya dari bullyan anak kelas lain. Ya...meskipun selalu telat, tapi lo selalu datang buat nyelamatin dia" jelas azam

Raka tersenyum kecil, kemudian membuang putung rokok yang tinggal sedikit itu ke sembarang tempat. Raka mulai bersandar di dinding, topinya ia letakkan di atas keningnya, menutupi sedikit wajahnya dari sinar matahari.

"Itu rencana gue" itulah kata yg keluar dari mulut raka. Danial dan azam menatap bingung lelaki yang sekarang sedang bersandar itu 

"Maksud lo? Rencana apaan? Rencana buat nasya jatuh cinta sama lo? Hahaha" ucap danial sembari tertawa.

"Raka raka. Gue paham sekarang" lanjutnya

"Apa yang lo bilang itu bener. Bukan cuma pengen buat dia jatuh cinta sama gue, tapi gue juga bakalan bikin dia sakit hati dan di bully terus menerus sama anak lain" 

"Asal kalian tau aja ya, yang nyebabin nasya dibully itu gue. Gue nyelamatin dia selalu telat karena apa? Karena gue pengen lihat dia di siksa dulu, baru gue pura-pura nyelamatin dia"

"Veno harus ngerasain apa yg gue rasain. Dia harus lihat orang yang dia sayang terpuruk. Kalian pikir apa yang dia lakuin sama pamela pantas buat dilupain gitu aja? Nggak akan semudah itu! Gak akan sesenang itu saat lo lihat dia terbaring lemah dirumah sakit selama bertahun-tahun" raka menarik nafas dan mengeluarkan nya secara perlahan

Inilah rencananya, ia akan membuat veno merasakan hal sama dengannya. Tapi bukan berarti ia akan mencelakai nasya hingga gadis itu terbaring lemah seperti pamela. Ia tidak akan melakukan hal itu, karena bagaimana pun juga gadis itu tidak salah apa-apa. Raka hanya ingin membuat gadis itu sakit hati, itu juga dia lakukan karena gadis itu berani melawannya. Itu kesalahan pertamanya, tapi berakibat fatal karena adanya veno

Danial dan azam terdiam. Ia tak menyangka raka akan melakukan hal seperti itu. Sebegitu bencinya dia dengan veno. Sampai orang lain pun harus menanggung penderitaannya.

"Lo becanda?" tanya azam tak menyangka. "Kok lo brengsek gini sih, ka? Apapun yang lo lakuin, balas dendam itu gak baik! Gue gak akan ikut campur kalo masalahnya kayak gini. Lagian lo cuma salah paham sama veno!" sambungnya.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang